Selasa (11/6) — Assassins Creed Shadows hadirkan dua karakter dengan karakteristik berbeda dan berbagai hal menarik dari gimnya!
Halo semua, kembali lagi dengan Aldo dari The Lazy Monday. Hari ini, gue bakal kasih impresi soal Assassins Creed Shadows, di mana gue berkesempatan untuk nonton gameplay eksklusifnya dalam rangkaian acara menuju Ubisoft Forward 2024. Selain bisa melihat gameplay eksklusif, gue juga dapat kesempatan buat tanya-tanya sedikit sama Brooke Davies, Associate Narrative Director dari Ubisoft.
Jadi, gimana impresi gue setelah melihat gameplay eksklusif ini? Let’s go, guys!
Assassins Creed Shadows Hadirkan Pengalaman Visual yang Menganggumkan!
Di awal gameplay, kita disuguhkan Yasuke yang lagi berkuda menuju daerah bernama Fukuchiyama dalam kondisi musim semi. Pemandangannya luar biasa—mulai dari pohon sakura yang mekar hingga hujan yang memperlihatkan bapak-bapak sedang bertani.
Engine Anvil yang telah diperbarui terlihat jelas di sini. Fidelity-nya terasa nyata, mulai dari tekstur tanah yang berlumpur hingga detail yang sangat realistis. Dunia ini terasa hidup, terutama saat Yasuke berjalan di antara orang banyak yang menunjukkan penghormatan, menunjukkan bahwa NPC di sini bukan sekadar aksesoris, tapi menambah kedalaman imersi kita sebagai pemain.
Gestur wajah terasa lebih canggih dibandingkan sebelumnya, menunjukkan emosi yang kuat dalam setiap percakapan. Terutama saat mengambil gambar dalam jarak dekat, membuat percakapan makin cakep untuk ditonton.
Combat Yasuke yang Sangat Terasa Bobotnya!
Combat dengan Yasuke juga menarik, di mana terasa bobotnya sebagai samurai dengan tubuh besar. Salah satu senjatanya, Kanabo, memiliki kekuatan yang bisa membunuh musuh dengan satu pukulan. Senjata ini penting sekali untuk musuh-musuh yang memiliki perisai karena kalian baru bisa menghasilkan kerusakan setelah perisai tersebut hancur dengan sound design-nya yang sangat akurat.
Yasuke juga memiliki berbagai moveset dan special skills yang bisa digunakan di berbagai situasi dan menambah variasi dalam bertarung. Salah satu contohnya adalah serangan Yasuke yang melompat dan memukul ke tanah sampai menghasilkan gempa bisa digunakan sebagai crowd control. Beberapa jenis serangan juga bisa kalian parry dan counter, atau cuma bisa dihindari saja. Ia juga diberi animasi yang gokil dengan elemen gore yang yang solid banget sampai potong leher. Benar-benar menggambarkan sadisnya era Jepang kala itu.
Karakteristik dan Kelebihan Yasuke saat Combat di Assassins Creed Shadows
Yasuke sendiri juga punya beberapa kelebihan dalam pendekatan menjalankan misi ataupun untuk menjangkau musuh utamanya. Di sini dia bisa pake shoulder bash untuk menabrak pintu-pintu bambu dengan cara berlari. Jadi, kalian ga harus pusing buat buka tutup pintu, karena dengan Yasuke kalian bisa langsung tabrak-tabrak saja biar cepat.
Ini sebagai bentuk kompromi karena Yasuke terlihat ga bisa parkour di gameplay preview kemarin. Jadi Ubisoft menerapkan mekanisme shoulder bash buat mengganti parkour-nya. Menurut gue ini adalah langkah yang tepat supaya Naoe dan Yasuke punya perbedaan gameplay yang signifikan dan pada akhirnya membuat pemain benar-benar milih mau pakai siapa di setiap misi sesuai dengan playstyle masing-masing.
Karena kalau kalian pake Yasuke, kalian bakal benar-benar lewat pintu depan. Lawan musuh satu persatu, karena kalian ga bakal mengendap-endap juga kalo pake Yasuke. Bahkan (selama gameplay) dia ga ada fitur Eagle’s Vision. Semakin memperkecil kemungkinan untuk melakukan mapping dan stealth.
Saking brutalnya, dia pun dikasih rifle yang sekali tembak mati buat musuh-musuh yang ga pakai armor dan cukup balance juga buat rifle ini karena reload-nya cukup lama. Jadi, ga bisa kalian abuse juga buat bantai musuh terutama kalau lagi jarak deket.
