indiana jones and the great circle

Jakarta, 9 Desember — Indiana Jones and the Great Circle, yang dibuat oleh Machine Games, bisa dibilang adalah gim yang pantas untuk menutup tahun 2024. Penasaran gimana gimnya? Baca ulasan selengkapnya di bawah, ya!


Diulas oleh Rivaldo Sutanto
Untuk versi PC

Yuhuuu, eferibodeh! Welcome back again with me, Aldo, dari The Lazy Monday. Hari ini, gue kembali lagi buat review game penutup di tahun 2024, yang sepertinya harusnya ya.

Sebuah game yang, pas munculin trailer, banyak yang ngomong, “Wah, jelek nih kayaknya.” “Wah, FPS nih.” “Wah, nggak TPS kayak game-game setipe nih.” “Wah, ini game mah bapuk.” Tapi ternyata, pas gue mainin game ini… gilaaaa! Ini bener-bener di luar ekspektasi gue! Ternyata game ini bener-bener ter-deliver dengan bagus banget! Salut buat Machine Games yang berhasil bikin Indiana Jones and The Great Circle jadi game yang bagus sekaligus jadi fan service yang luar biasa banget. Karena sekali lagi, gue bisa lihat muka Harrison Ford pas zaman-zaman primanya jadi Indiana Jones. Goks!

So, review-nya gimana? Mari kita sikat, guys!

Berhasil Lampaui Ekspektasi dan Ajak Fans Indiana Jones Bernostalgia

indiana jones and the great circle

Jujur, gue memulai Indiana Jones and the Great Circle tanpa ekspektasi apa pun. Excited banget sih sebenarnya sama judul satu ini, dan gue juga cukup nungguin karena gue pribadi adalah penonton sekaligus penyuka Indiana Jones sejak kecil. Apalagi, Indiana Jones and the Great Circle digarap sama developer yang game-nya juga gue suka, yaitu Machine Games, studio di balik Wolfenstein, salah satu game tembak-tembakan dengan alternate universe terbaik yang pernah gue mainin.

Jadi, setidaknya gue menunggu game ini bukan dengan ekspektasi tinggi, tapi lebih dengan excitement tinggi karena akhirnya bisa mainin karakter Indiana Jones di sebuah game era modern.

Lalu, gimana setelah gue mainin game ini hampir 50 jam karena gue muter sana-sini buat keliling area dan mecahin berbagai puzzle? Wah, hasilnya ternyata bagus banget! Gue puas banget, dan gue jadi lebih paham kenapa Machine Games ngebuat game ini FPS, bukan TPS kayak beberapa game sejenis seperti Uncharted dan Tomb Raider, yang selalu dijadiin benchmark buat game ini.

Alasannya bakal gue bahas nanti. Sekarang, gue mau bahas soal storyline-nya dulu, deh!

Petualangan Epik Melawan Nazi untuk Artefak Ajaib di Seluruh Dunia yang Digarap dengan Baik

indiana jones and the great circle

Indiana Jones and The Great Circle secara time setting berada pada satu tahun setelah Lost Ark dan satu tahun sebelum The Last Crusade, yaitu di tahun 1937. Ceritanya diawali dengan sebuah artefak dari kampus tempat Indiana Jones mengajar yang dicuri pada malam hari saat hujan deras. Setelah ditelusuri, ternyata pelaku pencurian berasal dari Vatikan, yang kemudian membuka misteri bahwa artefak yang dicuri tersebut berisi sebuah batu yang katanya memiliki kekuatan besar.

Kalau ada pertanyaan, kenapa judul gamenya bukan The Great Stone tapi malah The Great Circle? Karena The Great Circle adalah nama dari berbagai artefak yang tersebar di seluruh dunia dalam lokasi yang membentuk garis yang mengelilingi Bumi. Setiap artefak berisi batu-batu ajaib, makanya namanya The Great Circle. Nah, fungsi batu-batu inilah yang bakal bikin kita penasaran sampai ending gamenya. Intinya, kalau batunya lengkap, katanya bakal sangat berguna dan punya kekuatan besar—anggapannya seperti Infinity Stones di Avengers.

Yang mencari batu-batu ini juga nggak main-main, yaitu kaum Nazi di bawah pimpinan Hitler dan aliansinya, Mussolini. Jadi, ini kayak another alternate universe, lah, ceritanya. Indiana Jones dan tim arkeolog antagonis Nazi yang dipimpin oleh Emmerich Voss akan berlomba untuk menemukan sisa-sisa batu The Great Circle di berbagai belahan dunia. Itu sebabnya kita bakal keliling dunia di game ini.

