Sebagian dari kalian mungkin sudah menonton pembahasan singkat gue terhadap game yang satu ini pada kesempatan Hands-On di Pre-Media Event Bandai TGS 2018 melalui kanal Youtube The Lazy Monday, nah melanjutkan lebih detail pembahasan di video tersebut gue akan memberikan kalian sebuah tulisan murni dari hati gue mengenai Hands-On One Piece World Seeker lebih dalam lagi.
Sesungguhnya saat awal gue melihat trailer dari One Piece World Seeker, insight pertama gue adalah absennya elemen-elemen pengisi pada sebuah game open world yang menjadikan dunia dari game ini terasa sangat kosong dan bisa dibilang ada tapi tak bermakna, sehingga dunianya terkesan tidak interaktif dan juga sama sekali tidak ada kegunaannya untuk menjadikan game ini sebagai game open world, yah karena itu tadi, tidak ada elemen pengisi apapun yang terlihat pada trailer pertama dari game ini. Ternyata insight gue ini benar adanya saat gue hands-on game ini, dunianya betul-betul kosong dan hanya diisi oleh berbagai musuh infantry class lalu juga beberapa komposisi yang belum tahu akan digunakan untuk apa dan juga beberapa treasure yang tersebar dan secara mudah bisa didapatkan dan bisa di deteksi juga melalui vision ala game open world lainnya. Tapi tentunya pendapat gue ini gue dapatkan dari tahap awal dan sebagian map yang gue dapatkan saat sesi hands-on kemarin yah.
Selain dunia yang terkesan basi dan terlihat seperti hasil kerjaan yang ga totalitas dan cuma mau mencatut genre open world biar terkesan luas dan mewah, Combat Systemnya pun juga punya banyak kekurangan, yang pertama adalah tidak adanya sistem Lock On to Enemy, sehingga hal ini super menyulitkan bagi kita dalam setiap pertandingan. Seringkali gue harus selalu miss dalam menyerang khususnya untuk special attack, karena masalah camera movement yang membingungkan dan combat mechanics yang sama-sama membingungkannya, sehingga seringkali setiap serangan pada game ini belum dibangun dengan benar dan betul-betul seperti game yang bahkan belum setengah jadi. Maka dari itu sangat wajar jika game ini dipukul mundur ke tahun 2019, karena memang game ini betul-betul belum layak untuk dimainkan dengan statusnya seperti tahap Hands-On kemarin yang masih sangat mengecewakan terutama untuk para fans One Piece.
Pada kesempatan kemarinpun kita sempat mendapatkan Boss Fight Melawan Akainu, tapi sayangnya perlawanan Akainu tidak terlalu seru karena Boss Fight gue nilai sangat mudah dan hampir tidak ada perlawanan yang berarti, apalagi dengan kemampuan Luffy yang bisa mengubah Stance Modenya ke Speed atau Heavy Attack yang membuat Boss Fight semakin mudah untuk ditakhlukan. Yah untuk kesimpulan gue setelah memainkan game ini yah satu aja sih nilai dari gue, yaitu game ini butuh banyak waktu untuk berkembang karena game ini masih super kosong dan terkesan seperti game yang dibuat hanya untuk memenuhi hasrat game One Piece Open World tanpa memikirkan aspek-aspek penting sebuah game Open World.
Yang menarik pada game ini baru hanya satu sih menurut gue, yaitu kehadiran karakter original dari Eiichiro Oda selaku kreator dari One Piece, yaitu Isaac sang antagonis dan juga Jeanne yang akan menjadi pemimpin kaum pemberontak di pulau tersebut yang nantinya akan bekerjasama dengan luffy untuk menggulingkan kekuasaan Isaac sang musuh utama yang memiliki kekuatan dari sebuah teknologi yang ia buat dan bukan seperti musuh biasanya yang mendapatkan kekuatan dari buah setan, setidaknya plotnya menarik lah untuk disimak.
Semoga pada perilisan dan updatenya nanti kita bisa melihat berbagai perkembangan baik untuk game One Piece World Seeker, walaupun yah jelek atau bagus para fans dari One Piece pun bakal tetep beli dan nyobain game ini sih, tapi gue sih yah sejauh ini kalo kualitasnya seperti ini, enggan rasanya untuk mengeluarkan uang untuk game ini.