Setelah kesuksesan dari Army of The Dead di Netflix beberapa bulan lalu banyak meninggalkan pertanyaan pada hati penonton, terutama penggemar Zack Snyder. Ternyata Army of The Dead saat itu diumumkan bahwa mereka memiliki sebuah universe yang akan di garap oleh Netflix nantinya. Tepat pada akhir Oktober telah dirilis Army of Thieves dimana film ini adalah prequel yang latar nya sendiri tidak jauh dari Army of The Dead itu sendiri. Apakah film Army of thieves ini lebih baik dari pada Army of The Dead? Simak review berikut.
Army of Thieves secara basic menceritakan dari point of view baru yaitu dari tokoh jika di AOTD itu Bernama Luwig Dieter (Matthias Schweighöfer), namun di film ini mengeksplorasi jauh bagaimana Luwig Dieter ini mendapatkan nama nya tersebut. Sebelumnya ia bernama Sebastian yang sangat terobsesi dengan legenda brankas yang dibuat oleh sang legenda pembuat brankas Hans Wagner dimana ia menamakan dan membuat brankas tersebut dengan menggunakan referensi mitologi Nordik. Lalu setelah hal tersbut terdapat seseorang yang Wanita Bernama Gwendoline (Nathalie Emmanuel) yang mengajak Sebastian membentuk sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah quest yaitu membobol semua brankas yang telah dibuat oleh Hans Wagner.
Sebenarnya secara premis film ini sangat mirip dengan Army of The Dead, dimana terdapat satu orang yang mengumpulkan orang-orang yang memiliki bakat tertentu lalu melakukan heist untuk sebuah brankas. Namun perbedaan dari film ini adalah pada spin-off Dieter ini benar-benar mengeskplorasi jauh kisah Dieter and the geng, dimana bagaimana Dieter dapat membobol sebuah brankas dengan mudah, sampai bagaimana ia mendapatkan nama nya sebagai Luwig Dieter.
Saya sendiri mengira ini film akan melakukan eksplorasi terhadap bagaimana zombie dan beradaptasi dengan dunia yang kacau post-Apocalyptic segerombolan zombie. Namun ternyata tidak, saya mengasumsikan bahwa universe ini mungkin mengenai brankas legenda yang dibuat oleh Hans Wagner, namun Brankas tersebut telah habis pada film AOTD. Jadi mulai membingungkan sebenarnya mau di arahkan kemana ini universe nantinya.
Kali ini Zack Snyder selaku pencipta dari universe ini sebagai penulis skeanrio yang dibantu oleh Matthias Schweighöfer sebagai sutradara, kali ini memang bumbu komedi pada film ini jauh lebih kuat dari pada di AOTD, dan terasa sangat natural karena beberapa komedi tercipta me refleksikan pada dunia nyata kita sekarang, seperti contohnya ada yang menyebut Zac Effron seorang actor hebat amerika menjadi zombie yang mengerikan, membuat saya sendiri tersenyum walau tidak terbahak-bahak. Dapat dibilang untuk masalah komedi ini film lebih lucu dari pada film pertama nya.
Namun secara cerita keseluruhan masih sama seperti AOTD dimana Zack masih menciptakan film yang sangat menghibur dan ringan untuk semua masyarakat. Keunikan pada film ini adalah perjalanan Sebastian untuk mencari jati dirinya sebagai pembobol bank yang luar biasa. Dapat dibilang paling mengasyikan dalam adegan film ini adalah pembobolan yang dilakukan oleh Dieter.
Background tim Dieter untuk melakukan sebuah heist juga cukup menarik yaitu adalah membobol brankas Hans Wagner, bukan uang nya, namun Penghargaan terhadap diri sendiri dapat membobol sebuah brankas yang melegenda. Itu cukup unik ya walau sebenarnya tidak realistis, cuman brankas disini bukan brankas legenda biasa saja, Dieter bahkan sebelum melakukan pembobolan seolah olah menceritakan mengartikan semiotic ukiran di brankas tersebut yang mengarah pada dunia di cerita dewa mitologi nordik.
Banyak pertanyaan yang tertinggal pada Army of The Dead namun tidak terjawab pada film ini, padahal saya berharap Prequel ini banyak menjawab pertanyaan saya yang tertinggal setelah menonton Army of The Dead.
Masuk ke Character Development di film ini terbilang tidak sebagus sebelumnya yaitu AOTD, yaa kita tau bahwa Zack sangat cerdas mengembangkan sebuah karakter di sebelumnya. Dimana film ini hanya focus mengembangkan dua karakter saja yang benar-benar di perdalam yaitu Sebastian / Dieter dan Gwendoline saja.
Kita bisa tahu betul bagaimana latar belakang Sebastian, visi, misi , yang kebanyakan benar-benar kita dapat merasakan emosi dari awal yang dia hanyalah sebagai teller bank awalnya dan berakhir menjadi seorang pemberani yang membobol semua brankas Hans Wagner. Begitu juga Gwendoline seorang yang memang dari kecil mencintai hal hal yang berbau criminal kita benar-benar diberitahu banyak tentang karakter ini.
Cinematography pada film ini tidak sebagaik Army of The Dead yang banyak mengandung bahasa visual dan semiotic yang diciptakan oleh Zack Snyder, ini basically pengambilan gambar banyak memang hanya menyampaikan informasi tempat agar penonton nyaman saja atau jika film maker menyebut Analythical. Namun saya sendiri takjub dengan setiap long-shot yang diambil dari film Army of Thieves.
Scoring juga dibuat secara megah, dimana saya sendiri merasa merinding mendengar scoring dari film ini, terlebih jika aksi dilakukan sampai adegan Dieter membobol brankas, kayak Snyder banget dimana lagunya ala-ala 19 an entah itu Opera atau pun memang lagu lama. Yaaa kita harus akui jika composer pada film ini memang bukan nama kecil yaitu adalah Maestro Scoring film Hans Zimmer.
Walaupun memang tidak sempurna dan sebagus film-film Snyder terdahulu namun film ini dapar banyak menghibur banyak orang. Banyak adegan yang tidak rasional sebenarnya di film ini tapi jika kita dapat menyampingkan fikiran rasional kita untuk menonton film ini maka akan fine-fine saja menikmati film ini. Menurut say aini lebih baik dari pada AOTD lebih nalar dan tidak terlalu hiperbola saja menjadikan poin plus dari pada AOTD.
Cukup menarik melihat perkembangan universe Snyder Bersama Netflix ini, karena makin kesini kita makin diberitahu sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu kita notice di AOTD namun menjadi signifikan karena prequel ini. Saya sendiri penasaran akan bagaimana kelanjutan dari universe Snyder ini, nantinya sequel film ini akan berjudul Planet of the Dead yang belum diketahui hal apa yang akan di eksplorasi jauh oleh Zack nantinya.
Rumor terakhir mengatakan bahwa Planet of The Dead akan membicarakan tentang Looping yang saya sendiri berfikir akan jadi seperti apa jika seperti itu ide nya. Tentu menjadi sangat menarik nantinya, In the end ini film sangat Worth untuk ditonton terlebih jika kita ingin film yang menghibur tanpa memikirkan sesuatu yang rasional. Namun jangan mengharapkan film yang penuh dengan plot yang berbobot dan penuh dengan value.
Army of Thieves tayang mulai akhir oktober 2021 lalu, jadi kalian dapat menikmati Army of Thieves di platform Netflix only, terakhir ini film menjadi film nomer 1 di Netflix untuk 90 negara.