Setelah kematian francise G.I Joe ini yang mengakhiri film nya pada seri G.I Joe : Retaliation, nampaknya Paramount Picture berusaha menghidupkan kembali dengan membuat spin-off dari karakter paling ikonik pada seri G.I Joe ini yaitu Snake Eyes. Film yang cukup menarik dari trailer nya yang menambahkan artis silat Indonesia yaitu Iko Uwais, membuat masyarakat Indonesia pastinya menunggu performa dari Iko Uwais tersebut. Apakah Paramount berhasil menghidupkan Francise yang sudah lama mati tersebut? Simak review berikut.

Snake Eyes

G.I Joe Origins : Snake Eyes tentu saja bercerita tentang Snake Eyes (Henry Golding) yang diawali dengan cerita masa lalu nya ketika ia melihat ayah dari Snake Eyes (Steven Allerick) dibunuh di depan mata nya. Setelah kejadian tersebut Snake mengabdikan diri nya untuk mencari dari pembunuh ayah nya tersebut, Sampai akhirnya ia bertemu dengan seseorang yakuza bernama Kenta Takamura (Takehiro Hira), ia menjanjikan ia akan memberitahu siapa pembunuh ayah nya jika ia dapat mengambil permata berharga dari clan yakuza yang bernama Arashikage. Dan disinilah fondsi utama cerita G.I Joe Origins : Snakes Eye.

Mungkin cerita yang diberikan pada film ini terasa sangat kacau sekali untuk para fans G.I Joe khususnya para pecinta Snakes Eyes, karena film ini memiliki cerita yang biasa-biasa saja, bisa dibilang terlalu banyak informasi yang didapatkan oleh penonton mengakibatkan film ini sangat mudah ditebak apa yang terjadi nantinya. Padahal menurut gw fondasi awal pada film ini sudah kokoh, hanya tinggal membuat cerita nya terlihat natural dan tidak memaksakan beberapa kejadian yang tidak perlu. Seperti hal nya berusaha melihatkan love interest dari Snake, yang ujung nya juga tidak jelas apakah tokoh romance pada film ini adalah love interest dari Snake atau bukan. Hal tersebut seperti hanya membuang buang waktu saja, Mungkin cerita seperti ini akan dapat diterima jika anda adalah penonton baru dari francise G.I Joe, karena tidak banyak mengerti tentang latar belakang dari G.I Joe itu sendiri.

Namun untuk fans G.I Joe pasti akan kecewa berat terlebih penokohan pada film ini yang terlihat kikuk dan konyol. Snake Eyes yang pada lore utama komik keluaran Marvel ataupun film sebelumnya yang terkenal pendiam dan selalu menggunakan topeng, tiba tiba menjadi seseorang yang tidak memiliki kepribadian yang solid pada film ini. Seperti hal nya ia akan melakukan kesalahan beberapa kali dan tidak tahu malu di depan clan yakuza Arashikage. Kebimbangan Snake untuk memihak Clan Arashikage atau pun Cobra juga tidak terlihat emosional, yang seharusnya ketika protagonist dipilihkan dengan dua opsi yang sulit memilihnya akan terasa sangat emosional saat adegan tersebut, namun malah sebaliknya benar benar biasa biasa saja saat adegan tersebut diperlihatkan.

Film ini juga seharusnya menjawab pertanyaan pertanyaan sederhana yang seharusnya terjawab pada Snake Eyes Origins ini. Seperti turning point Snake menjadi seorang yang pendiam sampai dengan mengapa ia tidak mau melepas topeng nya nantinya. Gw sebagai fans sangat mengharapkan hal tersebut, namun apakah film ini menjawab hal tersebut? Inilah yang membuat film ini menjadi sangat negative menurut gw.

Tidak ada salah untuk Henry Golding menurut gw, hanya penceritaan yang memaksa membuat karakter Snake Eyes seperti karakter yang dicintai anak anak, Terlalu family friendly. Seharusnya kan Snake Eye terlihat Badass dan berdarah dingin.

Henry Goulding As Snake Eyes

Salah satu nya yang terjawab adalah masalah utama dari Snake dan Strom Shadow atau Tommy (Andrew Koji). Permasalahan yang seharusnya terlihat benar benar serius dan dramatis pada seri komik keluaran Marvel karena masalah kesalahpahaman pada film ini cukup banyak dirubah. Permasalahan Snake dan Strom Shadow seperti membingungkan. Yang membuat hal tersebut membingungkan adalah turning point dari Strom Shadow yang seperti bocah yang penuh kebimbangan. Konyol banget asli, pas gw tau alasan Storm Shadow memutuskan untuk pergi itu benar benar suatu hal yang membuat saya sendiri geleng geleng.

screenrant.com

Salah satu yang menurut gw menarik adalah dari sisi koreografi, pasalnya banyak koreografi yang di adaptasi pada film ini. Seperti Karate, Kung-Fu, Ninjitsu, Tae Kwan Do, dan banyak lagi. Hal tersebut sangat terasa puas melihat akrobatik Henry Golding dan pemeran lainnya saat adegan bertarung nya, namun sayang Iko Uwais sebagai Hard Master tidak terlihat banyak menampilkan gaya silat nya pada film ini. Ditengah menikmati koreografi yang sangat menajubkan menurut gw ada salah satu yang kurang nyaman melihat adegan tersebut, yaitu masalah sensor.

Iko Uwais AS Hard Master

Akan lebih menrik lagi menurut gw sebagai penikmat film ini adalah membuat rating G.I Joe : Snake Eyes menjadi R (Restricted) karena banyak adegan yang menurut gw kurang logis saja menggunakan banyak senjata tajam namun tidak terlihat sama sekali kekejaman dari film ini. Seperti melihat pedang namun tidak dapat membelah sebuah pisang, alias tumpul.

Arsitektur jejepangan juga menjadi film ini tampak hidup menurut gw, arsitektur pada film ini gw yakin juga banyak menggunakan Green Screen, namun itu yang gw salut. Dengan banyak cara oleh crew film ini berhasil lah menyajikan kota jepang yang penuh neon dan gang-gang sempet.

Untuk masalah sinematografi saya wakilkan lewat tulisan Christian Holup pada website Rotten Tommatoes

“Sayangnya, sutradara Robert Schwentke menggunakan banyak (pergerakan kamera) yang berantakan, dan terlalu sering cut serta close-up sehingga mengganggu adegan laga, bukan menyorotnya,” Christian Holub di Rotten Tomatoes.

In the end si film ini menurut gw emang banyak kekurangan nya, terutama kalian yang pecinta francise G.I Joe. Namun jika hanya untuk hiburan semata ini wajib ditonton karena aksi laga yang memukau dengan menggunakan banyak mengadaptasi bela diri. Terlebih jika ingin melihat sedikit aksi Iko Uwais mungkin. Maka dari itu film ini tetap direkomendasikan namun hanya dari segi hiburan, dan mengesampingkan baik atau buruk nya ini film.