Sekiro: Shadows Die Twice menceritakan seorang bodyguard yang menjaga tuannya dari orang-orang yang mencoba menculiknya demi keperluan sang musuh dalam membuat pasukan abadi yang bertujuan untuk melindungi klannya, tapi tentunya wolf atau sekiro tidak akan membiarkan hal itu terjadi, maka dari itu sepanjang perjalanan game ini, kita sebagai player akan berkutat melawan musuh-musuh yang berada pada map demi untuk melakukan tugas dan misi dari sang tuan. Plotnya pun akan pecah ke arah lain jika kalian memilih pilihan yang berbeda di beberapa titik cerita yang memungkinkan cerita dari game ini akan berpindah arah sesuai dengan pilihan kalian, dan menurut gue cerita pada game ini cukup kompleks, lorenya cukup dalam, bahkan para karakternya juga punya background yang unik dan bikin penasaran, sehingga menghasilkan storyline dan lore yang luar biasa deep dan menarik untuk disimak.

Sekiro: Shadows Die Twice
Tuan yang harus dilindungi pada game Sekiro: Shadows Die Twice

Bisa dibilang Sekiro: Shadows Die Twice adalah game pertama gue di genre hack and slash hardcore seperti ini, jadi bisa dibilang ini adalah review dari seorang newbie kalau berbicara soal mechanismnya. Jadi biarkan ini jadi referensi bagi kalian yang juga sama-sama newbie, bagi yang pro maaf yah kalau saya cupu, tapi tar juga lu gue kalahin speed run, asekkk. Sudah-sudah jangan songong, kembali kita ngomongin mechanics dari game ini, Sekiro: Shadows Die Twice bisa dibilang adalah sebuah game hack and slash dengan banyak sekali cabang jalan dari dunianya, lu bisa kesana kesini bebas sesuka hati lu, lu bisa menjelajahi seluruh area sekiro dan menjalankan berbagai side mission yang juga sama kompleksnya dengan main storynya untuk membuka jalan baru, dan gue akui setiap area tersembunyi dan juga seluruh area yang ada pada Sekiro: Shadows Die Twice ini selalu memberikan surprise dan tantangan baru yang cukup mengintimidasi, karena gue berani jamin setiap ada jalan rahasia, disitu juga ada penunggu dan surprise yang siap mengaduk-aduk controller dan otak lu secara bersamaan secara tidak terduga.

Sekiro: Shadows Die Twice

Gue akui flow kita terhadap boss fight di game ini memiliki pacing yang pas banget, dari awal game, mid game, sampai kepada late game, dimana pada awal-awal lu selalu merasa takut kalau ketemu boss fight karena ga tau harus ngapain, lalu mid game lu sudah mulai berani dan mencoba bermain kabur-kaburan agar irit potion dan membuang waktu yang lama untuk mengalahkan musuh, sampai kepada titik late game dimana lu ude kaga takut lagi dengan setiap boss fight, bahkan lu jadi mencari-cari mereka dan berkomitmen harus bisa mengalahkan mereka sebagai bentuk pembuktian bahwa lu layak memainkan game ini secara seutuhnya, dan pada late game inilah kita mencoba berbagai metode yang lebih berani, seperti mencoba bermain deflect, mencoba berbagai item dan combo yang tersedia dan yang pastinya cocok dengan fighting style kita, sehingga sekiro memberikan flow yang menurut gue sangat baik dalam mengajarkan kita para player untuk mastering game ini melalui pacing permainannya yang sepengalaman gue menjadi 3 bagian tadi yang gue bilang.

