Film yang sempat menjadi nomer satu di netflix dibeberapa region ini cukup menarik sekilas jika kita melihat dari cuplikan trailer yang ditunjukan, terlihat banyak akan neon dan aksi protagonist yang sedang membawa seorang bocah berlatarkan jejepangan yang kuat. Film Kate juga membawa nama-nama besar artis Hollywood seperti Mary Elizabeth dan juga Woody Harrelson, apakah dengan diperankan dua aktor kelas kakap itu film ini benar-benar menjadi nomer 1 yang banyak dicintai Cinephile (Pecinta film)? Simak review berikut.
Cerita dimulai dengan menampilkan ptotagonist perempuan berkostum hitman yang bernama Kate (Mary Elizabeth), seorang pembunuh bayaran yang dibawah pengawasan bisa dibilang petinggi dia yaitu Varrick (Woody Harrelson). Suatu ketika Kate ingin memutuskan pensiun karena sudah muak dengan kehidupan nya sebagai pembunuh bayaran tersebut, namun suatu malam Kate telah bermalam dengan laki-laki yang ia kencani di sebuah bar. Akhirnya Kate setelah bermalam ingin menuntaskan misi terakhirnya yaitu membunuh Kijima, seorang ketua keluarga yakuza di jepang. Namun misi tersebut gagal karena Kate hanya berhasil menembak tangan Kijima dari kejuahan gedung menggunakan sniper nya, Kate merasa ada yang aneh terhadap tubuhnya. Karena misi tersebut gagal akhirnya Kate berusaha kabur dan mencuri sebuah mobil yang penuh dengan lampu neon, adegan ini benar benar dibuat akan balapan di anime anime, sampai akhirnya Kate mengalami sakit kepala kembali saat berusaha kabur, akhirnya Kate pun mengalami kecelakaan parah. Saat dirawat disebuah rumah sakit dokter membicarakan sebuah hal yang mengejutkan, bahwasanya Kate telah diracuni dengan Polonium-204 dan sekrang hidup Kate tersisa waktu 24 jam untuk kemudian menghembuskan nafas terakhirnya. Kate pun memanfaatkan 24 jam nya mencari seseorang yang berusaha meracuni nya.
Premis yang dihadirkan film Kate ini benar-benar terasa medioker di kalangan pecinta film pastinya, karena tema balas dendam seperti ini tidak satu dua lagi jika kita menghitung berapa banyak yang bertemakan seperti ini. Mungkin Cedric Nicolas dan Umair Aleem selaku sutradara dan penulis naskah ingin mem branding film Kate sebagai John Wick versi perempuan, karena aksi dan laga yang tidak jauh dari film John Wick. Saya pun juga merasa hal tersebut tidak salah, karena di awal film ini saya pikir akan sangat John Wick sekali dengan banyak nya aksi laga dan kental akan Mafia di dalamnya, namun kali ini mafia versi jepang yaitu Yakuza. Namun perspective jika ini adalah John Wick sekali bisa gw bilang adalah perspective yang salah, karena disini Kate tidak berjuang sendiri sebagai Badass, Kate bukan Invicible yang layaknya John Wick di keadaan sekarat ia masih dapat membantai ribuan musuh di depan nya. Kate lebih terlihat realistis, penulis mengerti betul jika Kate disini masih memiliki penyakit dari racun Polonium-204 yang mengakibatkan ia tidak dapat melakukan aksi terus menerus. Akan banyak adegan dimana Kate jatuh dan tidak mampu lagi untuk melawan musuh di depan nya.
Selain hal tersebut, film Kate juga menambahkan penceritaan yang berbeda di akhir film nya, ia menawarkan twist yang emosional dan tidak hanya bercerita soal balas dendam lalu film selesai. Hal tersbut yang menjadikan bahwa Kate tidak lah John Wick wanna be.
Yang lurus lurus saja plot nya, mungkin inilah pembeda cerita Kate dan John Wick tapi saya yakin ini ada beberapa reference yaitu salah satu nya adalah John Wick namun di swab gender menjadi perempuan.
Namun ada satu yang benar benar annonying dalam cerita Kate ini, yaitu seperti adanya hard selling untuk mempromosikan suatu brand. Brand tersebut adalah Boom-Boom Lemon, aneh bukan? Namun sayang nya brand tersebut bukanlah brand yang ada di dunia nyata, itu hanya minuman vitamin C yang di khayal pada film ini. Namun terasa sangat annonying yang dimana Kate selalu menanyakan
“apakah ada Boom-Boom Lemon?” disebuah toko yang ia kunjungi, bahkan ia mengeluh jika di vanding machine yang ia temui Boom-Boom Lemon tersebut telah Sold Old. Jikalau Boom-Boom Lemon sangat berperan penting pada cerita saya mungkin tidak akan mempermasalahkan adegan ini, namun ini benar benar tidak ada impect apapun. Sampai gw sendiri ketawa ngeliat scene ini berulang ulang sampai akhirnya Kate menemukan Boom-Boom Lemon ini, percayalah ini benar benar anonying.
