Jakarta, 17 Juni – Kami diberi kesempatan oleh 11 bit studios untuk mengulas gim terbaru mereka yang berjudul The Alters!
Yuhuuu, balik lagi bareng gue, Aldo dari Lazy Monday. Kali ini gue mau bahas salah satu gim indie terbaru berjudul The Alters, karya dari 11 bit studios. Buat gue pribadi, studio ini lagi naik banget pamornya dan karya-karya mereka juga makin solid. Mulai dari This War of Mine, Frostpunk, sampai jadi publisher buat Moonlighter, mereka nunjukin kalau mereka sangat mengerti bagaimana caranya bikin gim yang punya dampak emosional dan gameplay yang dalam. Jadi wajar kalau gue excited banget pas tahu The Alters rilis bulan ini.
Simak selengkapnya di bawah!
Diulas oleh Rivaldo Sutanto
Untuk versi PC
The Alters Angkat Tema Mindblowing yang Berhubungan dengan Survival dan juga Kloning

The Alters punya premis yang unik dan cukup mindblowing menurut gue. Ceritanya lu adalah Jan, satu-satunya yang selamat dari misi eksplorasi di sebuah planet asing setelah terjadi kecelakaan pendaratan. Tim kalian, termasuk kapten, semuanya mati. Parahnya lagi, tim ini bukan sembarang tim—mereka semua punya keahlian penting yang dibutuhkan buat menjalankan markas sekaligus bertahan hidup.
Nah, markas ini bukan markas biasa—dia bisa bergerak, tapi butuh banyak skill dan orang buat bisa berfungsi maksimal. Masalahnya, Jan ini cuma seorang tukang bangunan. Jadi kalian bisa bayangkan betapa helpless-nya dia di awal permainan.
Misi utama Jan adalah mencari Rapidium, sebuah sumber daya langka yang katanya bisa menyelamatkan umat manusia. Tapi karena dia sendirian, dia butuh bantuan. Di sinilah twist-nya—Rapidium ternyata bisa digunakan buat mengkloning diri lu sendiri. Bukan cuma kloning fisik, tapi juga mengubah jalur kehidupan kalian. Jadi kalian bisa bikin versi lain dari diri kalian, misalnya Jan si ilmuwan, Jan si botanis, dan lainnya.
Di atas kertas, punya banyak versi diri kalian dengan keahlian berbeda terlihat enak ya? Tapi kenyataannya tidak segampang itu. Karena tiap kloning Jan berasal dari latar hidup dan keputusan yang berbeda, mereka juga punya karakter, sudut pandang, dan prinsip hidup yang kadang bertolak belakang—bahkan bisa konflik satu sama lain.

Konflik ini bukan cuma elemen cerita, tapi juga jadi bagian dari gameplay karena kalian harus jaga mood dan hubungan dengan para kloning ini. Kalau mereka sudah tidak hormat atau kecewa sama keputusan kalian, mereka bisa mogok kerja, bahkan memberontak—dan itu bisa jadi game over.
Ada satu contoh sederhana tapi dalam—kalian harus ambil keputusan soal domba peliharaan yang mati: dikubur dengan layak atau diotopsi demi sains? Bisa ribut panjang sama kloningan cuma karena satu keputusan itu. Dan makin lama, pilihan-pilihan ini makin berat dan punya konsekuensi yang serius.
Gameplay yang Padukan Base Management, Resource Strategy, dan Eksplorasi Planet

Secara gameplay, The Alters mirip gim-gim resource management dan base building lain seperti Fallout Shelter atau Into the Dead: Our Darkest Days. Bedanya, The Alters punya eksplorasi yang jauh lebih intens dan butuh perencanaan matang. Setiap hari, waktu kalian terbatas, dan kalau kalian terlalu lama di luar, radiasi bisa bikin karakter kalian pingsan. Dampaknya, esok harinya kalian bakal bangun telat, jam eksplorasi lebih sempit, dan badan lebih rentan.
Eksplorasi juga bukan sekadar jalan-jalan. Kalian butuh tools buat bisa akses area tertentu, bikin sinyal relay, bahkan bikin teleportasi biar tidak bolak-balik jalan kaki. Tapi semua itu butuh resource yang makin sulit didapat, apalagi di late game. Wilayah makin luas, anomali makin gila—dari fragment visual yang ganggu sampai anomali yang bisa menyerang langsung. Belum lagi makin banyak kloningan, makin banyak juga kebutuhan hariannya. Ini bikin gameplay di late game jadi super menantang.

Waktu di gim ini jadi aspek paling penting. Semua aktivitas—crafting, mining, eksplorasi—memakan waktu. Jadi lu harus pintar-pintar mengatur siapa melakukan apa, dan kapan. Dan tools fast travel pun butuh usaha besar karena harus membuat menara relay dan kabel—jadi tidak bisa asal menaruh saja.
Pertanyakan Etika Moral Lewat Kloning Diri Sendiri

Secara keseluruhan, The Alters adalah gim yang kuat banget dari sisi cerita dan mekaniknya. Mekanik kloning jadi fondasi utama dan konflik personal antar versi diri sendiri itu segar dan jarang banget diangkat sedalam ini. Sisi markasnya dibawakan dengan tampilan side-scrolling, sementara eksplorasinya pakai TPS—membuat gameplay-nya terasa dinamis dan tidak monoton.
Tantangan utama dari gim ini mungkin datang dari sistem waktu yang bikin lu harus buru-buru mikir dan mengatur strategi dengan efektif. Buat sebagian orang, ini bisa terasa stres dan overwhelming, terutama saat resource makin susah dan hubungan antar kloning semakin tegang.
Tapi kalau kalian suka gim dengan cerita yang kuat, penuh pilihan moral yang bermakna, dan eksplorasi yang menantang, The Alters jadi salah satu rilisan indie paling kuat tahun ini. Moral value yang gue dapat dari gim ini juga dalam sangat dalam: bahwa keputusan kecil yang kalian ambil hari ini bisa punya dampak luar biasa ke masa depan kalian.
Untuk ulasan versi video, silakan tonton selengkapnya di bawah:
Gimana pendapat kalian tentang informasi ini, guys?
Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube | Instagram | X | Tiktok