Jujur aja game ini seperti yang gue bilang selalu mengintimidasi pada setiap boss fightnya pada awal game, dan sering memberikan efek jera dan traumatik bagi kita para newbie untuk mundur dari game ini dan segera menjual game ini dan membeli game lain, tapi harus diakui game ini semakin menyatu dengan tangan kita jika kalian terus berlatih dan bertahan untuk melawan para boss fight yang terkadang bikin depresi. Kreasi boss fight pada game ini bisa gue bilang adalah salah satu kreasi boss fight yang paling kreatif yang pernah gue temui belakangan ini, karena setiap boss fight ga akan pernah bisa dikalahkan dengan metode yang sama dan line up item dan prosthetics yang sama, sehingga selalu menjadi tantangan baru setiap melawan boss fight, mulai dari areanya yang kecil, boss fight yang bisa mengeluarkan racun, punya teknik serangan berkecepatan tinggi, sering melayang-layang, punya reach serangan yang tinggi, range attack, sampai kepada musuh yang punya damage dan signature attack yang super tinggi damagenya, itu semua dirangkum dalam sebuah game yang selalu memberikan varian tantangan yang berbeda sepanjang game, dan seluruh varian itu selalu berhasil membuat gue mati, mati, mati, mati, mati, mati, mati, dan mati sampai gue afal bentuk kanji mati.

Sekiro: Shadows Die Twice

Walaupun menjadi sebuah kesulitan karena harus mempelajari setiap musuh baru, tapi justru elemen inilah yang membuat gue sebagai player newbie gregetan dan penasaran bagaimana cara mengalahkan para musuh baru ini, dan sekiro luar biasa berhasil ngehooked gue sebagai newbie untuk masuk dan mencoba mastering game ini. Gue pun sampai kepada satu titik kesadaran bahwa sebetulnya game ini ga sulit-sulit amat, yang bikin game ini menjadi sulit sebetulnya adalah diri kita sendiri yang semakin lama memainkan game ini jadi semakin ga sabaran kalau mati terus, jadi ga fokus, dan jadi ga teliti, sebetulnya justru game ini sangat bermain dengan emosi kita sebagai player yang akhirnya berujung emosi dan gebuk-gebuk meja karena mati terus yang sebetulnya disebabkan karena ketidaksabaran kita dalam mempelajari musuh dan menyerang secukupnya.

Sekiro: Shadows Die Twice

Gue salut sekali sih Sekiro: Shadows Die Twice bisa membuat gue sebagai newbie betah banget mainin game ini, lalu sistem eksplorasi yang juga rewarding dan juga sama sekali ga repetitif seperti game-game free roam lainnya, hal ini membuat game ini jadi worth to explore karena dengan seringnya kita bereksplorasi dan menjalani misi-misi sampingan, dengan begitu juga kita bisa mendapatkan banyak item-item yang dibutuhkan untuk mengembangkan player kita mulai dari Attack Power, Vitality, sampai kepada Prosthetics baru yang berguna untuk mempermudah kita dalam melawan beberapa musuh, dan tentunya membuka cerita baru tentang dunia dari Sekiro ini. Ngebunuh diam-diam para infantry ala tenchu pun juga menjadi sangat rewanrding dan mendatory karena yah memang kita harus mengumpulkan sebanyak-banyaknya gold untuk melakukan upgrade dan juga membeli berbagai item di shop, dan bagi gue ngebunuh para infantry di game ini juga bisa dibilang menjadi sebuah latihan yang mantap untuk mempersiapkan skill kita dalam melawan para boss fight di depan, karena infantrynya aja juga banyak yang sulit untuk dikalahkan dan juga punya damage yang hampir sama besarnya, tapi tentunya Sekiro memberikan kalian kesempatan bermain dengan cara lain seperti Stealth yang bisa kalian lakukan untuk mengirit darah dan waktu dan kalian bisa ngebunuh para musuh tanpa terdeteksi. Jadi sebetulnya Sekiro itu adalah sebuah game dengan kombinasi Stealth dan Hack and Slash yang sempurna karena memang keduanya punya porsi yang seimbang dan balance, semuanya juga dibebaskan tergantung para pemainnya, sehingga membuat kita ga burnout dengan gameplaynya yang harus berantem terus atau dengan ngumpet-ngumpet terus.

