Sutradara Mouly Surya mengungkapkan bahwa ada cerita menarik di balik pemilihan judul film terbarunya, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak. “Judulnya itu saya yang judulin, bukan mas Garin Nugroho. Waktu itu mas Garin judulinnya Perempuan, belum ada nama tokohnya, saya cari-cari,” kata Mouly dalam konferensi pers film Marlina di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.

Image result for marlina si pembunuh adalah
Marlina Si Pembunuh Empat Babak yang jadi sensasi

Sebagai informasi, sutradara Garin Nugroho merupakan pencetus ide cerita film yang dibintangi oleh aktris Marsha Timothy itu. Lanjut Mouly, mulanya ia merasa kesulitan menemukan nama yang pas untuk tokoh utama filmnya. Pasalnya, sutradara film Fiksi ini sama sekali ‘buta’ pengetahuan tentang Sumba, sedangkan karakter utamanya berasal dari daerah itu.

“Waktu itu mikir ‘nama perempuan Sumba siapa ya?’. Saya cari, saya google nama perempuan Sumba,” ujarnya. Hingga akhirnya, ia menemukan inspirasi setelah menonton sebuah video dalam YouTube. “Di YouTube kebetulan ada video seorang guru SMP atau SD di ruang guru lagi joget disko gitu. Direkam orang dan di-upload ke YouTube, terus dia diprotes. Namanya Marlina,” kata Mouly.

Marlina Si Pembunuh Empat Babak Berhasil Mendapatkan Perhatian Internasional
Marlina Si Pembunuh Empat Babak Berhasil Mendapatkan Perhatian Internasional

Ia belum berpikir menggunakan nama itu untuk tokoh utamanya sampai Mouly menyaksikan guru tersebut berkukuh kalau tak bersalah karena berjoget. “Dia berpegang teguh saat diwawancara ‘loh saya kan enggak melukai murid-murid saya, saya menari pada saat lagi break. Waktu itu saya cukup mendapat impresi yang kuat dari video itu. Ya udah Marlina lucu kayaknya namanya,” ucapnya.

Sementara, soal judul ‘… Empat Babak’, Mouly enggan menjelaskannya lebih jauh, karena bakal menghilangkan rasa penasaran penonton. “Empat babak itu, karena rangkuman cerita dari mas Garin waktu itu terdiri dari empat babak. Tiap babak ada judul dan temanya masing-masing dengan premis yang sama, ada perempuan dan ada pembunuhan. Tapi kalau saya ceritain nanti enggak seru lagi hehehe,” ucapnya.

“Menyenangkan sih judul itu, karena berada di antara… sebuah film kekerasan, tapi ada nilai opera-opera gitu loh, ada rasa anggunnya sedikit. Marlina itu enggak sadis, dia anggun dan baik hati,” tambah Mouly sambil tersenyum.