Gue suka banget gimana mereka menyampaikan ceritanya. Bener-bener bikin kita penasaran soal apa yang batu ini bisa lakukan sampai-sampai Nazi rela mengeluarkan logistik sebesar itu di seluruh dunia untuk mencarinya. Ditengah-tengah rasa penasaran soal kekuatan batu-batu itu kalau digabungkan, di setiap perpindahan negara kita juga bakal dibuat penasaran tentang di mana kira-kira batu tersebut berada. Ditambah lagi, ada berbagai misteri dan konflik yang ada di setiap negara yang kita kunjungi, serta pencarian artefak tersembunyi di setiap tempat.

Tidak Hanya dari Segi Cerita, Berbagai Quest Indiana Jones and the Great Circle juga Dibangun Secara Rapi dan Apik

indiana jones and the great circle

Quest design untuk memecahkan misteri, menyelesaikan konflik, dan mencari artefak serta menyelesaikan puzzle juga didesain dengan plot dan konsep puzzle yang bervariasi dan pastinya tematik, tergantung kita sedang berada di negara mana. Di setiap side mission-nya, gue nggak merasa lagi disuruh-suruh kayak fetch mission, alias disuruh jauh-jauh ke mana untuk mengambil satu-dua barang.

Di sini, kita sebagai Indiana Jones merasa reasonable banget dimintain pertolongan, karena bisa dikatakan cuma Indiana Jones yang mampu menyelesaikan puzzle-puzzle dan misterinya. Anggapannya, kalau mereka bisa lakuin sendiri, ya mereka pasti lakuin sendiri. Tapi karena cuma Indiana Jones yang bisa melakukannya, ya wajar Indiana Jones yang berangkat. Itu feel yang berhasil disampaikan dari quest-quest-nya. Jadi, nggak ada tuh misi-misi yang cuma suruh ambil barang di mana, nyolong barang apa buat dikasih ke NPC quest yang biasanya cuma buat manjang-manjangin playtime doang, tapi sebenarnya tugas ecek-ecek.

Semua quest di sini bener-bener punya background story yang seru, dan pasti ada puzzle yang menunggu buat lu pecahkan. Ketakutan gue soal puzzle yang gitu-gitu aja dan repetitif langsung hilang begitu gue mainin Indiana Jones and the Great Circle, bahkan saat baru 5-6 jam awal. Pada saat itu, gue masih di chapter awal di Vatikan, dan bisa gue jamin side mission, misteri-misterinya, bahkan main mission-nya, semua puzzlenya beda-beda gila, dan semuanya punya mekanik-mekanik menarik. Gila nggak tuh?

Bahkan sampai puzzle kecil buat nemuin kode brankas misalnya, itu dibungkus dengan clue-clue yang selalu berhasil bikin kita mikir. Gila, bener-bener! Gue harus kasih apresiasi setinggi-tingginya untuk puzzle designer-nya. Puzzle-nya bener-bener bagus banget!

Terus, mereka juga ngasih konsep puzzle yang tematik. Setidaknya dari Vatikan, Giza di Mesir, sampai Sukhothai di Thailand, semuanya benar-benar berkonsep dan tematik. Misalnya, di Vatikan ada puzzle yang clue-nya bisa lu buka pakai anggur merah yang ceritanya darah Tuhan Yesus, dan temanya juga Alkitab banget.

indiana jones and the great circle

Lalu di Giza, Mesir, ada puzzle pakai cahaya yang ngingetin lu sama scene dari Indiana Jones and the Raiders of the Lost Ark. Saat lu sampai ke Sukhothai, Thailand, lu bakal ketemu puzzle-puzzle dengan batu peninggalan candi-candi. Pokoknya, lu nggak bakal nemu puzzle-puzzle yang sama berulang kali di setiap negara. Lu bakal selalu penasaran di setiap quest, kira-kira ada puzzle seru apalagi nih.

