Selasa (1/10) — Seri gim simulasi dalam kedinginan buatan 11bit Studios, yakni Frostpunk 2, akhirnya rilis juga di berbagai platform pada bulan September kemarin. Penasaran bagaiman ulasannya? Silakan baca selengkapnya di bawah!
Diulas oleh Soni Ardiyanto
Untuk platform PC
Frostpunk 2 Bawa Perubahan yang Sangat Signifikan dari Segi Gameplay
Ini game gua udah tunggu-tunggu lumayan lama ya, dan Frostpunk pertama menjadi salah satu game favorit gua yang setelah sekarang 6 tahun akhirnya release sequelnya dari IP Frostpunk dengan judul Frostpunk 2. Durasi waktu yang cukup lama ya dari 11 Bit Studios mengingat bahwa Frostpunk pertama bukanlah game yang terlalu kompleks, tapi ada alasan mengapa ini memakan waktu begitu lama untuk sampai akhirnya rilis. Disini kalian bersama gua Soni yang akan nge-review Frostpunk 2, dan kemungkinan besar mayoritas dari kalian pecinta Frostpunk satu mungkin akan cukup kaget.
Gua bener-bener menyukai Frostpunk yang pertama, menurut gua gamenya bener-bener seru dengan sistem sim building yang micromanaging cukup detail, bahkan bisa dikatakan terlalu detail karena semuanya merujuk ke satu perencanaan yang bisa dihitung dengan mudah atau ya melalui matematik simpel untuk memahami bagaimana mendapatkan kota yang efektif. Frostpunk pertama adalah game yang bener-bener mengedepankan story tapi dengan gameplay survival sim building ditambah micromanagement.
Sebelum lanjut lebih jauh, gua juga mau menjelaskan kalo game ini cukup berat ya, karena ya memang level of detail di game ini bener-bener tinggi dan akan memerlukan CPU resource yang tinggi, buat kalian yang menggunakan core banyak dan 3d Cache milik AMD akan bener-bener seneng banget, dan kalo untuk keperluan GPU, disini pengguna RTX 4000 series harusnya bisa memanfaatkan frame gen, dan tentunya untuk urusan upscaling lengkap dengan FSR, XESS dan DLSS disediakan semua, jadi gunakan upscaling untuk kalian yang memiliki isu dengan gamenya, karena ini game cukup demanding. Oke lanjut bahas ke gamenya,
Di Frostpunk 2 gua bisa bilang menjadi game yang berubah total dibandingkan FP1, kecuali bagian mengedepankan story-nya karena untuk main-campaign tetap sama dengan storyline yang kita ikuti.
Terus apa yang membedakannya dan kenapa gua sampe bilang ada kemungkinan pecinta FP1 gak suka dengan FP2 adalah karena keputusan dan arah yang diambil untuk mengembangkan IPnya justru meninggalkan banyak mekanisme yang banyak dari kita cintai dari FP1. Saat gua ngereview dan pertama kali main, gua langsung bilang ke Aldo kalo besar kemungkinan dia gak suka dengan FP2 walaupun dia suka banget FP1. Trigger pertama yang gua rasakan saat main adalah gua mau langsung main endless atau sandbox mode, tapi pas gua masuk gua bener-bener gak paham apa-apa samasekali karena dari UI UX perspektif semuanya beda total dibandingkan dengan FP1, dan gak cuman UI UX tapi pas gua coba telusuri, mechanicsnya pun berubah total dibandingkan dengan FP1, sampai dititik gamenya memberikan peringatan 2x kalo kalian baru pertama main dan langsung main sandbox untuk main story campaignnya terlebih dahulu karena tutorialnya dari sana, jadi saran gua buat yang baru beli mengikuti IPnya atau yang udah main FP1 kalian udah pasti perlu mainin story campaignnya dulu untuk bener-bener bisa paham.
