MSI Prestige 14 adalah laptop 14 inci yang memang didesign from the ground up untuk content creator, atau buat yang perlu color grading atau color matching dengan baik. Jadi untuk memberi tone, mood dalam video yang kalian shot, atau untuk kalian para serious graphic designer.
Ini semua tercermin dari spesifikasi yang ada di laptopnya. Disini kita mendapatkan i7-10710U, dengan RAM DDR3 16 GB 2133MHz RAM dengan kecepatan standar di 2666, 1TB SSD dari WD, dan untuk GPUnya hanya GTX 1650 MaxQ. Iya, untuk GPUnya memang diutamakan untuk keperluan minim, dan untuk menjaga keserasian dengan low power processornya juga. Tapi yang jadi pusat performa di laptopnya adalah displaynya.
Untuk displaynya yang berukuran 14 inci ini, datang dari AU Optronics versi panel 123B, yang beresolusi 4K dengan 10 bit color depth, dan akurasi warna di delta e dibawah 2 dan untuk greyscale juga sama. Untuk brightnessnya, displaynya berada di 550 nits max brightness. Ini bisa dibilang display laptop yang paling terang yang selama ini kita pernah review. Displaynya juga matte, jadi tidak ada masalah buat kalian untuk penggunaan di outdoor misalnya. Urusan black level juga sangat baik di displaynya, kita bahkan bisa bilang mulai mendekati display yang digunakan David di TLM, yaitu laptop kelas Pro yang memang monitor design. Untuk viewing anglenya juga sangat-sangat stabil, kalian bisa ekspektasikan kemampuan reproduksi yang cukup konsisten di mayoritas viewing angle.
Jadi dari sini kita bisa lihat kalo laptopnya memang diutamakan untuk orang yang serius di bidang graphic design atau content creators. Build laptopnya juga mengikuti, dengan berat yang hanya 1.2 KG, ini laptop yang sangat ringan. Walaupun ringan, buildnya tetap kokoh, bisa kita rasakan dari keseluruhan bahan yang digunakan adalah besi. Untuk bagian keyboardnya juga sangat-sangat baik, dan ini sudah menjadi standar yang kita udah biasa temukan di laptop high-end milik MSI, keyboard di high end MSI laptop gak pernah mengecewakan dan disini sama. Kita bisa bilang sama tingkat kenyamanannya dengan macbook pro. Terus turun kebawah, kita bertemu sama touchpadnya, dan kita masih menilai dengan konsisten, semakin lebar dan besar, semakin nyaman digunakan. Untungnya disini kita mendapatkan touchpad yang sangat-sangat lebar, dan permukaan yang bener-bener mulus banget. Semuanya kerasa responsive, mulai dari click, tap dan multi finger gesture.
Untuk urusan ports di laptopnya, menurut kita cukup lengkap di laptop tipis ini, kita udah mendapatkan 2 thunderbolt 3, dan keduanya disini bisa kita gunakan untuk charge laptopnya. Maka dari itu kalian tidak akan melihat ada charge port khusus di laptopnya. Tapi kekurangannya adalah kita tidak mendapatkan HDMI port langsung. Jadi kalian perlu adapter dari thunderbolt ke hdmi atau displayport disini. Tapi yang membuat beda kita mendapatkan sd card reader, yang cukup kencang performanya yang membuat kita tidak perlu membeli dongle card reader 3.0, karena speednya sendiri sudah menyentuh di angka 190 megabyte persecond. Di sebelah kanan, kita bisa menemukan 2 usb 2.0 dan audio jack 3.5mm. Jadi untuk urusan ports sudah cukup, walau kita mengharapkan mendapatkan lebih banyak thunderbolt atau sekedar type c port di laptopnya. Terus Untuk urusan konektivitas, laptopnya juga sudah menggunakan bluetooth 5.0 dan Wifi6.
Lanjut kita bahas yang tentunya tidak kalah penting adalah masalah battery life di laptop berukruan kecil ini. Jika kalian disini gunakan dengan mid brightness di angka 200-250 nits, kita akan mendapatkan sekitar 6-7 jam tergantung pemakaian, dan ini kami test dengan menjalankan netflix, berlanjut ke mengerjakan word documents melalui google docs, dan juga sedikit waktu untuk digunakan untuk mengetes photoshop dan lightroom. Kalau kalian gunakan dengan max brightness, laptop ini tidak akan menyentuh 2 jam, tapi hanya sekitar 1 setengah jam lebih sedikit.