Tapi satu hal yang pasti, Yasuke benar-benar jadi Samurai dengan bobot badan gede, dan ini adalah salah satu alasan tepat kenapa Yasuke yang dipilih sebagai karakter Samurai disini. Karena emang rasanya langsung beda jika dibanding gim-gim Samurai yang selalu berkutat pada karakter utama yang agile dan punya badan kecil. Setidaknya dari sisi ini gue jadi cukup oke dengan pemilihan Yasuke untuk masuk ke dalam gim ini.
Naoe, Kunoichi yang Condong ke Stealth-Heavy!
Nah untuk Naoe sendiri, sesuai dengan feeling gue bahwa Naoe bakal memiliki mekanik stealth heavy itu bener. Kalian bisa bersembunyi di tempat gelap yang dilengkapi dengan visibility indicator, alias kalian ga bakal bisa keliatan musuh kalau lagi bersembunyi di balik kegelapan.
Lampu juga jadi salah satu elemen penting, karena kalian bisa mematikan lampu dan bikin hiding spot kalian makin luwes dan makin banyak. Cukup senang rasanya saat Ubisoft menghadirkan mekanik bagi Naoe untuk bersembunyi di langit-langit yang mengingatkan gue sama Splinter Cell, dan gue happy banget buat hal ini tiba-tiba ada di stealth mechanics-nya. Lumayan lah pengobat rindu setelah menunggu Splinter Cell ga keluar-keluar.
Selain itu, Naoe juga punya traversal yang rapih banget, terasa fluid banget, parkour-nya juga indah banget dan lebih banyak moves-nya dibanding Assassins Creed yang sebelum-sebelumnya. Grappling hook-nya Naoe juga cukup versatile dan hampir bisa dipake di segala medan buat manjat dan cari vantage point yang tepat. Apalagi sekarang kan sudah ga ada Eagle’s Vision di udara buat observasi. Jadi untuk observasi di Assasins Creed Shadows dibuat observasi manual alias mencari vantage point dulu buat marking musuh2nya.
Bahkan untuk nambahin rasa stealth-nya, Naoe dimungkinkan untuk merayap di tumbuhan-tumbuhan tinggi dan yang bikin seru juga bisa merayap di kolam yang airnya cetek buat sembunyi dan sambil mencapai titik tujuan tertentu.
Kehadiran servant disini juga cukup bikin menantang, karena kalian harus buru-buru tangkap dan melakukan non-lethal takedown. Lalu untuk urusan assasinate-nya masih familiar, kalian bisa stealth kill dari atas, samping, dan darimana-mana. Untuk beberapa tipe musuh, assasinate kalian juga bisa dibatalkan, khususnya dalam preview ini yang badannya gede-gede.
Dibekali Dua Senjata yang Membuat Stealth-nya Makin Menarik!
Tapi bagi kalian yang bertanya apakah combat mechanics-nya seru semisal memutuskan buat pake Naoe dalam combat scene, jawabannya tetep seru. Sama seperti Yasuke, Naoe juga punya senjata kedua, yaitu Kusarigama alias senjata dengan rantai pemberat dan senjata tajam macam kait diujungnya yang bisa kau putar-putar lalu kau sodok muka musuh. Ini benar-benar jadi senjata yang fresh dalam sebuah gim, efektif buat memukul musuh yang agak jauh, bahkan untuk menjangkau musuh juga bisa. Combat moveset-nya juga menarik, kecepatan serangan Naoe yang tinggi juga hadir sebagai pembeda dari Yasuke yang lebih lambat dan berat.
Walaupun secara mekanik musuhnya tetap sama yaitu memberi serangan yang bisa di-parry dan yang hanya bisa dihindari. Tapi yang pasti bakal tetap segar untuk memakai Naoe buat open combat meskipun idealnya Naoe dipakai untuk main stealth, karena di sini dia punya shuriken dan berbagai senjata lainnya yang cukup mematikan untuk menghabisi lawan secara diam-diam.
Namun, dengan Ubisoft juga memperbaiki mekanik combat Naoe, ini memungkinkan kita untuk bermain secara hybrid dan tidak kesulitan melawan musuh jika strategi stealth gagal. Sejauh ini, gue puas dengan mekanik stealth di Assassins Creed Shadows dan berharap versi penuhnya nanti jauh lebih baik daripada preview kali ini yang sebenarnya sudah cukup bagus.
Menjawab Pertanyaan Terbesar tentang Mekanisme Switching Character di Assassins Creed Shadows
Terjawab sudah bahwa untuk setiap misinya kalian bakal dikasih pilihan untuk menjalankan misi tersebut pakai Yasuke atau Naoe. Kalian ga bisa ganti di tengah-tengah misi. Jadi kalian mesti pilih salah satu untuk masuk ke area-area misinya.
