saber interactive

Jakarta, 26 Maret — Setelah studio Volition Games, pengembang Saints Row Reboot, ditutup pada tahun 2023 lalu, akhirnya Matt Karch, CEO dari Saber Interactive, angkat bicara soal gagalnya gim dan penutupan studio tersebut saat diwawancara oleh Stephen Totilo dari Game File.

Simak informasi selengkapnya di bawah!

Pengembangan Dinilai Terlalu Mahal untuk Tim yang Tidak Tahu Arah Apa yang Sedang Dikembangkan

Berdasarkan wawancara tersebut, Karch mengungkapkan bahwa tim pengembangnya dinilai terlalu mahal untuk apa yang mereka hasilkan. “Mereka tidak tau apa yang sedang mereka kembangkan. Tidak memiliki arahan yang jelas. Sehingga (pengembangannya) tidak bisa bertahan lama,” jelas Karch. “Jadi, siapa yang mau mendanai mereka lagi setelah kegagalan tersebut?”

Kemudian ia pun menambahkan, “Hari-hari menghambur-hamburkan uang untuk gim, mungkin selain GTA, telah usai. Telah berakhir. Bisnis ini perlu berkembang. Kalau tidak, keseluruhan bisnis ini akan terjadi masalah. Sayangnya, ini berarti pemecatan.”

Konklusi Kegagalan Volition Games Berdasarkan CEO Saber Interactive

Pada intinya, gim ini gagal karena biaya tim pengembangan yang terlalu besar dan minimnya arahan yang tepat untuk gim reboot ini. Hasilnya seperti yang kita ketahui, gim ini mendapatkan beragam komentar negatif dan Embracer pun ungkap bahwa gimnya tidak bisa memenuhi ekspektasi dan membuat para fans memiliki pendapat yang terpecah belah.

Gimana pendapat kalian tentang informasi ini, guys?


Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube Instagram X | Tiktok