Development Character pada Mary Elizabeth untuk memerankan Kate yang saya benar-benar apresiasi, karena Mary Elizabeth dapat melihatkan Kate yang manusiawi sekali, seperti banyak nya luka di tubuh nya membuatnya terkadang terpapar ditengah pertarungan. Melihat karakter fiktif yang masih mempertimbangkan faktor realita itu cukup penting, karena jika tidak karakter seperti terasa tidak terkalahkan ataua immortal layaknya John Wick. Melihatkan Kate yang terpapar akan racun juga kita selalu di ingatkan dengan cara melihatkan nya muntah-muntah dan effect vertigo pada frame film. Namun aksi laga yang di hadirkan oleh Mary Elizabeth terasa medioker dan tidak ada wah wah nya menurut saya sebagai pengamat film yang penuh laga.
Seorang bocah yang bernama Ani diperankan oleh Miku Patrecia yang diceritakan memiliki darah campuran antara asia amerika memiliki penokohan yang terlihat amatiran, banyak adegan yang terlihat terlalu fiktif seperti hal nya Ani saat pertama kali diancam oleh Kate untuk dibunuh karakter ini malah dengan asik nyua meremehkan hal tersebut, sampai racun Kate kambuh pun anak ini bahkan malah menantang kate layaknya mereka itu seumuran. Seharusnya ia sebagai bocah lebih dapat memposisikan diri bahwa ia sedang di bawa oleh seseorasng yang berbahaya.
Namun cukup menarik yang dilihatkan dari hubungan Kate dan Ani ini, bahwa mereka adalah karakter yang saling merefleksi. Bagaimana Kate yang ingin masa kecilnya seperti Ani yang dapat bahagia dan menikmati masa kecilnya dan Ani yang dekat dengan Kate merasa bahwa ia adalah seorang ibu yang pemberani yang ia anggap sebagai pahlawan nya, karena ani dari kecilnya tidak dapat melihat ibu nya.
Sayang juga Woody Harrelson tidak terlalu signifikan di film ini, karena biasanya ia datang sebagai penghidup dari sebuah film layaknya di Now You See me, True Detektif, dan film ia lainnya. Padahal saya sendiri mengharapkan hal yang lebih untuk aktor Woody ini. Namun ekspetasi saya terbayar oleh Jun Kunimura yang memerankan Kijima sebagai boss yakuza di jepang, semenjak performa brilian nya di series Naked Director yang juga sebagai boss yakuza pada film ini ia tidak hanya diam dan melihat anak buahnya yang beraksi. Ia membuktikan bahwa ia adalah gambaran Yakuza yang sebenarnya menurut saya pribadi.
Hal teknis yang menarik dalam film ini tentu pada Sinematografi nya, yang berhasil membuat jepang yang penuh lampu neon dan warna warni pada malam hari benar benar tergambar. Saya sendiri suka dengan pengambilan gambar di setiap framing film ini terus berputar. Akan banyak shot yang terlihat sinematik dan berfikir kapan saya dapat mengunjungi negara jepang karena se indah itu kota kota di negara jepang, terutama di kota besar nya. Adegan favorit saya adalah saat Kate pertama kali kabur menggunakan mobil yang tergambar seperti menonton Anime Inisial D, satisfying dan perfect riding.
Membahas soal musik pada film ini terbilang sangat unik dikarenakan membawa kan lagu lagu jepang yang tidak familiar kita dengar, namun dengan hal tersebut jepang culture akan sangat tergambar pada film Kate. Walaupun memang tidak semua orang mampu menerima lagu-lagu jepang karena konotasi nya lebih ke Wibu-wibuan. Namun saya sendiri sangat enjoy dengan musik yang dihadirkan, seperti sangat cocok dengan tempat dan latar yang dihadirkan.
Namun yang aneh pada film ini adalah kritik yang sosial yang ada pada film ini. Film ini benar benar membawakan pahlawan-pahlawan yang berdarah amerika semua, seperti Mary Elizabeth, Woody Herrelson, Miku pun sebagai Ani juga memiliki darah campuran Amerika, yang melihatkan orang asia hanya menjadi bahan aksi dari pahlawan yang berasal dari ameika ini. Harusnya ia menaruh beberapa tokoh Asia untuk pendukung Kate agar tidak terlihat Imperalisme orang amerika saja.
Overall film ini dapat menghibur jika memang ingin melihat aksi laga yang penuh drama keluarga ini dapat saya rekomendasikan. Namun jika menginginkan darama aksi laga penuh dengan bumbu cinema ala kaum High Culture tentu ini tidak direkomendasikan, karena hanya membuat anda mencaci film ini dan buang -buang waktu saja. Namun cukup asyik jika ingin hiburan semata untuk kabur dari realita, Kate dapat membuat kita sejenak jalan-jalan ke berbagai kota jepang yang di bawakan pada film Kate ini. Film Kate rilis di platform Netflix only pada 10 September lalu.