Hereditary Film dimana film ini banyak yang menyatakan adalah saingan dari film The Shining. Dengan membawakan genre Drama/Horror film ini telah memuaskan penonton dimana kita akan dibawa dari satu sekuel ke sekuel lain dengan secara perlahan untuk merasakan suatu keseraman yang akan dimunculkan dalam Hereditary Film. Seperti yang dituliskan dari artikel sebelumnya.

Tetapi disini saya lebih akan mengulas teknik yang digunakan dalam pengambilan gambar hingga elemen-elemen kecil yang akan dihadirkan dalam film ini. Film ini bergenre horror dimana kebanyakan film horror mempunyai teknik pengambilan hand-held yang cenderung lebih reckless dan memberikan rasa agar sesuatu yang berada dalam film itu lebih intens, berbeda dengan film Hereditary, film ini justru lebih mengembangkan teknik shot dengan still. Ada juga teknik shot yang ditambahkan seperti spin effect ketika Annie sebagai Ibu membangunkan anak lelakinya Peter ketika Annie ingin memanggil arwah dari anaknya yang telah meninggal dunia yaitu Charlie.

Dengan mengambil posisi medium shot serta zoom in dan zoom out, film ini masih tetap fresh untuk dibawakan kepada penonton untuk mengambil segi pengembangan karakter dari sosok Annie dan Peter. Untuk beberapa horror movie selalu mengeluarkan teknik jump-scare dimana jump-scare sendiri menurut saya adalah teknik yang umum digunakan untuk film horror tetapi tidak untuk film satu ini. Menurut saya sendiri skema yang dimunculkan sangat fresh dan benar-benar baru dalam pembuatan film-horror seperti diatas.

teknik pengambilan film hereditary
hereditary behind the scene

Untuk segi penataan cahaya atau lightning, scene dirumah justru tidak menghadirkan cahaya yang cukup padat dalam mengambil suasana malam, dengan lampu yang ditembakan diluar rumah dan menambahkan beberapa partikel light seperti lilin dan lampu rumah, kita akan melihat setiap karakter dalam film ini masih enak dilihat, yang pastinya penggunaan dari alat kamera mahal yang bisa memberikan available low-light. Kalian juga dapat melihat teknik yang pastinya mengubah cara pandang kita sebagai pengamat dan penikmat film, dimana teknik transisi yang biasa digunakan dalam mimpi digunakan untuk transisi pergantian waktu malam ke pagi hari.

Menurut saya sendiri untuk beberapa skema serta teknik yang dipakai adalah hal baru bagi pembuat film tetapi ketika kita memikirkan sebuah film horror dimana jump-scare yang digunakan biasanya cukup banyak dan sebagai penikmat film horror, kalian akan cukup kecewa dimana teknik jump-scare bahkan tidak ada. Dengan pengembangan sound serta karakter yang unik, kita juga akan dibuat bingung dengan sosok karakter Annie yang memang pada awal cerita cukup menipu dan cenderung kontemplatif. Salah satu yang membuat saya sendiri menganggap film ini adalah film yang cerdas dimana adanya clue-clue yang diberikan pada awal cerita adalah puzzle yang berujung ke ending cerita.

So.. Saya sarankan kalian tidak melihat spoiler dari film Hereditary agar kalian mendapatkan cerita dari film ini secara keseluruhan.