Two Point Campus adalah game simulation yang dikembangkan oleh Two Point Studios. Game ini mengajak kalian untuk berlatih manajemen sebuah kampus dari mempersiapkan fasilitas sesuai mata kuliah yang ada, mengatur staff dari dosen hingga petugas kebersihan, hingga memenuhi kebutuhan dari para mahasiswa itu sendiri.
Berikut adalah review lengkap dari Soni (setelah disunting) terkait game Two Point Campus. Jadi, selamat membaca, guys!
Sebelum lanjut lebih jauh, ada yang perlu diingatkan, di mana kalau kalian akan memainkan game ini dalam jangka waktu yang lama, dan suka banget sama game simulator seperti Two Point Hospital beserta DLC-DLC-nya, Soni menyarankan untuk membeli game ini di Steam, karena DLC di Steam lebih murah dibandingkan di Xbox Store/Microsoft Store, jadi lebih baik di STEAM karena suka ada diskonan.
Untuk kalian yang main di Game Pass dan pengen beli game-nya juga di Steam, mungkin nanti kedepannya akan kami beri tutorial cara memindahkan save file dari Game Pass ke versi Steam. Oke sekarang kita lanjut bahas gamenya.
Sedikit Penjelasan tentang Two Point Campus
So, Two Point Campus ya sesuai namanya lah, kita diajak untuk membangun kampus dan berusaha mencapai murid terbanyak dengan grade tertinggi. Premisnya tetep sama dengan Two Point Hospital dimana kita mengatur semuanya, mulai dari staff sampai desain bangunan. Tapi, perubahan yang paling drastis yang bisa gua bilang dari Two Point Campus dibanding Hospital adalah masalah quality of life improvement yang bener-bener jauh banget kalo kita misalnya bandingkan sama game sebelumnya.
Di Two Point Campus, kita bisa save templates builds kita, sampe bangunan utama kita, dan ini sebenernya bener-bener memudahkan banget buat kita. Jadi, game-nya tidak terasa repetitif dan hal-hal menial lain bisa dikesampingkan. Dengan begitu, kita bakal lebih fokus di-building dan dekorasi, dimana kedua itu adalah hal yang paling satisfying menurut gua di game-gamenya Two Point.
Jadi, dengan kemudahan ini, kita bisa memotong langsung waktu terbuang dalam manajemen ruang. Dan ini sebenarnya adalah sesuatu yang diminta lama oleh komunitas orang-orang yang main Two Point Hospital dan akhirnya dikabulkan di game Two Point Campus.
Kalau bicara soal tema, gua di sini bisa bilang game ini masih memiliki tema dan atmosfir yang masih sama. Pendekatannya lebih banyak ke jokes tentang hidup anak-anak kuliahan.
Perilaku AI Mahasiswa yang Tidak Bisa Diprediksi
Uniknya, di Two Point Campus juga bisa merasakan hal yang sama saat mendekati end game, karena ya itu tadi, harusnya anak kuliahan paham sudah sangat paham masalah kurang tidur, lapar tapi tidak segera makan meskipun opsi makanan sudah banyak , dan masih mondar-mandir galau tidak jelas karena kehilangan motivasi, dan gua rasa ini bukan bug tapi memang by design.
Jadi awalnya gua melakukan tes untuk membangun sebuah jalan atau pathing para mahasiswa yang paling ideal, mulai dari mereka bangun tidur di kamar, seharusnya kalian membangun kamar mandi, toilet, dan sumber minum harus di dekat kamar mereka.
Namun, ternyata banyak dari orang-orang ini dari bangun tidur malah langsung ke kelas tanpa mandi selayaknya mahasiswa pada umumnya. Hal ini sering gua temui di anak-anak yang ngekos di Wisma Makara (dekat kampus Soni), di mana mereka suka ke kelas tanpa mandi di zaman gua kuliah.
Ya, setidaknya game Two Point Campus bisa mengingatkan gua pada masa-masa kuliah dulu. Jadi, beberapa (mahasiswa) memang punya hygiene yang bagus dan beberapa emang hygiene-nya jelek. Kadang setelah kelas pun, mereka malah lanjut ke perpustakaan dan sebagainya. Tidak mempedulikan keperluan mereka untuk mandi, kekamar mandi atau makan walaupun mereka melewati semua fasilitas itu.
Jadi, setelah gua plan-out dulu dari segi keperluan mereka, ternyata hasilnya kelakuan mereka memang tidak bisa diprediksi. Tidak jelas keinginan tiap mahasiswa, sehingga bisa menggambarkan betapa hectic-nya perkuliahan itu. Jadi, gua bisa yakin kalo ini memang by design dan kita harus mengantisipasi hal-hal ini melalui berbagai hal lain atau aktivitas lain untuk menaikkan happiness mereka.