Setelah nyelesain puzzle-nya, Indiana Jones and the Great Circle bener-bener rewarding banget. Bukan cuma sekadar nyelesain quest dan ngasih EXP buat upgrade, tapi juga ngasih visual yang selalu ganteng, artefak-artefak mewah, lokasi-lokasi yang grande, luas, dan terasa banget peninggalan zaman dulunya. Intinya, gue selalu ter-wah-wah tiap dibukain lokasi-lokasi baru setelah nyelesain puzzle. Pokoknya, puzzle-nya bagus banget!

Penggunaan Perspektif First-Person yang Masuk Akal dan Sesuai Mekanik Gameplay yang Ditawarkan

indiana jones and the great circle

Masalah puzzle dan artefak inilah yang akhirnya ngasih justifikasi jelas kenapa Indiana Jones and the Great Circle lebih ideal dimainkan dengan sudut pandang orang pertama atau FPS. Untuk menikmati puzzlenya, sudut pandang ini lebih agile dalam bergerak dan geser sana-sini. Terus, lu bisa buka catatan dengan seamless, dan pastinya lu bisa lebih menikmati macam-macam artefak lebih dekat dengan FPS. Itulah kenapa gue justru senang dengan pendekatan FPS di game ini.

Di sisi lain, Machine Games juga pasti sadar bahwa banyak orang yang tetap pengen lihat Indiana Jones dari sudut pandang jauh atau TPS. Mereka kasih itu lewat platforming. Tiap lu manjat dan kawan-kawannya, lu bakal selalu lihat Indiana Jones dari belakang. At least, itu udah sebuah kesenangan. Pendekatan ini juga bikin kita nggak gampang motion sickness karena pergerakan kamera yang agak goyang-goyang saat manjat tangga, dll. Apalagi porsi platforming-nya cukup banyak. TPS tentu jauh lebih nyaman di mata dan ramah bagi yang sering mual kalau main FPS.

indiana jones and the great circle

Dan emang platforming-nya segitu banyaknya, lu bakal sering manjat sana-sini, bergelantungan sana-sini, dan bener-bener dapet feel Indiana Jones-nya. Whip ikoniknya itu bener-bener jadi barang fungsional di sini. Bisa buat manjat, gelantungan, ngelepasin senjata musuh, stealth kill dari jauh, bahkan narik orang macem jadi Scorpion.

Kalau ngomongin combat, di awal-awal ini combat agak aneh. Agak clunky, agak culun si Indiana Jones. Apalagi modelannya udah kayak main Wukong, ada staminanya, coy! Jadi nggak bisa asal nonjok. Bahkan game ini ngasih fitur parry! Bayangin, parry!

Sebenernya, Indiana Jones and the Great Circle nggak menjadikan action sebagai fundamental gameplay-nya karena mayoritas waktu lu bakal lebih sering menyelesaikan puzzle. Tapi combat-nya digarap cukup serius. Lu bisa nge-grab orang terus gebukin sampai pingsan, lengkap dengan beberapa animasinya. Terus, senjatanya buanyak banget di sini, lengkap dengan stealth kill-nya masing-masing. Bahkan senjata api bisa lu balik dan jadiin alat pukul. Gokil nggak tuh?

Setiap senjata punya durability-nya masing-masing, dan mengejutkannya, combat-nya satisfying banget, dipadukan dengan sound design yang bagus juga. Butuh adaptasi di awal karena lumayan sulit, apalagi gue main di difficulty hard. Tapi setelah melalui berbagai upgrade dan lainnya, lu bakal berasa kuat banget jadi Indiana Jones. Kalau udah full upgrade, mah, ini Indiana Jones udah kayak abis ikut boot camp Kopassus—jadi jago banget, kayak bisa matiin beruang kali!

Mekanisme Upgrade yang Tidak Biasa, “Paksa” Para Pemain untuk Lebih Banyak Eksplorasi

indiana jones and the great circle

Machine Games juga ngebungkus upgrade di Indiana Jones and the Great Circle dengan cara yang menarik banget. Kalau biasanya lu dikasih seabrek skill tree yang bisa langsung dibaca satu-satu buat tahu apaan aja yang bisa di-upgrade, di game ini lu buta. Lu nggak tahu apa aja yang bisa di-upgrade karena konsepnya, buat upgrade, lu harus ngumpulin buku upgrade-nya satu-satu, dan beberapa buku bisa dibeli di pasar ceritanya.

