Game ini Terinspirasi dari Kiki’s Delivery Service! | Review Mika and The Witch’s Mountain

0
328

Walaupun banyak game yang terinspirasi dari studio Ghibli, game ini berhasil mengadaptasi sebuah seri kesukaan saya dengan warna dan keunikannya tersendiri. Mika and the Witch’s Mountain rasanya seperti adaptasi langsung dari game Kiki’s Delivery Service. Penasaran tentang ulasan lengkapnya? Simak ulasannya dibawah ini!


Diulas oleh Kiki Rimadina
Untuk platform PC (Steam)

Mika and the Witch’s Mountain adalah petualangan fantasi tentang seorang calon penyihir yang menjadi kurir paket di sebuah pulau kecil. Dengan menggunakan sapu terbang sebagai mekanik gameplay utama, kalian bisa mengantar paket untuk para penduduk di pulau Mount Gaun.

Pertama kali saya mengenal game ini melalui Wholesome Direct di tahun 2022, dimana terdapat cutscene yang tentunya mengingatkan kita dengan style animasi dari Ghibli Studio. Trailer singkat itu memperlihatkan jelas gameplay utama dari game ini terbang menyusuri pulau, dan membawa kotak paket dan barang-barang unik yang dibawa oleh Mika dengan sapu terbangnya.

Plot yang mirip dengan Kiki’s Delivery Service

Game ini dimulai dengan Mika, seorang penyihir in training yang ingin berguru kepada penyihir terkenal yang tinggal di puncak gunung bernama Olagari. Berharap langsung diterima sebagai muridnya, Mika malah didorong dari tepi tebing dan terjatuh di pemukiman penduduk Orilla Town. Tongkat sihirnya pun rusak, dan game dimulai dengan Mika diperkenalkan pada sistem pengantaran paket sambil mengumpulkan uang untuk memperbaiki sapu terbangnya.

Mirip dengan film Kiki’s Delivery Service, yang menceritakan tentang seorang penyihir muda yang berpetualang untuk mencari tempat tinggal baru sekaligus menemukan jati dirinya, jika di film tersebut Kiki mengantar roti dari toko di kota Koriko, Mika berperan seperti kurir Amazon yang mengantar berbagai jenis paket kepada penduduk kota yang beragam.

Dalam game ini, kita mengikuti perjalanan Mika untuk lebih mengenal penduduk dan pulau Mount Gaun, yang pada akhirnya justru mengungkap sejarah kelam dan konflik yang terjadi di pulau tersebut. Konflik yang diangkat, menurut saya, cukup dewasa dari segi topik, yaitu tentang lingkungan alam dan lingkungan kerja.

Mekanik Sapu Terbang yang tidak semudah yang dikira

Sebagai pengantar paket yang dikejar waktu dan harus menelusuri pulau dengan tebing-tebing tinggi, mekanik sapu terbang dalam game ini cukup menantang. Kita harus dengan cermat mengatur stamina dan memastikan bahwa barang yang kita bawa tidak terkena air atau terhantam bebatuan, karena hal tersebut dapat memengaruhi rating. Namun, jangan khawatir, sistem rating dalam game ini menurut saya tidak terlalu punishing, karena terdapat tombol reset yang bisa digunakan ketika paket kita rusak atau hilang.

Terdapat semacam progresi di mana setiap kali Mika berhasil menyelesaikan Main Quest, ia dapat meng-upgrade sapu terbangnya. Peningkatan ini memungkinkan Mika untuk terbang ke area yang lebih tinggi, memanfaatkan arus angin, dan menggunakan lorong udara yang dapat mempercepat kecepatan terbangnya.

Mini Open World dengan berbagai macam aktivitas di dalamnya

Selain Main Quest, terdapat juga side quest yang mengungkap lebih banyak detail tentang kisah para penduduk kota. Meskipun tidak wajib untuk melanjutkan progres dalam game, side quest ini menawarkan banyak achievement dan backstory yang, menurut saya, membuat game ini semakin menyenangkan untuk ditamatkan. Side Quest ini juga memungkinkan kita menjelajahi area terpencil seperti pantai tersembunyi dan gua penuh misteri yang tentunya tidak akan saya spoiler di ulasan ini.

Bahkan selain Side Quest, terdapat pula mini games dan juga collectibles yang bisa kalian kumpulkan yang tentunya akan memberikan kalian achievements. Berbagai macam outfits, charm saput terbang, kartu tarot, dan juga figur Napopo yang harus kalian temukan dengan mengeksplorasi setiap sudut dan celah pulau Mount Gaun. Saya sendiri menyukai mencari collectibles yang memberikan saya kesempatan untuk menikmati keindahan visual dari game ini.

Untuk mini game sendiri, Chibig baru saja menambahkan fitur berupa side event seperti fishing mini game dan juga time attack race menggunakan sapu terbang, lengkap dengan outfit reward dan achievement-nya sendiri. Melalui full release update yang dibagikan oleh Chibig, masih banyak lagi konten yang akan menjadi free update untuk game ini ke depannya.

Visual dan desain karakter yang memorable

Membahas soal artstyle, selain cutscene animasi yang mirip dengan film-film Studio Ghibli, menurut saya desain NPC, bahkan Mika sendiri, cukup berkesan dan tidak monoton. Contohnya adalah Brram, seperti yang terlihat pada gambar di atas, seorang alien dengan sentuhan fantasy dalam desain karakternya. (Brram sendiri ternyata adalah karakter yang selalu muncul di game-game Chibig, lho!

Environment design dalam game ini berfokus pada pemandangan langit biru saat pemain terbang, dengan sudut pandang dari bawah yang terkesan dramatis namun menciptakan rasa tenang dan nyaman. Hal ini semakin diperkuat oleh background music yang tidak terlalu berlebihan. Terkadang, saat saya memainkan game ini, rasanya hanya ingin terbang setinggi-tingginya untuk menikmati keindahan lingkungan dalam game ini.

Game cozy yang cocok untuk “istirahat”

7 jam yang sangat menyenangkan dan berkesan, Mika and The Witch’s Mountain saya rekomendasikan untuk kalian yang menyukai genre game eksplorasi yang cozy, yang mengingatkan saya pada A Short Hike, Lake, dan tentunya film Kiki’s Delivery Service.

Kalian bisa mendapatkan gim ini di berbagai platform, yaitu:

Apakah kalian tertarik untuk memainkan game ini?


Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube Instagram X | Tiktok