Senin (11/11) — Si Landak Biru ini akhirnya bertemu dengan rival bebuyutannya yang bernama Shadow di Sonic x Shadow Generations! Simak ulasan selengkapnya di bawah!

Diulas oleh Martin Charis
Untuk versi PC

SEGA All-Out dengan Berbagai Games Besar di Tahun 2024!

Tahun 2024 ini SEGA memang kelihatan sangat all-out dengan terus merilis game-game besar, dibarengi dengan skor review yang gede-gede juga. Walau emang sebagian besar bukan game yang start from scratch yaa.

sonic x shadow generations

Bersama ATLUS, tahun ini ada Persona 3 Reload, Yakuza: Infinite Wealth, SMT V Definitive Edition, Metaphor: ReFantazio, ada game Mario Party-nya Kimetsu no Yaiba juga. Ga gitu bagus sih, tapi yaa dicobain main aja.

Dan kini melalui maskotnya, Sonic, dia kembali dengan game baru juga di bulan Oktober 2024 ini, yaitu Sonic x Shadow Generations.

Jadi simpel aja, Sonic Generations yang rilis pada tahun 2011 di-remastered plus ditambahin game baru Shadow Generations dengan treatment yang kurang lebih mirip dengan Sonic Generations.

Jadi, mari kita fair-fair-an aja kalau highlight di sini jelas cuman mau cari justifikasi apakah ini game worth the price dengan konten yang sebenarnya tuh Shadow doang harusnya. Sonic Generationsnya mah gausa ada juga gapapa.

Dan ini lah review The Lazy Monday bersama gue Charis untuk Sonic X Shadow Generations.

Sonic Generations: Tidak Ada Peningkatan yang Signifikan

sonic x shadow generations

Oke, mari kita selesaikan tanggung jawab ya biar total semua di-cover melalui review ini, mari kita mulai dari Sonic Generations-nya.

To be fair, ga ada peningkatan yang berarti sampai lo mau ngeluarin 500 ribu lebih kalau lo berpikir beli ini buat main Sonic Generations.

Peningkatan grafik yang ga begitu signifikan, update kontrol yang kini dapet opsi kontrol Sonic yang lebih modern di mana dash sekarang pakai right trigger atau R2 dan homing attack bukan dari mencet X dua kali, tapi kini jadi X kotak.

Sisanya semua sama. Dari stage, alur ceritanya. Iya ada beberapa adegan dan dialog yang dirombak sedikit. Cuma kembali lagi, nggak signifikan.

Kegiatan dari replayability-nya juga masih sama dimana lo akan mainin ulang dan ngelarin challenge-challenge yang ada hanya demi lengkapin Red Ring yang jadi collectibles di sini untuk unlock artwork, lagu, dan semacamnya yang sulit untuk diapresiasi.

Kegiatan baru di sini paling sekarang ada 3 Chao yang bisa kalian koleksi. Tapi tetep ga ada yang wah dari pembaruan ini yang bikin lo beli ini game buat main Sonic Generations.

Mungkin ketimbang hal baru dari mekanik atau gameplay, yang justru gue apresiasi adalah update Sonic Generations ini membawa fitur option ke dalam game-nya.

sonic x shadow generations

Yes, fitur option untuk urusan ngatur graphic setting, display setting dan semacamnya. Justru bagian ini yang gue apresiasi.

Karena Sonic Generations dulu semua setting krusialnya di awal game. Window terpisah. Yang perlu lo save & continue dulu baru masuk ke game-nya.

Literally kepisah macam game-game port PC dulu yang setting dulu baru masuk game karena game-game konsol dulu ga ada fitur option jadi pas di port ke PC option-nya itu dipindah jadi startup window pas lo main game-nya, lo continue dulu baru masuk ke game-nya.

Dan sekian buat Sonic Generations. Nggak ada hal baru yang fresh juga. Jadi emang ini mah cuman buat yang belum pernah main Sonic Generations aja.

