Ini kali pertama saya menonton film besutan sutradara Wong Kar Wai. Film bertema cinta yang dibintangi oleh Tony Leung dan Maggie Cheung. Diproduksi tahun 2001, In The Mood for Love, yang bercerita tentang perselingkuhan.

Adalah dua pasang suami istri yang tinggal bersebelahan di sebuah kos-kosan di Hongkong . Mereka adalah suami istri Chan dan Chow. Mr. Chow (Tony Leung) bekerja sebagai jurnalis di harian Singapore Daily sedangkan Mrs. Chan (Maggie Cheung) adalah seorang sekretaris. Cerita ini memang tentang mereka berdua, Mrs. Chan dan Mr. Chow. Sementara peran Mr. Chan dan Mrs. Chow hanya dihadirkan lewat suara mereka saja.

Mrs. Chan dan Mr. Chow adalah dua orang yang kesepian dalam kehidupan perkawinan mereka. Pasangan mereka seringkali pergi untuk urusan bisnis ke luar kota bahkan ke luar negeri selama berhari-hari. Kesamaan nasib itu lalu mendekatkan keduanya. Kebutuhan akan teman mengobrol dan berbagi membuat mereka lalu sering bertemu untuk sekedar makan siang dan bertukar cerita. Perlahan-lahan rasa di antara mereka kemudian berkembang menjadi cinta yang mendalam di film In The Mood For Love ini.

Visual In The Mood For Love Yang Begitu Indah

Wong Kar Wai menyampaikan gagasan-gagasannya mengenai cinta, perselingkuhan dan kehidupan perkawinan lewat hubungan percintaan Chan dan Chow yang unik(setting cerita adalah Hongkong tahun 1962-1965). Pengambilan adegan lebih banyak dilakukan di ruang-ruang tertutup (indoor), seperti di kantor, kamar dan restoran dengan fokus tetap pada kedua tokoh utama tersebut. Walaupun begitu, kisah percintaan itu tak lalu terjebak ke dalam bahasa gambar yang vulgar.

Yang tampil adalah dialog-dialog sederhana namun sarat makna. Seperti misalnya yang dikatakan Chan bahwa haruskah perkawinan mengubah kehidupan menjadi lebih kompleks? Jika dulu semasa ia lajang, segalanya tampak lebih mudah. Ia hanya harus bertanggungjawab pada dirinya sendiri. Namun kini setelah menikah, segalanya jadi terasa masih kurang meskipun menurutnya ia telah melakukan segalanya dengan sebaik-baiknya.

Dibalut dengan kisah yang cukup absurd memang In The Mood for love menjadi film yang bukan hanya indah secara visual namun juga menjadi sebuah masterpiece dengan score yang amat indah dan tidak mudah dilupakan.