Hal ini jadi menarik karena lu bisa tiba-tiba dapet kejutan, kayak, “Wah, ternyata whip gue bisa di-upgrade buat stealth kill,” atau, “Wah, ternyata gue bisa stealth kill pakai tangan kosong,” atau, “Wah, stamina gue bisa panjang.” Di awal-awal, bener-bener bingungin stealth kill-nya karena lu nggak bisa stealth kill pakai tangan kosong. Gue sempat mikir, yekali game stealth nggak bisa stealth kill pakai tangan kosong. Eh, ternyata kudu di-upgrade.

Jadi, konsep harus ngumpulin buku-buku buat upgrade ini berhasil jadi surprise element. Dan ini juga berlaku buat upgrade di traversal dan platforming yang awalnya terasa lemot, lambat, kayak orang belum makan, dan ternyata itu butuh di-upgrade.

Tapi, memang ada beberapa upgrade, terutama buat traversal, yang menurut gue mubazir buat di-upgrade. Harusnya, Indiana Jones itu gesit dong kalau soal traversal. Kenapa malah harus di-nerf di awal dan mesti di-upgrade dulu? Agak aneh sih, dan kayak kesannya bingung mau nambahin skill upgrade apaan lagi.

Lemot-lemot di awal ini, ditambah stamina yang juga seadanya, bikin eksplorasi jadi PR panjang. Apalagi, konsepnya sering bolak-balik sana-sini, jadi makin berasa effort banget.

Banyak Fitur Eksplorasi Kurang Efektif dan Efisien 

indiana jones and the great circle

Yes, eksplorasi di Indiana Jones and the Great Circle emang sering bikin kita bolak-balik, karena segitu banyaknya collectible items, side quest, dan berbagai hal yang bisa lu kumpulin di setiap map. Jadi, nerf traversal dan platforming adalah langkah yang kurang nyaman buat gue pribadi. Apalagi kalau ngomongin soal eksplorasi, sebenernya ada banyak hal yang rasanya kurang efisien di game ini.

Misalnya, sistem fast travel-nya yang ngebingungin. Bukannya buka map lalu pointing, tapi lu harus ke satu plang jalan terus pilih nama lokasinya buat fast travel. Jadi, lu kadang kudu buka map lagi buat cari lokasi, dan kadang nama lokasinya juga ada yang nggak sama. Akibatnya, lu jadi bingung dan ribet, harus buka-tutup map terus baru pilih nama lokasinya.

Khususnya di Gizeh, Mesir, gue juga bingung kenapa mereka nggak ngasih kendaraan buat kita pakai. Daratannya lumayan luas, dan kita sering bolak-balik. Kenapa nggak bikin kita bisa naik motor gitu, setidaknya biar lebih cepat aja kemana-mana? Padahal di map ketiga, saat mereka pindahin kita ke Sukhothai yang mayoritas perairan, mereka kasih kita kapal.

Lah, berarti kan bisa aja kita pakai kendaraan buat eksplorasi. Kenapa nggak dikasih kendaraan di map-map lain? Kalau di Vatikan, oke lah jalan kaki, karena kalau pakai motor itu mah udah kayak Tom Cruise di Mission: Impossible. Tapi Mesir harusnya bisa dong pake motor, apalagi jalan-jalan besarnya tuh banyak banget. Sayang aja, bikin eksplorasi di beberapa kesempatan jadi agak melelahkan.

Map-nya juga, buat gue, sebenernya terasa kurang efektif. Mereka ngejar realistik banget, tapi dari segi penggunaan gameplay malah bikin bingung. Jalur mana yang sebenarnya bisa kita tempuh nggak terlalu jelas. Harusnya, mending pakai modelan blueprint aja dan nggak usah realistik-realistik amat buat map-nya. Padahal, kalau lagi eksplorasi lokasi bawah tanah, mereka udah pakai blueprint, dan itu bikin lebih enak buat tracking map-nya. Tapi justru di lokasi besar, nggak begini.

Fitur zoom juga hanya buat gedein map tanpa ngasih detail lokasi yang lebih jelas. Kalau gitu, gue deketin muka aja ke monitor, kan nggak ada bedanya.

Kelebihan dan Kekurangan Indiana Jones and the Great Circle

indiana jones and the great circle

Tapi, setidaknya, walaupun navigasinya cukup melelahkan, gue harus salut sama isi dan konten dari dunianya. Semua terasa penuh, selalu ada hal menarik yang bisa lu temuin. Bangunan-bangunan, instalasi-instalasi, candi-candi, piramida, Sphinx, dan berbagai bangunan ikonik lainnya selalu ada di setiap sudut. Jadi, walaupun navigasinya ribet, gue menikmati banget setiap lokasi yang mereka kasih.