Buat kita yang udah main dari dulu, kita jelas point-nya ke Shadow Generations-nya. Jadi mari kita berlanjut ke Shadow.

Shadow Generations: Fokus pada Karakter dan Gameplay yang Berbeda

sonic x shadow generations

Okee berlanjut. Ini baru wejangan utama-nya ya. Shadow Generations. Jadi di sini kita akan mengambil POV dari Shadow saat insiden Time Eater-nya Sonic Generations dimana Shadow berkonflik dengan Black Doom.

Jadi mungkin buat yang belum tau, Black Doom ini hadir pertama kali di game Shadow the Hedgehog 2005 dan dia yang memberikan DNA-nya ke Shadow dengan maksud supaya Shadow bisa jadi bagian dari legion-nya Black Arms.

Itu makanya Shadow punya banyak kekuatan lain kayak Chaos Control yang membedakan dia sama Sonic.

Dan ya di Shadow Generations ini, Shadow kembali dengan konflik yang sama. Black Doom ingin ambil alih Shadow dengan imbued dia berbagai kekuatannya Black Doom dan Shadow mau melawan Black Doom.

sonic x shadow generations

Udah mau nyaris 2 dekade akhirnya ada game Sonic yang heavy narrative punya fokus ke Shadow ya. Terakhir paling apa? Sonic 06 kan. Sisanya cameo atau side character aja.

Shadow Generation ini mungkin adalah game 3D Sonic terbaik untuk sekarang. Kontrol baru untuk 3D platformer Sonic sekarang ini diimplementasikan benar-benar apik di Shadow Generations. Setiap alur stage inline dengan kontrol baru-nya ini.

Feel-nya kerasa enak banget buat ngeboost sekencang mungkin sambil berinteraksi dengan obstacle dan akses rute yang ada. Eksekusinya terasa satisfying. Pokoknya buat yang udah veteran dengan game Sonic terlebih 3D Sonic sekarang, ini bener-bener kontrol dan mekanik terbaik yang bisa lo mainkan.

Sonic Team juga seperti sudah mencerna baik-baik kritik dari game-game 3D Sonic karena kini stage-stage di Shadow Generations semua-nya panjang-panjang. Ga kepanjangan tapi ga kependekan lah pokoknya. Per stage mungkin makan waktu 5-6 menit yang menurut gue playtime yang sangat ideal. Dan sepanjang stage itu pun lo selalu encounter hal-hal yang berbeda dan unik. Setiap konten dan obstacle per stage selalu dibuat padet membuat 5-6 menit lo itu kerasa penuh. Setiap run terasa seru untuk dimainkan.

Eskalasi kesusahannya pun dibuat sangat makes sense menurut gue dari stage awal Space Colony ARK yang didesain tidak terlalu susah dan mengajarkan lo utilize basic control Shadow di Sonic x Shadow Generations.

Hingga ke stage-stage berikutnya yang semakin sulit dengan berbagai gimmick stage-nya dengan menggunakan kemampuan Shadow dari Black Doom yang terus bertambah sepanjang cerita.

Chaos Control dan Power-Up: Variasi Gameplay yang Menarik

Kekuatan Doom ini yang gue bisa bilang menjadi diferensiasi gameplay Sonic dengan Shadow dimana banyak-nya fitur yang dieksplorasi melalui power tambahan ini membuat stage Shadow jauh lebih variatif ketimbang Sonic.

Pertama yang paling krusial jelas ada Chaos Control, kemampuan Shadow untuk menghentikan waktu.

sonic x shadow generations

Walau awalnya gue pikir gimik ini malah ganggu, ternyata Chaos Control ini bener-bener didesain sangat berguna. Nggak ada yang menganggu permainan lo dengan Chaos Control ini, malahan lo menjadi terbantu.

Chaos Control ini bisa digunakan untuk mengakses rute-rute baru, bahkan di stage awal lo pun dipertunjukan utilisasi dari Chaos Control yang bisa memberhentikan misil untuk lo pijaki dan lo jadikan jalan untuk lari.