Sekiro: Shadows Die Twice

Sekiro: Shadows Die Twice dalam hal ini juga memberikan konsekuensi jika kita mati, atau bahkan mati terlalu sering, dimana rakyat dan npc kita bisa sakit-sakitan dan juga presentase unseen aid kita yang adalah elemen untuk menghindari kita kehilangan setengah gold dan exp kita juga bisa terus turun, sehingga dengan ini game ini mengharapkan kita bisa bermain dengan hati-hati, lebih observatif dan cermat dalam bermain dan ga main asal tubruk asal-asalan. Tapi tentunya dengan fitur kehilangan setengah gold dan exp kita, Sekiro: Shadows Die Twice memberikan griefing yang juga sepadan, dimana setiap kita sampai ke titik checkpoint dan merestore semua persediaan potion dan darah kita, para musuh yang sudah mati akan kembali respawn, yang tentunya menjaga balance permainan juga dimana kita ga bisa bolak balik ngeheal dan nyicil para musuh, nah dengan selalu kembalinya para musuh dengan darah penuh di titik spawn mereka, maka kita bisa terus-terusan juga farming gold dan exp secara berulang untuk mengembalikan exp dan gold yang hilang atau kalau memang terlalu rajin yang bisa griefing terus-terusan untuk grinding gold dan exp di satu spot yang paling kalian nyaman untuk ngebunuh para infantry ini, tapi tentunya yang respawn hanya para infantry dan bukan para boss fight atau mini boss fight, karena mini boss fight dan boss fight selalu mengeluarkan item upgrade setiap kita berhasil megangalahkannya, jadi ga mungkin mereka di respawn terus kan.

Sekiro: Shadows Die Twice

Sekiro: Shadows Die Twice juga bisa dibilang memliki sound design yang sangat satisfying di setiap kesempatan, mulai dari bunyi deflect yang cempreng, sampai kepada detail suara muncratan darah saat kita berhasil merobek badan para musuh dengan pedang kita, membuat game ini jadi betul-betul semakin greget disetiap aspek pertarungannya. Skill tree yang dihadirkan dalam sekiro juga begitu variatif dan memberikan kita kebebasan dalam membentuk karakter kita akan bertarung seperti apa, yah walaupun skill treenya yah biasa aja dan ga wah-wah banget, tapi setidaknya setiap skill baru atau combat style baru yang kita dapat selalu worth to try dan bikin penasaran untuk di upgrade dan dicoba, walaupun kalo gue pribadi selalu nempel sama combo awal gue dan ga pernah sok ide ganti-ganti style sih, karena emang gue tipe player yang konservatif dengan satu cara bertarung sih. Prosthetics yang dihadirkan juga cukup mengagetkan yah, yang awalnya gue pikir paling bakal ada 2 sampai 5 varian aja, ternyata saat memainkan full gameny, game ini memiliki banyak sekali prosthetics yang punya tipe serangan yang aneh-aneh juga dan pastinya juga bisa diupgrade dan menghasilkan sebuah varian baru, dan Sekiro berhasil menekankan bahwa prosthetics arms ini layak untuk ditemukan karena memang variannya yang banyak dan membantu kita dalam mengalahkan setiap jenis musuh yang berbeda.

Kesimpulannya Sekiro: Shadows Die Twice mampu menghipnotis gue di setiap tahap gamenya, mulai dari awal sampai kepada tahap-tahap akhir yang musuhnya semakin ga masuk akal, mulai dari ularnya God of war yang tiba-tiba nyasar sampai kepada musuh yang ga ada kepalanya dan punya attack yang luar biasa massive dan hanya bisa ditemukan di beberapa titik yang tersembunyi, semuanya berhasil dibungkus oleh sekiro dalam sebuah game yang memuaskan dan menjadi salah satu perjalanan yang penuh dengan keringat dan stress dan tentunya penuh dengan kebanggaan saat menyelesaikan game ini. Storylinenya yang apik, movements yang juga fluid, sound design apik, serta graphics dan physics yang ga main-main membuat game ini menjadi paket komplit untuk sebuah game hack and slash untuk para masochist, dan untuk game ini hardcore yang lebih mudah dari Dark souls ini gue berikan score 9,5, karena kurangnya cuma satu yaitu gue kesel harus bolak balik ke path yang sama saat mau ngelawan boss fight yang harus berulang kali nontonin cutscene yang sama lagi dan ngelawan infantry yang sama lagi, yang menurut gue seharusnya kasih tempat spawn yang deket banget sama boss fightnya, jadi ga perlu pusing untuk bolak balik lagi, itu aja sih kelemahan game ini menurut gue pribadi, gue sebagai newbie ga akan banyak komplain sama difficultynya, karena gue bukan pecundang.