Beberapa contoh yang bisa dilakukan misalnya melalui gaming rooms/arcades/events yang bisa kita setup di ruang Lecture, Student Union, atau Student Lounge. Sebenarnya untuk Student Union dan Lounge punya kegunaan yang tumpang tindih, tapi entertainment adalah hal penting dalam menjaga para mahasiswa bener-bener happy di kampus.
Beberapa Cheese-ing yang Bisa Kalian Lakukan untuk Menambah Happiness
Nah, berhubung untuk game-game simulasi seperti ini, gua paling suka gaming the system. Jadi, dari awal gua main gua terus melakukan tes apa yang bisa gua cheese atau curangin.
Jadi, gua nemu salah satu cara yang bisa kalian pakai, meskipun sampai saat ini masih belum di fix sih atau setidaknya dari waktu gua menulis review ini. Jadi, gua menemukan di awal-awal kalian bisa bangun ruangan yang bener-bener pas banget untuk dorm kalian. Dan untuk memaksimalkan happiness, gua menemukan fakta bahwa tiap mahasiswa lebih seneng kalo mereka punya satu ruangan untuk sendiri, meskipun level dorm-nya cuma 3-star.
Nah, tinggal kalian bikin sesuai sama jumlah pelajar yang masuk. Nanti kalo sudah lebih banyak yang daftar ke kampus kalian, kalian bisa hapus semua dorm tersebut, dan ganti dengan ruangan yang punya 3 kasur. Hasilnya ya sama aja, tidak turun dan malah naik happiness-nya. Gua menemukan bahwa cara ini adalah cara yang paling ideal untuk memaksimalkan happiness. Jadi simpan dua sampai tiga templates ruangan dorm kalian, untuk maximize cara ini biar tidak ribet.
Kalian juga bisa mengakali hal seperti ini terutama di-build awal-awal, karena di sini ada yang namanya clubs, seperti klub baca, tidur, dan speed walking. Ini sangat membantu untuk efisiensi pelajar, dan gua rasa ini jadi staple atau standard untuk menjaga sistem kalian berjalan dengan baik. Terutama kalau kalian sudah melakukan ekspansi besar-besaran untuk kampus-kampus kalian, karena memang jadi luas banget dan kadang harus punya set wilayah sendiri untuk lokasi dorm, kelas, serta harus membuat jalur yang paling ideal untuk mahasiswa.
Sebenernya hal ini masih mirip dengan sistem yang digunakan di Two Point Hospital, dimana kita perlu memperhatikan lajur traffic mahasiswa yang suka bikin pusing, karena banyak orang lalu lalang sehingga ada yang tidak bisa ke dokter karena suatu wilayah terlalu ramai. Tapi di sini kita bisa membuat pintu exit entrance lebih banyak, jadi sangat-sangat mudah untuk menyelesaikan masalah ini melalui desain kampus kalian.
Pentingnya Traits Dosen dan Staff, Serta Learning Curve yang Ideal
Menurut gua, kalian harus bener-bener memperhatikan traits staff yang kalian miliki, karena mereka ini jadi salah satu faktor paling menentukan. Terutama mendekati end game, dimana kalian akan mulai dipusingkan sama micro managing banyak hal.
Gua rasa kalian akan merasakan hal ini setelah mulai memasuki wilayah level yang bikin Wizardry School. Tapi, learning curve untuk gamenya juga menurut gua bener-bener ideal banget disini dan sangat forgiving, serta selalu memberikan tantangan yang kerasa fresh terus di setiap universitas yang kalian bangun.
Loncatan kesulitannya gua bisa bilang sangat-sangat normal banget dan gua justru berharap ada difficulty level yang bisa kita set, supaya game-nya jadi lebih sulit. Karena di awal-awal isunya cuma masalah kualitas dosen, di mana kalau ribet tinggal reset supaya dapat dosen dengan kriteria yang sesuai. Tapi kalau kalian memang lebih sabar dan punya duit untuk training, ya silakan dilanjut game-nya tanpa di-reset. Intinya sebenernya jadinya cuman satu, cuma masalah kita sabar untuk mendapatkan duit lebih atau gak.
Kalau kalian mau sabar banget, kalian bisa saja membuat semua ruangannya bener-bener pas dan save cost sebanyak mungkin, lalu nanti perlahan upgrade ruangannya. Atau ya reset dan sesuaikan aja dari awal, supaya kedepannya tidak ribet. Itu doang dua opsi yang menurut gua bikin gamenya bisa jadi lebih mudah bagi banyak orang.