Chaos Control ini juga nggak cuma gimik aja menghentikan waktu, tapi memang betul-betul menghentikan waktu karena timer di game bener-bener berhenti waktu Chaos Control aktif.

Makanya mungkin bukan hal mengejutkan kalau di YouTube ada orang-orang yang bisa nyelesaiin stage 5-6 menit tapi dengan timer mungkin hanya semenit dua menit karena mereka menggunakan stop timer dari Chaos Control ini.

Gue bener-bener takjub dengan eksekusi Chaos Control di Shadow ini sebagai kemampuan paling awal yang bisa kita akses dan terus kepakai bahkan hingga game-nya tamat.

Kemudian seiring berjalan cerita makin banyak kemampuan lagi yang bisa diakses Shadow, dari nembak energi, surfing di air, hingga terbang. Jelas semakin jauh stage semakin banyak kemampuan baru Shadow yang di-utilize.

Walau kembali memang selalu rasanya gimmick-gimmick power tambahan ini, disamping Chaos Control ya, mungkin iya menambah variasi, namun rasanya malah menghilangkan pace yang ada. Ini lagi enak-enak ngebut misal, tiba-tiba harus surfing di air yang gabisa ngeboost sama sekali.

Atau ada switch yang perlu di ON dulu dengan ditembak, kalau kelewat ya harus balik dulu buat nyalain switch-nya. Malah jadi menganggu pace udah enak-enak lagi ngebut disuruh melambat.

Yah, isu yang sebenarnya udah dari lama lah dari Sonic Colors, malah di yang baru-baru kayak Sonic Forces kemarin juga ada yang begini.

sonic x shadow generations

Tapi sebenarnya overall experience gue sangat enjoy dengan Shadow Generations ini, mungkin bisa dibilang ini game 3D Sonic yang fokus urusan platformer-nya yang paling bikin nagih. Walau disuruh harus ngulang 5-6 menit karena rank-nya belum S atau ada run yang fail, rasanya gamasalah karena emang stage-stage-nya seseru itu.

Kembali dengan Format Versi Original dan Digabung dengan Gim Terbaru Sonic

sonic x shadow generations

Selain stage-stage utama Shadow itu, kita dikembalikan ke format Sonic Generations yang kini di-fuse dengan Sonic Frontiers. Yes, White Space yang jadi area netral untuk Shadow Generations ini bisa dieksplorasi secara 3D sebagai open zone dengan berbagai macam obstacle dan platform-nya seperti Sonic Frontiers. Berbeda dengan Sonic Generations yang hanya 2D kiri kanan saja.

Di White Space ini ada banyak platform yang bisa kalian akses, ada area-area yang bisa kalian telusuri dari atas hingga ke bawah tanah. Ada area-area terkunci juga yang baru bisa kalian akses setelah mendapatkan power baru.

sonic x shadow generations

Ada gate-gate juga yang menjadi stage challenge seperti Sonic Generations. Stage challenge seperti biasa berisikan stage-stage pendek dengan tantangan tambahan seperti harus mengumpulkan 100 coins sebelum finish, mengalahkan beberapa robot, atau berbekal hanya 1 ring untuk sampai finish yang berarti jangan keseringan kena damage. Masih klise lah. Stage-stage ini perlu diselesaikan untuk kalian bisa mengakses kunci ke boss-boss yang perlu kalian lawan. Boss-boss yang menghadirkan lawan-lawan dari seri-seri game Sonic dulu yang tentunya ada Shadow-nya seperti Biolizard dari Sonic Adventure 2 dan Metal Overlord dari Sonic Heroes.

Yahh… urusan nostalgia memang kembali dibawa disini karena jelas ada iming Generations-nya. Nggak sih walau nggak ada iming Generations juga tetep aja ada Green Hill lagi Green Hill lagi. Kan Frontiers yang baru juga gimik-gimik nostalgia lagi bawa-bawa Green Hill. Sebenarnya males juga komentarinnya karena rasanya jadi kayak eksekusi yang males banget buat nggak bawa stage baru ketimbang ungkit lagi ungkit lagi stage lama dari seri game Sonic lama.