Untuk charging, di laptop ini cukup cepat di awal, karena dengan charge setengah jam, kalian bisa dapatkan 2 jam lebih battery life di 200 nits, jadi kalau kalian perlu buru-buru, cukup baik charge timenya untuk keperluan darurat.
So sekarang kita berlanjut dengan melihat performa laptop ini, seperti biasa kita tes untuk produktivitasnya dulu, disini tes pertama adalah Cinebench R15. Disini kita bisa lihat kalau performa yang didapatkan oleh laptop ini sangat baik, terutama untuk suatu laptop yang memang ditujukan sebagai low power, disini kita bisa lihat sudah mendekati performa yang kurang lebih sama dengan high end 2 generasi yang lalu dari intel. Tapi kalau kita lihat di cinebench R20, ini baru mulai terlihat kelemahan dari laptopnya yang digunakan untuk render dalam waktu jangka lebih panjang. Kita bisa lihat disini performanya kurang lebih sama dengan AMD last gen. Disini kita bisa lihat penurunan clock dari processornya dalam pengujian benchmark di R20.
Kita lanjutkan melihat performanya di Geekbench 4.3.4, disini kita melihat performanya sama dengan triton 300 yang menggunakan 9750H, tapi perlu diperhatikan ini adalah suatu outlier, terutama untuk triton 300. Disini kita bisa lihat performa yang kita ekspektasikan dari hasil sebelumnya, sesuai ekspektasi kalau performanya berada disini. Ini adalah performa yang cukup baik untuk laptop dengan low power oriented cpu.
Sekarang kita lihat di indigo benchmark, disini kita bisa lihat kalo performanya masih sesuai dengan hasil benchmark sebelum-sebelumnya. Untuk keperluan workthreads yang lebih tinggi, performa prestige sangat baik. Jadi kalau untuk sekedar render perspektif atau membenarkan posisi suatu model atau objek tidak akan terlalu pengaruh di kalian. Jadi kita tes ke VRAY apakah hasilnya sama, dan tentunya masih sama, dan konsisten untuk keperluan 3D.
Disini kita bisa lihat untuk keperluan produktivitas laptopnya punya performa yang mumpuni untuk laptop yang cukup tipis dan enteng. Untuk produktivitas di bidang 3D memang gak akan sekenceng laptop-laptop yang lebih tebel, karena ya tadi, diperuntukkan untuk keperluan design. Dan untuk 3D, kalian masih bisa gunakan untuk merender perspektives, tapi kalo udah simulation render atau animation ya tentunya kalian memilih laptop yang salah.
Terus ada fitur yang membantu juga buat kalian para konten kreator dalam bentuk program creator center. Disini sebenarnya fungsi utamanya tidak hanya sebuah gimmick, karena dengan mengaktifkan creator mode di berbagai program yang biasa kalian gunakan, akan mendapatkan performa lebih tinggi. Istilahnya ini optimization untuk program-program seperti premiere pro, after effects, photoshop, illustrator, lightroom, vegas pro, dan banyak program lainnya. Selain itu di program ini kalian bisa customize sesuka hati kalian permission dari setiap program bentuk optimizationnya, seperti berapa core yang digunakan dari setiap program. Jadi creator center cukup membantu meningkatkan optimization mayoritas program yang biasa digunakan oleh para content creator.
MSI Prestige 14 ini adalah laptop yang tau untuk siapa dibangun dan tanpa kompromi. Dia memiliki semua yang diperlukan untuk keperluan mobilitas dan battery life yang cukup baik kalo kalian sesuaikan dengan brightnessnya.
Tentunya kalau kalian ekspektasikan batrai lebih dari 10 jam, itu sangat normal, tapi perlu diingat, kalau laptop ini tidak akan bisa bertahan diatas itu karena displaynya sangat tinggi spesifikasinya, yaitu 4K dengan max brightness di 550 nits, ini angka yang tinggi, hampir mencapai HDR 600. Laptop ini cocok juga di waktu WFH seperti ini atau untuk para designer professional yang harus sering mondar mandir tapi hidupnya bertaruh dengan akurasi warna suatu display. Ini menjadi laptop yang ideal buat kalian, gua bisa bilang untuk menyamakan warna dengan display professional masih jauh lebih masuk akal menggunakan laptop ini. Kami sendiri tidak merasa ada kelemahan samasekali untuk keperluan produktivitas di bidang image production atau content creation di laptop ini.
Informasi lebih lanjut bisa kalian klik link dibawah ini ya:
MSI Official Online Store: https://bit.ly/prestige14idstore
MSI Authorized Dealer: http://bit.ly/DealerResmiMSI