Duit Habis? Hutang Adalah Solusinya!
Untuk masalah duit, kalian bisa atasi dengan ambil loan atau pinjaman. Dan itu menurut gua bisa jadi solusi paling nyaman sebenernya, selama kalian tau build order yang penting bagi kalian.
Jadi, buat kalian yang biasa main game RTS, bakal melihat ini sebagai sesuatu yang intinya cuma hafalan dan sudah bisa diprediksi bakal ada kejutan kalau tiba-tiba perlu ruangan lain, jadi selalu ada spare yang bisa kalian pakai.
Kalau misalnya kalian kecele, tinggal ambil loan doang untuk ukuran ruangan yang diperlukan. Jadi, hampir semuanya ada solusi dan gua sampe sejauh ini tidak pernah gagal atau harus reset karena gagal. Gua cuma reset karena mengetes untuk cari dosen, assistant, dan janitor yang sesuai doang.
Seharusnya kalau kalian main game ini, tidak akan ada isu masalah ampe bangkrut sih. Game ini menurut gua adalah game yang bagus banget untuk memulai sim-management game kedepannya, atau untuk orang-orang yang pertama kali mau terjun ke game sim bulding/management game.
Masalah Utama yang Mulai Muncul di Endgame
Gua rasa mendekati endgame adalah saat-saat gamenya mulai kerasa hectic, dan mulai terasa bagi kalian yang main Two Point Hospital berada di wilayah yang sama. Mulai terasa banget micromanaging seperti harus men-DO mahasiswa, mulai harus menaikkan gaji para karyawan, harus mulai rajin-rajin schedulling karyawan.
Hal ini perlu kalian perhatikan karena lama-lama happiness mereka bakal turun. Jadi, di endgame kalian akan lebih banyak micromanaging sambil dekor. Menurut gua, tahun pertama dan kedua adalah waktu dimana kalian akan bener-bener harus mempersiapkan fondasi untuk masa depan. Karena kalian kalian misalnya menaikkan akreditasi tanpa mikir budget, gua rasa itu yang bisa bikin kalian kewalahan dan tidak bisa mendapatkan keuntungan dan justru bangkrut.
Paling isu lain yang gua temukan adalah AI Pathing-nya yang kadang masih berantakan banget. Kalian bakal menemukan mahasiswa yang menyangkut di pintu atau di tembok, dan akhirnya jadi stres karena semua statusnya menurun drastis.
Ini gua sering banget temuin sih dan yang bikin kesel adalah kalian jadinya harus memindahkan ruangannya, supaya mereka bisa gerak lagi atau jual apa yang bikin itu NPC nyangkut. Kalo kalian mikir kenapa tidak diangkut aja dan dipindahin secara manual, karena mahasiswa ini tidak bisa diatur untuk di-pickup, cuman staff kampus aja yang bisa kalian pickup.
Terus gua juga suka sama pendekatan pendataan di Two Point Campus ini sih. Jadi, kalian bisa dengan mudah juga, balik lagi quality of life, untuk misalnya pukul rata berapa persen kenaikkan gaji staf-staf kalian, dan juga ngelihat growth dari income expense kalian dengan sangat-sangat mudah, jadi dari intake siswa juga kalian bisa ubah berapa harga masuk kampus kalian.
Kesimpulan Game Two Point Campus
Kalo kalian bener-bener orang yang suka banget mendesain semua dengan sangat-sangat meticulous ini, gua rasa Two Point Campus jadi game yang sangat-sangat enjoyable karena semuanya secara visual keliatan satu per satu.
Sangat berbeda dengan game seperti Sim City, City Skylines, atau Cities XL, di mana semuanya adalah makro banget dan besar banget skalanya. Tapi, di game ini tuh jauh lebih personal rasanya dan kadang seperti ada rasa kita tidak ingin men-DO mahasiswa yang ada di kampus kita, walaupun mereka kadang juga malah jadi gak bayar tagihan. Tapi, menurut gua hal tersebut bikin game ini bener-bener unik, bisa ada atau timbulnya rasa simpati ke NPC-NPC yang lagi berusaha untuk lulus dari kampus yang kalian buat.
Ditambah lagi kalian bisa bener-bener ubah desain tiap ruangannya, gak kaya Two Point sebelumnya yang bener-bener limited dalam customizationnya, walau tetep sebenernya game kaya gini idealnya ada Steamworks supaya modding scene-nya yang membantu grow. Tapi setidaknya dari game-nya yang vanilla, gua bisa bilang ini game yang sangat-sangat enjoyable dan lagi menambah betapa worth it-nya PC Game Pass dari Microsoft.
Review versi video dari Soni bisa ditonton melalui video di bawah ini: