Jakarta, 3 Desember — Kali ini kami diberi kesempatan oleh SEGA untuk mencoba preview dari gim terbaru mereka, yaitu Two Point Museum! Penasaran gimana gimnya? Baca ulasan selengkapnya di bawah, ya!
Diulas oleh Rivaldo Santosa
Untuk versi PC
Welcome back again with me, Aldo, from The Lazy Monday! Hari ini, kita kembali lagi buat preview salah satu gim yang paling gue tunggu di tahun 2025, yaitu Two Point Museum. Gue yakin banget kalau gim ini pasti masuk nominasi gim simulasi terbaik, lah. Gue berkesempatan untuk mencoba game ini selama hampir 15 jam dengan stage yang terbatas, yaitu:
- Akuarium
- Prehistorik,
- Tumbuhan, dan
- Tema paling unik: Hantu-hantuan!
Lalu, gimana preview gue untuk gim simulasi kasual ini? Let’s go, guys!
Perbedaan Two Point Museum dari Dua Seri Sebelumnya
Dari dua seri terdahulu Two Point, menurut gue Two Point Museum (TPM) adalah yang paling unik. Kalau di dua seri sebelumnya mekaniknya kurang lebih sama, hanya beda tema, TPM sudah menyuntikkan mekanik baru berbasis exploration.
Di seri sebelumnya, kalian bisa membuka fasilitas baru sesuai progres di tiap stage. Namun di Two Point Museum, progres sepenuhnya ada di tangan kalian melalui eksplorasi yang kalian lakukan di tiap stage. Di sini kalian bakal diminta untuk:
- Menempatkan kru untuk mengeksplorasi lokasi di peta.
- Mengumpulkan item untuk dipamerkan di museum.
- Memanfaatkan sistem gacha, di mana setiap lokasi eksplorasi memberikan peluang tertentu untuk mendapatkan barang.
Untuk mode eksplorasinya pun ada tiga buah, yakni Speedy (cepat), Safe (aman), dan Detailed (detail). Setiap mode punya kecepatan berbeda, kemungkinan mendapatkan barang langka, serta tantangan unik. Tantangan ini bahkan bisa membuat kru hilang, jadi upgrade perks kru sangat penting untuk meminimalkan risiko.
Pada perjalanan eksplorasi ini, gim ini tetap memberikan rasa penasaran untuk membuka lokasi-lokasi lain lewat kondisi tertentu di dalam museum. Jadi, akan lebih terasa rewarding karena barang temuannya bisa dipamerkan di museum, dan bukan redundant untuk membuka bintang 2 atau 3 seperti dua seri sebelumnya.
Mekanisme Baru yang Perkaya Dinamika dalam Gimnya!
Salah satu fitur terbaru yang unik dari gim ini adalah sekarang kalian bisa mengelola alur pengunjung!
Sebagai manajer museum, kalian kini bisa mengatur alur pengunjung dengan partisi dan gerbang satu arah (one-way gate). Tujuannya adalah memastikan alur lebih efisien dan memaksimalkan pemasukan. Contoh penggunaannya bisa seperti di akhir alur kalian bisa menempatkan toko suvenir yang menjual barang sesuai tema area museum.
Tidak hanya untuk para pengunjung, kalian juga bisa mengatur alur kru kalian sendiri supaya terpisah dari jalur publik. Jadi, kali ini sistem manajemennya lebih kompleks dan menantang untuk membuat museum rapi dan estetik, tapi tetap menguntungkan.
Dari segi mekanik mikro dari instalasi yang dipamerkan juga semakin menarik. Sekarang untuk tiap instalasi yang dipasang akan memberikan cahaya ambience sesuai sama instalasi tersebut. Contohnya lampu di area akuariumyang membuatnya jadi lebih standout. Area fossil-fossil juga bisa dibuat lebih menarik dengan berbagai pernak-pernik yang bisa dipasang.
Kenapa detail ini penting? Karena setiap pameran punya nilai Buzz yang menentukan daya tariknya. Kamu bisa meningkatkan Buzz dengan menambahkan dekorasi tertentu. Ada juga sistem Knowledge, di mana kalian bisa mempelajari item serupa untuk meningkatkan nilainya, sekaligus membuka dekorasi baru. Kalian bisa meningkatkannya dengan mendapatkan item yang sama untuk diriset. Proses ini juga akan membuka item-item dekorasi baru yang bisa menambah Buzz dari para pengunjung. Progres yang saling berkaitan ini membuat proses pertengahan hingga akhir gim akan terasa lebih dinamis.