Uniknya juga kalo ngomongin misi, di sini misinya ga dibikin to the point kayak sebelum-sebelumnya. Di sini mirip dikit sama Mirage lah, kalian cuma dikasih beberapa clue mentah, lalu sisanya kalian cari sendiri. Ini teraplikasi juga untuk nyari targetnya di area misi, di mana lu bisa pake scout lu untuk reveal di mana lokasi musuhnya. Karena pada showcase Assasssins Creed Shadows kali ini, area misi di mana gue harus cari target tuh cukup luas tempatnya. Namanya juga kastil. Jadi, dengan bantuan scout yang bisa nyari posisi target tentu ini bakal menghemat waktu.
Intinya, kalau ngomongin elemen karakter secara keseluruhan, gue bisa katakan bahwa keduanya benar-benar memberi kalian pengalaman seru, tergantung dengan playstyle mana yang kalian lebih suka.
Assassins Creed Shadows Hadir dengan Elemen Dynamic Weather yang Mengesankan!
Salah satu elemen yang mengesankan bagi gue adalah Dynamic Weather yang sangat real-time. Sesuai dengan wawancara sebelumnya dari Ubisoft, lingkungan dan perilaku NPC akan berubah seiring dengan perubahan musim dan cuaca. Dalam preview kemarin, kita bisa melihat awan gelap yang perlahan mendekat membawa hujan deras, yang memaksa musuh untuk mencari tempat berteduh dan mengubah strategi kita.
Selain itu, musim juga mempengaruhi pendekatan kita. Misalnya, Naoe bisa merayap di kolam air dangkal pada musim semi tetapi saat musim dingin, air akan membeku dan memaksa kita mencari pendekatan lain. Dynamic weather ini bukan sekadar aksesoris, melainkan tantangan baru yang bisa berubah tiba-tiba di tengah misi. Namun, belum ada konfirmasi apakah kita akan melalui satu tahun dengan empat musim atau beberapa tahun dengan berbagai musim dalam setting game ini.
Overall Puas dengan Apa yang Ditawarkan oleh Ubisoft
Sejauh ini gue puas banget sama preview kali ini. Semuanya terasa ada alasannya, mulai dari kenapa harus split jadi dua karakter, kenapa harus Yasuke, semuanya terjawab dari preview kali ini. Dan kalau ada yang bertanya juga soal kenapa baru sekarang Ubisoft bikin gim Assassins Creed dengan tema Jepang, jawaban dari dev-nya karena menurut mereka teknologinya baru benar-benar ada dan Anvil baru bisa akomodasi kemauan mereka untuk bikin gim dengan tema Jepang, alias mereka maunya pas bikin Jepang udah benar-benar totalitas.
Ini benar-benar kayak lompatan baru buat Assasins Creed. Rasanya kayak lihat perubahan drastis yang terjadi di Unity dulu, cuma bedanya kali ini lebih rapih dan berkonsep setiap perubahannya. Untuk sesi tanya jawab lengkap gue sama Brooke Davies sebagai Associate Narrative Director, serta menyampaikan beberapa pertanyaan titipan juga dari teman-temanku terkasih yaitu JagatPlay dan Anaktua, kalian bisa baca lengkapnya di bawah (sudah disadur ke Bahasa Indonesia).
Sesi Wawancara Bersama Brooke Davies untuk Assassins Creed Shadows
Q: Sebelum wawancara dimulai, dapatkah kamu memperkenalkan diri ke para penonton?
Davis: Hai, saya Brooke Davies. Saya Associate Narrative Director dari Assassin’s Creed Shadows.
Q: Orang-orang sudah meminta gim Assassins Creed bertema Jepang sejak dulu. Kenapa baru sekarang memutuskan untuk membuat Assassins Creed Shadows yang bertema Jepang?
Davies: Pertama, kami ingin mengatakan bahwa alasannya berasal dari kombinasi antara antusiasme para penggemar terhadap setting game ini, ditambah semangat dari tim pengembang yang menciptakan chemistry yang luar biasa. Orang-orang sangat bersemangat tentang hal ini. Saya pikir, hal terbaik dari pengerjaan gim ini adalah kami telah memiliki Anvil Engine yang memiliki kemampuan untuk membawa tingkat kehidupan dan dinamisme dalam sebuah gim Open-world. Jadi, saat ini kami memiliki teknologi untuk menghadirkan fotorealisme dan animasi wajah yang luar biasa dalam sebuah gim.
Q: Jadi untuk sebuah gim (Assassins Creed) bertema Jepang membutuhkan teknologi terbaru untuk membuatnya?