Tapi okelah untuk kasus Shadow ini karena beneran kerasa baru, karena belum ada yang eksplor lagi juga adaptasi stage lama di game Shadow ke format stage baru kayak Rail Canyon Sonic Heroes atau Kingdom Valley-nya Sonic 06. Tetap malas, tapi setidaknya kali ini nostalgia-nya lebih fresh.

Replayability dan Reward yang Kurang Memuaskan

Terakhir untuk urusan replyability. Sejujurnya replaybility eksis hanya lo yang emang demen game platformer fast paced macem game-game Sonic dan juga speedrunner yang pengen terus cetak skor atau waktu paling cepet dalam nyelesain stage. Sisanya, kalian paling hanya bolak balik stage hanya untuk kumpulin collectibles key untuk buka-buka chest yang tersebar di White Space. Segala platforming dan challenge di White Space, semua berujung untuk kalian buka chest dengan key yang kalian kumpulkan di sepanjang kalian mainin stage.

sonic x shadow generations

Tapi semua hal ini nggak rewarding sama sekali. Chest yang kalian buka toh isinya lagu, artwork, paling berbobot juga book chest yang isinya ringkasan dari cerita-cerita game Sonic yang ada Shadow-nya. Itu juga dibagi berpart-part yang nggak penting. Dikira gabisa di-googling apa ya? Bener-bener ga rewarding. Waktu lo buat nyelesain challenge atau platform-nya. Untuk lo ngulang main stage-stage yang ada untuk lengkapin key. Ga rewarding sama sekali.

Beda kasus kalau kalian emang ga peduli sama konten-konten yang kalian unlock dan emang completionist yang cuman pengen kelarin semua konten dan achievement di game-nya.

Sonic x Shadow Generations: Sebuah Game Niche yang Diperuntukkan bagi Fans Sonic

sonic x shadow generations

Jadi, untuk penutup mari kira simpulkan ya. Sonic X Shadow Generations ini bener-bener game niche yang diperuntukan untuk kalian yang memang fans dari Sonic. Selain itu, gue nggak menemukan alasan lain untuk kalian beli Sonic x Shadow Generations. Dengan harga 500 ribu lebih, gue bisa bilang kalian nggak mendapatkan konten yang sepada dengan harga yang dibayar. Bahkan gue pun paham sudut pandangnya kalau jualan dari Shadow-nya aja, SEGA juga ga berani, takut ga kejual. Makanya dibarengin sama remastered kecil-kecilannya Sonic Generations biar nambah value plus play hours yang walau menurut gue itu ngga fair.

Menjadi alasan aneh juga untuk SEGA merilis Sonic x Shadow Generations di bulan Oktober, di bulan dimana banyak gempuran game-game nama besar lainnya. Ketimbang mungkin dijual di bulan Desember mendekati rilis filmnya Sonic 3 kan ada Shadow-nya juga. Tapi toh udah kejual 1 juta copy juga jadi kayaknya ga berdampak apa-apa. Mungkin juga ngejer buat masuk nominasi The Game Awards kan. Tapi entah kenapa kerasa salah momentum aja buat rilisnya.

Jadi, keputusan untuk beli atau nggak beli. Jujur gue sih pengen lebih banyak orang menikmati Shadow Generations-nya sih karena emang salut aja game 3D Sonic bisa sampai dititik ini, bisa seasyik sekarang untuk dimainin. Tapi jelas tidak dengan harga full price sekarang, mungkin kalau diskon di kisaran 200 ribu gue rasa boleh lah dicoba beli dan mainin.

So, sekian review gue untuk Sonic x Shadow Generations. Memang tahun 2024 ini tahunnya SEGA ya. Semoga review ini membantu apakah kalian perlu main Sonic x Shadow Generations atau tidak. I’ll see you on another review. Bye bye, guys.


Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube Instagram X | Tiktok