Detail-detail Kecil yang Harus Diperhatikan untuk Hasil Maksimal
Tantangan selanjutnya setelah manajemen keuangan dan alur pengunjung, tiap instalasi yang dipasang juga harus diperhatikan dengan baik. Misalnya dari tumbuh-tumbuhan yang harus diurus oleh kru berjumlah cukup, karena jika terlambat menyiraminya bisa jadi tumbuhan tersebut bisa mati. Contoh lainnya fossil-fossil beku yang harus dijaga suhunya. Kedua hal tersebut saja sudah cukup banyak yang harus diurus. Belum lagi tambahan kebutuhan eksplorasi untuk mendapatkan item-item penting sehingga kemampuan manajemen kalian benar-benar diuji di sini dan memberikan rasa segar dari dua gim sebelumnya.
Perubahan yang gila dari segi visual juga semakin terasa. Khususnya dari item-item dekorasi ikonik dari seri Two Point, seperti toilet, hand sanitizer, dispenser, semuanya mempunyai desain yang berbeda dan memberikan kesan totalitas untuk Two Point Museum.
Kesegaran gameplay di Two Point Museum juga hadir lewat tambahan pengunjung anak-anak yang menambah dinamika permainan. Karena anak-anak belum bisa memahami setiap pameran, museum harus menyediakan IDU (Interactive Display Unit) agar mereka bisa belajar sambil bermain, memberikan nuansa museum yang lebih imersif.
Fitur baru lainnya adalah Tour Guide. Fungsinya ga cuma membantu pengunjung menjelajahi museum, tetapi juga memberikan pemasukan tambahan. Tour Guide ini punya keunikan, seperti sering selfie saat bekerja, yang menambah daya tarik visual game.
Selain itu, ada sistem Sponsorship yang menawarkan barang seperti tong sampah go green atau pewangi ruangan, meskipun kadang merugikan pengalaman pengunjung. Sponsorship ini berguna untuk meningkatkan pemasukan, terutama di awal permainan.
Untuk Micro-management, mekanismenya masih mirip dengan seri sebelumnya. Kru memiliki perks dan keahlian khusus, seperti arkeolog untuk fosil atau botanis untuk tumbuhan. Manajemen kebutuhan kru, gaji, dan pinjaman uang tetap familiar bagi pemain veteran.
Beberapa Kekurangan dan Kelebihan dari Two Point Museum
Meskipun menawarkan berbagai hal baru yang menarik, tentunya masih terdapat beberapa kekurangan dari yang minor hingga cukup major. Beberapa di antaranya adalah:
- Redundansi di Endgame: Harus memasang dekorasi berulang untuk mencapai kepuasan staf. Eksplorasi setelah semua instalasi terbuka menjadi repetitif untuk meningkatkan knowledge.
- Efisiensi Menu Eksplorasi: UI dan UX eksplorasi serta map terasa kurang efisien, sehingga prosesnya menjengkelkan.
- Fitur Undo dan Copy-Paste: Tidak adanya tombol undo membuat kesalahan desain fatal. Tidak ada fitur copy-paste untuk dekorasi, menyulitkan saat membuat ulang tata letak.
- Eksibisi Akuarium Kurang Menarik: Ikan terlalu kecil dan dekorasi akuarium kurang bervariasi.
Namun di balik segala kekurangan tersebut, gim ini juga memiliki banyak kelebihan. Contohnya:
- Visual yang Memukau: Ambient lighting yang indah membuat pengalaman bermain lebih nyaman. Semua item inti Two Point telah diubah desainnya.
- Fleksibilitas Layouting: Fitur pintu staf dan partisi menambah kompleksitas pengelolaan alur museum.
- Variasi Item yang Kaya: Banyak pilihan eksibisi menarik, termasuk elemen seperti monolith ala alien.
- Aksesibilitas untuk Pemain Baru: Gim simulasi kasual dengan mekanisme sederhana yang cocok untuk pemula.
- Usaha Developer untuk Perbaikan: Perubahan signifikan dibandingkan seri sebelumnya menunjukkan komitmen developer untuk terus menyempurnakan gim.
Kesimpulan: Bikin Museum dengan Segala Kegilaannya!
Secara keseluruhan, Two Point Museum berhasil membawa banyak inovasi dan peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Visual yang manis, mekanisme baru yang segar, serta kompleksitas layout museum membuat game ini seru dan menantang. Meski ada beberapa kekurangan di tahap preview, gue yakin final release-nya bakal memperbaiki aspek tersebut.
Apakah game ini worth ditunggu?
Buat gue pribadi, ini must-play, terutama kalau kamu pecinta simulator yang ingin mencoba pengalaman kasual tapi tetap menantang.
Two Point Museum akan hadir untuk platform PlayStation 5, Xbox Series X|S, dan Steam pada 4 Maret 2025 untuk versi fisik. Sedangkan versi digital baru akan dirilis keesokan harinya pada 5 Maret 2025.
Untuk ulasan versi video, kalian bisa menonton lewat tautan berikut:
Gimana pendapat kalian tentang gim ini, guys?
Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube | Instagram | X | Tiktok