Davies: Ya, sudah pasti tentang teknologi, yang kita miliki saat ini, telah mencapainya dengan baik. Sangat menyenangkan untuk dieksplorasi dan ini adalah momen yang tepat bagi tim (untuk mulai membuat gim ini).
Q: Gim ini memiliki setting waktu pada tahun 1579, tepatnya saat Yasuke tiba di Jepang. Apakah nanti akan menceritakan saat masa-masa latihan Yasuke? Atau apakah ceritanya akan langsung menuju saat di mana Yasuke telah menjadi Ahli Samurai?
Davies: Pertanyaan yang bagus. Saya tidak mau membocorkan apa-apa. Jadi gimana ya? Intinya akan banyak bagian-bagian menarik dari perjalanan dan cerita dari Yasuke di dalam gimnya. Jadi para pemain harus melanjutkan ceritanya hingga mencapai titik tersebut.
Q: Kira-kira cerita macam apa yang telah dipersiapkan untuk Yasuke?
Davies: Beberapa bagian dari cerita tentang Yasuke tentu akan berfokus tentang dirinya sendiri. Nantinya Ia bersinggungan dengan Naoe, tentu keduanya tidak langsung akrab saat itu juga karena berada di sisi yang berbeda saat perang. Tapi menurut saya, ceritanya akan memiliki perkembangan yang luar biasa. Dan akhirnya mereka berdua akan membangun pertemanan, hubungan, dan masa depan yang dibangun bersama dalam komunitas. Hal-hal seputar itu benar-benar menarik bagi tim penulis gim ini.
Q: Dari perspektif cerita, mengapa kalian memutuskan untuk membagi keduanya menjadi dua gaya bermain yang berbeda (Samurai dan Ninjutsu). Apa motif narasi di baliknya?
Davies: Tujuan kami keduanya supaya kami dapat benar-benar mengembangkan gaya bermain masing-masing yang unik. Kamu tahu kan kalau mereka benar-benar berbeda (baik dari segi fisik dan juga kepribadian). Secara narasi, ini adalah kesempatan menarik untuk mengembangkan dua individu yang memiliki karakter dan perspektif yang berbeda, serta hubungan pertemanan antara mereka berdua.
Q: Masih seputar Yasuke, mengapa kalian memilih tokoh kehidupan nyata sebagai karakter utama Assassins Creed Shadows? Dan mengapa akhirnya memutuskan bahwa inilah waktu yang tepat?
Davies: Kami memahami bahwa tidak banyak informasi tentang sejarah Yasuke. Tapi kami tahu bahwa Ia memiliki hubungan dengan Nobunaga Oda, seorang kaisar yang kuat dan berhasil menyatukan tiga kekuatan besar Jepang. Dan juga Jesuits (ordo religius pada masa itu), kami juga mengetahui bahwa Ia berasal dari lokasi yang berbeda. Sehingga keduanya yang memiliki perspektif yang sangat berbeda, mengizinkan kami untuk mengeksplorasi bagian sejarah tersebut dari sudut pandang yang berbeda dan menangkap banyak detil dalam cerita tersebut. Ketika memiliki dua karakter, kalian bisa menunjukkan banyak hal, dan tim pengembang sangat menyukai hal tersebut.
Q: Ketiga gim sebelumnya selalu membawa elemen mitologi dalam gimnya. Apakah kali ini kalian akan membawa mitologi Jepang untuk Assassins Creed Shadows?
Davies: Kita tidak akan menggali terlalu jauh seputar mitologi Jepang. Namun, bisa jadi bakal ada beberapa pertemuan untuk para pemain.
Q: Baik, ini mungkin pertanyaan terakhir dari saya. Jadi di dalam gim ada yang namanya sistem musim atau cuaca yang bergerak secara dinamis alias Dynamic Weather. Pertanyaan saya adalah apakah musim atau cuaca ini hanya berlangsung selama setahun (4 musim saja) atau bekerlanjutan dalam sebuah siklus? Apakah misi-misinya nanti berhubungan dengan musim atau cuaca ini?
Davies: Jadi, ya, musim atau cuaca ini akan berdampak pada misi. Contohnya seperti pada demo, di mana Naoe bisa berenang di dialam air untuk bersembunyi. Kalian tidak akan bisa melakukan hal tersebut saat Musim Dingin karena kolamnya membeku. Sehingga fitur ini akan mendorong kalian untuk mengambil pendekatan lainnya yang dapat menguntungkan kalian.
Sebagai penutup, berikut adalah beberapa tangkapan layar dari gim ini:
Gimana pendapat kalian tentang gim ini, guys? Untuk ulasan lengkapnya terkait Assassins Creed Shadows, silakan mampir ke kanal Youtube The Lazy Monday, ya!
Diulas oleh Rivaldo Santosa