Gua gak akan bilang kalian semua yang udah main FP1 bakal gak suka samasekali dengan FP2, tapi ini memang beneran game yang beda total, namun tetap bisa aja kalian tetep suka kaya gua walaupun jujur gua agak kecewa karena ya kalo gua beli FP2, gua berharap game yang memiliki IP sama akan mempertahankan mechanics yang membuat game sebelumnya itu terkenal, kecuali judulnya diganti atau dijadikan spin-off baru gua bisa memaklumi. Kenyataannya game ini masih menggunakan nama Frostpunk, jadi menurut gua wajar kalo gua mengambil kesimpulan mayoritas dari kalian yang main frostpunk pertama bakal mengekspektasikan juga game yang mirip dengan frost punk pertama. Kalo kalian adalah orang yang sama kaya gua dan berharap gamenya sama dengan frostpunk pertama tapi dengan mechanics lebih banyak dan immersion lebih dalam, gua bisa jawab kalian gak akan menemukannya di frostpunk 2.
Review gua kali ini mungkin lebih banyak gua breakdown apa yang gua sayangkan tidak ada dibandingkan review tentang gamenya murni karena ya ini adalah sequel dari IP yang gua bisa bilang cukup terkenal, penjualannya mencapai 3 juta unit lho frostpunk 1, Oke sekarang gua jabari dulu tentang gamenya.
FP2 memulai dengan memperkenalkan mechanics didalam gamenya, dengan awalan bahwa kita udah ada kotanya ya seperti gamenya yang pertama, tapi disini langsung berbeda total di mana kita harus merayap untuk membuat slot supaya kita bisa membangun wilayah dan ekspansi meluas dari generator pemanas utama kita. Kalo kalian ingat micromanaging heat adalah salah satu faktor terpenting dan jadi loop game-nya di game-nya yang pertama kan ? Disini hal tersebut dihilangkan total, dimana kita udah gak perlu lagi micromanage masalah heat placement, semuanya udah diatur dengan wilayah dan distrik tertentu yang ingin kita bangun. Yang perlu kita pikirin disini hanya hancurin wilayah yang perlu kita pahami arah ekspansinya karena adanya resource yang kita ekstrak. Antara itu makanan, supplies, barang mentah, atau bahan bakar. Jadinya dari sini kita diberikan wilayah yang jauh lebih besar dibandingkan dengan frostpunk yang pertama, kita disini bisa zoomout sebentar dan langsung lihat betapa besar skalanya untuk frost punk 2.
Genre yang Berubah menjadi City Planning dan Macro Management
Tapi gua bisa bilang kalo skala besar disini buat gua pribadi kerasa hampa, ya karena semuanya bener-bener cuman plotting wilayah yang kita tahu apa yang harus kita ambil, gak ada lagi kreatifitas atau problem solving melalui city management atau placement bangunan, tapi diubah ke efisiensi bagaimana ekspansi wilayah salju yang harus dihancurkan. Sekarang cuman murni plotting, dan menurut gua ini mengubah game-nya menjadi city planning dan bukan sim building sekarang. Gua tanya kepada kalian, apakah sistem building kaya gini yang kalian harapkan dari Frostpunk 2? Gua yakin mayoritas dari kalian yang main FP1 akan mengatakan enggak.
Jadi semua yang dulu kita lakukan di Frostpunk pertama, dihilangkan semua dan udah disimplify total, dimana kita gak perlu lagi fokus ngebangun kota dengan micromanage penempatan bangunan, rumah orang, penghangat, tempat produksi, tempat ekspedisi. Terus jadinya kalian pasti timbul pertanyaan terus disini kita jadinya ngapain? Ya planning dengan skala lebih besar, balik lagi ke skala kan? Masalahnya dengan skala yang lebih besar kita jadi disconnected banget dengan inti dari game-nya yaitu masalah survival kan?
