Melalui press release dan pengumuman resmi dari kanal sosial media game A Space for the Unbound (@ASFTUgame), perilisan game ini ditunda hingga waktu yang belum ditentukan dikarenakan masalah yang muncul dengan publisher game yaitu PQube Games yang dikabarkan telah mengeksploitasi dana dari pengembangan game ini.
Eksploitasi title A Space for the Unbound dan kurangnya transparansi pendanaan
Melalui pesan yang diumumkan oleh developer Mojiken dan Toge Productions, terdapat pendanaan yang ditutupi dari sebuah perusahaan konsol yang bertujuan untuk membantu pengembangan game. Namun diketahui bahwa publisher PQube Games dengan sengaja menutupi informasi mengenai pendanaan ini dan menggunakan dana tersebut untuk kepentingan pribadi publisher.
PQube Games malah diketahui menutup fakta mengenai jumlah pendanaan dan mengubahnya menjadi recoupable minimum guarantee yang nantinya harus dibayarkan kembali oleh developer. Developer pun mengetahui informasi sebenernya dan rencana ini pada Maret 2022.
PQube juga diketahui menolak untuk memindahkan hak perilisan versi konsol kembali ke developer.
Hal ini tentunya diakhiri dengan pemutusan kontrak kerjasama dengan PQube Games sehingga perilisan game A Space for the Unbound harus tertunda sehingga permasalahan ini dapat diselesaikan.
Berikut merupakan pesan lengkap dari Mojiken dan Toge Productions:
Kepada para pemain yang kami hormati, Kami dengan berat dan bersedih hati mengumumkan bahwa tanggal perilisan gim A Space For The Unbound akan kami undur hingga waktu yang belum ditentukan.
Awal tahun ini kami menemukan fakta bahwa PQube Games, sebuah publisher dari Inggris yang dimana awalnya kami tunjuk untuk merilis A Space For The Unbound di perangkat konsol untuk region barat, telah melakukan hal-hal yang membuat kami merasa tertipu dan tereksploitasi sehingga kami harus memutuskan kontrak dengan mereka.Di puncak pandemi COVID-19 pada Agustus 2020, PQube Games memanfaatkan posisi dan identitas kami sebagai pengembang gim dari Indonesia untuk mendapatkan dana hibah dari salah satu perusahaan konsol yang cukup terkenal yang dimana dana ini dimaksudkan untuk menolong pengembang gim dari negara dunia ketiga dan kalangan minoritas yang tidak terwakilkan atau kurang terdengar, terutama dalam situasi masa pandemi. Yang kami sayangkan, PQube Games dengan sengaja menutupi informasi mengenai pendanaan ini dan menggunakannya sebagai siasat untuk kepentingan komersil pribadi mereka semata. Ketimbang menyerahkan dana tersebut kepada kami seperti sebagaimana mestinya, PQube Games justru menutup fakta mengenai jumlah pendanaan tersebut dan mengubahnya menjadi recoupable minimum guarantee yang nantinya harus kami bayarkan kembali. Selain itu, PQube Games juga memanfaatkan dana tersebut sebagai alat untuk meningkatkan porsi revenue share mereka secara licik. Kami baru saja mengetahui kebenaran mengenai jumlah dana yang sebenarnya serta niatan mereka pada Maret 2022.
Kami merasa sangat terpukul mengetahui bahwa pihak yang kami pilih untuk bekerja bersama dengan kami telah melakukan tindakan tidak terpuji semacam ini dan proyek gim yang telah kami kerjakan selama 7 tahun telah dimanfaatkan sedemikian rupa. Sejak terungkapnya isu ini, kami jelas tidak lagi dapat mempercayai PQube Games maupun melanjutkan kerjasama untuk merilis A Space For The Unbound karena PQube Games telah gagal tidak hanya dari itikad baik, tetapi juga menjalankan kewajiban mereka kepada kami sebagai publisher karena ini merupakan praktik predatorial.
Kami harus bangkit melawan publisher eksploitatif dan membuka suara tentang isu ini agar hal serupa tidak terulang di masa depan. Dengan demikian, kami juga mengumumkan bahwa kami telah mengakhiri kontrak kami dengan PQube Games.
Sampai saat ini, PQube Games masih menolak untuk menyerahkan akses kendali perilisan di ranah konsol kepada kami. Dengan berat hati, kami harus menunda perilisan A Space For The Unbound agar kami dapat menyusun rencana baru dan memastikan bahwa gim kami dirilis sebagaimana mestinya dan sesuai dengan nilai-nilai yang kami dan komunitas kami percaya dan jalankan.
Tertanda, Toge Productions dan Mojiken Studio