Jumat (25/8) — Film adaptasi dari gim Gran Turismo yang sudah ditunggu-tunggu ini akhirnya rilis, guys! Penasaran bagaimana ulasan kami terkait film ini? Baca selengkapnya di bawah!
Terima kasih kepada Sony Pictures Indonesia telah memberikan kami kesempatan untuk menonton film Gran Turismo terlebih dulu!
Review ini mengandung major spoiler. Jadi, kalau kalian tidak ingin terkena spoiler sama sekali, sebaiknya baca ulasan ini setelah menonton filmnya.
Adaptasi Kisah Nyata Pemain Gim yang Beralih Jadi Pembalap Profesional!
Film ini mengadaptasi kisah Jann Mardenborough (Archie Madekwe), seorang pemain gim Gran Turismo, yang berhasil menjadi pembalap profesional melalui program Gran Turismo (GT) Academy yang diinisiasi oleh Nissan.
Inisiator dari program tersebut adalah Danny Moore (Orlando Bloom), seorang bagian pemasaran dari Nissan, yang ingin merambah pasar otomotif melalui para pemain gim Gran Turismo.
Setelah proposalnya diterima oleh pihak Nissan dan Kazunori Yamauchi (yang memerankan dirinya sendiri), kreator dari gim ini, ia pun memanggil mantan pembalap profesional Jack Salter (David Harbour) untuk memimpin program sekaligus melatih para atlet yang lolos untuk GT Academy.
Dan dari situlah lika-liku perjalanan Jann sebagai pembalap profesional mulai diuji.
Berhasil Lampaui Ekspektasi Para Pemain Gim dan Penikmat Film Secara Umum!
Jujur, pada awalnya kami benar-benar tidak berekspektasi apapun terkait film ini. Karena, berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, film hasil adaptasi biasanya tidak terlalu bagus eksekusinya.
Akan tetapi Neill Blomkamp, director dari film ini, bisa dibilang berhasil dalam membawakan cerita Jann Mardenborough dengan baik. Penonton diajak naik turun dan terlibat dalam konflik yang dihadapi pembalap amatir ini. Mulai dari konflik dalam ruang lingkup keluarga, GT Academy, hingga dunia profesional, semuanya disampaikan secara baik dari awal sampai akhir.
Cerita menarik ini juga didukung dengan akting para aktor pendukung yang sudah lumayan lama melanglang buana di dunia perfilman, yaitu Orlando Bloom sebagai orang pemasaran yang menyebalkan, dan David Harbour sebagai pelatih yang keras, namun benar-benar peduli dengan anak asuhannya. Peran Harbour dalam film ini sedikit mengingatkan kami dengan perannya di Stranger Things sebagai Jim Hopper.
Tidak hanya dari segi cerita, shot-shot atau pengambilan gambar dalam film ini juga terbilang menarik. Khususnya saat Jann beraksi sebagai pembalap dengan drone shot-nya yang membuat adrenalin kami ikut terpacu. Extreme close shot yang mengambil ekspresi dari para karakter pun terbilang baik dan pas porsinya, untuk menambah ketegangan emosi yang sedang mereka alami dengan lebih detil.
Hal tersebut semakin diperkuat dengan detil-detil kecil misalnya dari suara komentator yang membuat suasana semakin hidup, hingga gimik yang mengingatkan kita bahwa film ini masih bertema gim. Misal interface atau antarmuka dan partikel yang muncul sangat adegan kejar-kejaran polisi dan saat balapan di trek resmi.
Hanya Memiliki Kekurangan Minor yang Tidak Signifikan
Menurut kami, kekurangan yang tidak terlalu signifikan datang dari gimik gim yang dimasukkan saat adegan kejar-kejaran dengan polisi di awal yang terkesan kurang riset. Karena seharusnya gimik tersebut dimasukkan ke film-film bertema street racing seperti Need for Speed, bukan balapan yang legal seperti Gran Turismo.
Hanya sedikit diperlihatkan melalui rival pembalap, mekanik yang menyebalkan, dan keraguan dari tim Nissan itu sendiri. Sedangkan dari masyarakat, khususnya penikmat dunia balap profesional, tidak diperlihatkan sama sekali. Sehingga penolakan yang didapatkan Jann terasa kurang lengkap.
Kemudian yang menurut kami lumayan aneh adalah entah mengapa dalam GT Academy ini juga melibatkan pembalap wanita, untuk beraksi di dunia balap bersama para pria. Kami pun bertanya-tanya apakah dalam kejadian aslinya seperti itu, untuk kebutuhan cerita sebagai penyeimbang, atau malah ini merupakan agenda untuk penyetaraan gender. Apapun alasannya, menurut kami ini adalah hal yang lumayan dipaksakan keberadaannya.
Hasil Karya Manis dari Neill Blomkamp!
Kesimpulan kami mengenai Gran Turismo sesuai dengan subjudul di atas, di mana film ini, menurut kami, berhasil melampaui ekspektasi kami sebagai film adaptasi gim balap mobil.
Memang tidak bisa disandingkan dengan Rush atau Ford V Ferrari yang mengangkat tema yang sama. Tapi tanpa bintang besar sebagai lead actor, film ini punya nilai tersendiri khususnya bagi para pemain gim dan penikmat film.
Untuk ulasan versi video bisa kalian tonton di bawah:
Film ini sudah bisa kalian tonton di bioskop-bioskop kesayangan kalian mulai tanggal 23 Agustus 2023 kemarin. Jangan lewatkan film ini kalau kalian pemain gim apalagi Gran Turismo, guys!