Disini kita jadinya total bener-bener fokus kemasalah makro doang, yaitu bagian jumlah stok barang-barang yang dibutuhkan oleh penduduk kita. Hal-hal kaya penempatan heating atau heater udah murni dihilangkan karena semua distrik udah otomatis memiliki penghangat dan tinggal mengaturnya nanti kalian dari sistem kebijakan yang kalian bangun dan dari research tree yang kalian bisa akses untuk membantunya, bukan lagi dari kita misalnya memiliki tata kota yang penempatannya bener-bener sesuai untuk menghangatkan wilayah tertentu, tapi dari riset yang membantu hal tersebut seperti ya sistem tembok atau atap atau penggunaan material tertentu yang bisa menjaga suhu didalam ruangan jadi lebih tinggi.
Karena kita disini fokus ke makro, dan skala yang lebih besar dibandingkan dengan FP1, berarti semuanya juga meningkat. Tapi karena semuanya melalui inflasi, banyak hal yang jadinya kerasa kosong. Contohnya jumlah penduduk kita sekarang ribuan, sekarang kita memiliki sistem pemerintahan, kotanya memiliki banyak faksi dari pekerja, akademisi, imigran, dan lainnya, dan mereka semua punya kepentingannya masing-masing yang kita semua harus balance. Hal ini sebenernya bener-bener masuk akal banget terutama dengan dunia yang ada di IP ini, tapi konteksnya adalah ini game Frostpunk, bukan game 4X.
Dulu inget gak kalo kita kehilangan penduduk 10 aja berasanya bener-bener kehilangan banget, kerasa banget moral penduduk dan kita sebagai pemimpin kepukul banget, karena ya dampaknya bener-bener besar banget walaupun jumlahnya rendah. Sekarang, kalian kehilangan ratusan orang bener-bener gak berasa, semua angkanya jadi lebih besar dan jadi menurut gua kehilangan konteks saat angkanya menjadi besar, menurut gua dengan mengatakan gamenya sekarang lebih besar dan lebih ekspansif kayanya justru membuat gua lebih kangen terhadap FP1, karena kita gak immersed kedalamnya, kita gak micromanage, tapi melihatnya dari bener-bener jauh banget dan ini yang menurut gua hilang, rasa empati langsung terhadap penduduk kita karena kita mayoritas waktu macro managing, dan nyawa jadi seakan-akan hanya menjadi angka atau statistik.
Apa yang 11 bit lakukan untuk menciptakan empati didalam FP2 menurut gua melalui pendekatan sistem politik yang dibangun, di mana kita harus memiliki kepemimpinan yang disukai oleh penduduk kita, dan kita harus membalance dari semua faksi supaya tetep support terhadap kita dan kita masih bisa menjadi stalwart di FP2, dan saat kita mau mengajukan kebijakan baru tentunya setiap faksi memiliki pendapat mereka dan moral mereka bisa turun maupun naik berdasarkan kebijakan yang kita buat dan cara apa yang kita lakukan untuk mencapainya. Saat kita dicintai ya hasil votenya akan lebih mudah untuk lolos tapi kalo dibenci akan bener-bener sulit banget untuk meloloskan berbagai kebijakan yang kalian perlu ambil. Tugas utama kita jadinya lebih mikirin politik dibandingkan potensi ngebangun kota dengan baik. Menurut gua sistem ini dibangun dengan baik oleh 11bit, semuanya punya rasa dilemma yang berarti dan cukup signifikan dampaknya terhadap bagaimana kita menjalankan story campaignnya, tapi memang ini bisa bener-bener mukul kalian di jauh-jauh hari, karena menurut gua banyak hal yang bisa bikin kalian salah baru terlihat beberapa jam kedepan dan kadang kalian harus ulangi lagi dan ilang progres berjam-jam kalian.
