Mendengar nama James Wan orang dengan mudah akan mengkaitkan dengan banyak film horor. Mulai dari waralaba Saw, Billy the Puppet, Dead Silence, Death Sentence, Insidious dan sekuelnya, The Conjuring dan yang paling baru dan akan segera tayang pekan depan adalah Annabelle. Tapi sebenarnya Wan juga sedang terlibat sebagai sutradara film Fast & Furious 7 sejak Agustus lalu dan rencananya akan diluncurkan pada tahun 2015 mendatang.
James Wan warga Merlbourn, Australia berdarah Tiongkok. Pria kelahiran Kuching, Sarawak, Malaysia , 26 Januari 1977 dikenal sebagai penulis dan sutradara yang sering bekerjasama dengan Leigh Whannel sejak bersekolah bersama di Australia. Mereka bersekolah di Royal Melbourne Institute of Technology. Jauh sebelum namanya terkenal sebagai seorang sineas, Wan sudah memenangkan penghargaan Best Guerrilla Film di Melbourne Underground Film Festival di tahun 2000 lewat film Stygian.
Namanya mulai dikenal publik saat memproduseri dan mensutradarai Saw, Saw II, Saw III, dan Saw IV. Namun dia tak terlibat dalam pembuatan Saw V, Saw IV dan Saw 3D: The Final Chapter. Lepas dari Saw, tahun 2007 Wan membuat film Dead Silence. Film ini dibuat justru karena kesuksesan Saw di Festival Film Sundance yang membuat sejumlah pihak meminta Wan untuk membuat film lanjutan untuk mempertahankan pasar.
“Masalahnya cuma satu — saya tak punya ide apapun untuk film baru. Saya baru saja menarik nafas setelah produksi Saw,”kata Wan. Lalu daripada sekadar menyuruh perusahaan film menunggu idenya datang, Wan malah mengurung diri di sebuah kamar apartemen yang buruk sekali di Hollywood. Cara ini berhasil memicu dirinya menghadirkan film baru. Maka jadilah film Dead Silence.
Wan menyebut Dead Silence sebagai film, “Tentang boneka yang sangat menyeramkan. Jiwa terlantar seperti yang muncul di Twilight Zone atau film-film Hammer Horror. Sangat old-school.” Selepas film Death Sentence yang sedikit berhubungan dengan Dead Silence, film Wan yang membawa namanya semakin dikenal adalah Insidious. Hingga kini boleh dibilang ini adalah film horor dengan level paling tinggi. Film ini pertama kali ditampilkan di Toronto International Film Festival, sebagai bagian dari program Midnight Madness.
Film ini dibuat Wan secara independen. Namun justru itu memberinya keuntungan. “Saya bisa membuat film itu dengan momen paling penuh dengan keanehan dan kengerian yang mungkin dilakukan,” kata Wan. Untuk membangun kengerian dalam film ini Wan mengaku menggunakan teknik menahan dan kediaman yang juga dilakuka dalam film The Sixth Sense, The Others dan film-film karya David Lynch.
“Saya bisa bilang sangat mengagumi David Lynch. Dialah pengaruh terbesar sejak Saw. Demikian juga dengan sutradara Italia, Dario Argento yang sangat besar pengaruhnya buat saya,” kata Wan tentang pengaruh sutradara lain. Usai Insidious, Wan membuat The Conjuring yang diangkat dari kisah nyata. Usai Conjuring, Wan langsung menggarap Insidious : Chapter 2. Film ini cukup menarik karena juga melibatkan Oren Peli, kreator Paranormal Activity selaku produser eksekutif. “Saya merasa sekuel Insidious ini adalah reaksiku terhadap Saw. Karena saya tak terlibat di semua sekuel Saw, perasaan itulah yang saya bawa ketika membuat sekuel Insidious,” kata Wan.