Sistem Riset yang Lebih Sederhana dibandingkan Versi Sebelumnya
Terus lanjut ke sistem riset di game-nya juga menurut gua bener-bener simpel banget dan beda jauh banget dibandingkan dengan dulu yang kita harus micromanage penduduk di mana untuk fokus kerjakan bagian apa, dan kadang kita harus shuffling pindah-pindahin, disini bener-bener berasa otomatis aja, dan apa yang kalian pikirin bener-bener yaudah politik berulang kali, dan ekspedisi. Untuk ekspedisi juga gua bener-bener bingung banget di mana kita harus ke wilayah tertentu dan harus ambil keputusan wilayah mana duluan dengan RNG apakah mendapatkan apa yang kita perlukan atau enggak, dan kalo salah kalian bener-bener berasa banget kepukul dan kehalang dengan berbagai hal yang terjadi di kota kalian atau di London. Di sini kita gak bisa lagi assign pekerja kemana, semua udah di wilayah mereka masing-masing, kita gak berasa ada keperluan tersebut dan fokus ke produksi aja dan eksplorasi di mid ke end game, dan selama ini terjadi kita full fokus terhadap research dan kemampuan bertahan dengan jumlah bahan bakar yang dimiliki dan juga proses pengiriman atau logistik ke berbagai kota kecil lain yang kita bangun.
Whiteout di game ini beda jauh dengan dulu dimana kita harus bener-bener ration dan shuffling banyak hal untuk supaya penduduk kita bisa bertahan hidup, sekarang ini semua kerasa hampa karena fokus utama kita selama lagi ga whiteout yaudah ktia jaga semua faction tetep happy sama kita dan kumpulin sebanyak mungkin resource yang bisa kita simpen untuk sampai badainya berlalu, setelah itu ya ulangi lagi, rinse and repeat.
Gua bisa bilang kalo ini game bener-bener berusaha untuk membangun IP-nya, dan gua gak menyalahkan 11 bit untuk hal tersebut, gua paham bahwa ada saat IP harus berkembang dan ngapain membuat game yang sama 2x, dan makanya ini game memakan waktu yang cukup lama untuk release. Sama halnya dengan Helldivers kan? Helldivers pertama dengan kedua kan berubah total, dan menjadi contoh yang berhasil total. Tapi menurut gua loncatan dari Helldivers 1 ke dua adalah hal yang bener-bener masuk akal banget, dan disini gua takutnya adalah FP1 memiliki penjualan yang sangat-sangat bagus, tapi diekspansi ke game mirip 4X, di mana game tersebut udah banyak yang menjadi main game banyak orang dan sulit untuk masuk ke slotnya karena staplenya sudah bener-bener banyak yang melakukan lebih baik dari FP2, ya misalnya game kaya civilization, Europa Universalis, atau bahkan game-game kaya ANNO deh ga usah jauh-jauh ada Crusader Kings juga.
Gua tetep suka dengan game-nya dengan sistem yang mereka bangun, gua suka dengan mereka mengembangkan IP-nya dengan bumbu yang baru, tapi gua jujur mengharapkan game-nya masih memiliki mechanics yang mirip dengan FP1 tapi dengan skala lebih besar aja lebih ke Sim City/Cities Skylines, tapi gua gak mendapatkan hal tersebut disini. Kalo kalian adalah pecinta game kaya Crusader Kings, EU4, Civilizations, Anno, tapi mau dengan skala yang lebih kecil dari game-game tersebut dan lebih fokus kepada campaign yang punya story dan adanya mekanisme survival didalamnya, gua yakin kalian bakal bener-bener suka, tapi buat kalian yang mengharapkan ini adalah penerus FP1 dengan mekanisme yang sama tapi dengan ekspansi lebih besar dalam skala game-nya, kalian gak akan menemuinya di game ini.
Gua gak akan bilang ini game yang jelek, gua akan bilang ini review dari perspektif gua yang mengharapkan ini game mirip dengan FP1, dan gua gak mendapatkannya, tapi kalo gua main dari perspektif orang yang mencintai game-game 4X, ya buat gua ini game bener-bener menarik karena mekanisme survival-nya.
Untuk ulasan lengkap dalam bentuk video silakan tonton di bawah:
Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube | Instagram | X | Tiktok