Mereka juga nambahin mekanik disguise, di mana lu bisa nyamar jadi Warlok atau tentara. Konsisten ngasih kostum baru yang khusus hanya bisa dipakai di setiap negara. Misalnya, lu harus colong baju tentara dulu kalau mau masuk ke misi brawl alias bare-fist fighting buat dapetin duit banyak. Dengan menyamar, lu jadi bisa keluar-masuk camp yang dijaga militer lebih leluasa.

Selain bangunan-bangunan, dalam eksplorasi lu juga bakal ketemu artifacts langka yang bisa dikumpulin dari seluruh dunia. Bahkan ada yang dari Sunda—gokil, kan? Kebanyakan artifact-nya adalah benda nyata, jadi ini nambah ketertarikan buat ngumpulin artifact sampingan. Dokumen-dokumennya juga menarik. Bacaan nggak terlalu panjang, tapi selalu seru. Karena gue suka sejarah, bacaan-bacaannya ngasih gue insight menarik tentang sejarah.

indiana jones and the great circle

Ada juga dokumen resep pasta dan makanan khas dari negara-negara yang lengkap dengan bahan dan cara masaknya. Gue coba praktekin, dan beneran enak—gokil banget, kan? Untuk eksplorasi, berasa banget kalau developer-nya serius ngelakuin riset soal bagaimana negara-negara tersebut di tahun 30-an. Mereka mendalami culture hingga detail. Bahkan, consumable items seperti buah-buahan dan roti khas tiap negara juga ada.

Akurasi bangunan dan lore pun terasa masuk akal, meski dipadu dengan fantasi khas Indiana Jones. Mereka berhasil banget bikin kita betah pindah-pindah lokasi dengan tone warna yang berbeda di setiap negara. Jadi, saat lu masuk ke negara baru, rasanya segar dan fresh lagi. Yang tadinya capek habis keliling di map sebelumnya, jadi semangat lagi buat eksplorasi.

indiana jones and the great circle

Apresiasi lainnya gue sematkan untuk beberapa hal minor yang bikin gue makin kagum sama Indiana Jones and the Great Circle. Mulai dari muka Asia yang lebih faktual—muka-muka orang Thailand yang nggak sekadar sipit doang, lalu gimana mereka ngasih fan service lewat opening scene 1:1 dengan opening scene Lost Ark alias film pertama Indiana Jones. Selain itu, sering juga ada shot-shot classic film Indiana Jones di berbagai kesempatan dengan ciri khas close-up ke muka Indiana Jones dengan cahaya yang pas ke wajahnya.

Jokes-jokes ringan Indiana Jones juga muncul di sini, yang pastinya bikin sentuhan fantasi khas Indiana Jones ngeblend dengan dunia realistiknya dengan sangat baik. Dan tentu aja voice actor-nya berhasil banget menghidupkan kembali masa muda Harrison Ford dengan performa yang luar biasa bagus.

Kalau harus ngomongin negatifnya, selain sistem navigasi dan beberapa skill tree yang terasa maksa, mungkin masalah inspect dokumen atau clue yang agak ribet karena harus bolak-balik, serta button mapping-nya yang kurang nyaman. Tombol “E” jadi button utama buat inspect, ngambil item, dan lain-lain. Sering kali, saat di depan puzzle dan mau buka journal untuk inspect, malah sering berakhir dengan close journal atau malah ngambil item lain. Ini sih bisa diselesaikan lewat pengaturan key bindings, tapi tetap aja repot, apalagi kalau main di konsol pakai stick.

Harusnya, karena game ini puzzle-heavy, mereka bikin fitur yang memungkinkan kita buat hold document yang jadi clue utama tanpa harus bolak-balik.

indiana jones and the great circle

Selebihnya, gue menikmati banget game ini, terutama dari dunia dan puzzle-nya yang buagus banget! Sumpah, 40 jam gue ketemu sama beragam puzzle yang keren-keren, berhasil bikin kita mikir, dan seru banget buat mecahin puzzle-puzzle yang related sama sejarah. Ganteng banget lah, ditambah serunya melihat Indiana Jones yang selalu kena musibah pas udah nemuin artifak besar—khas Indiana Jones banget.

So far, ini berhasil jadi pengganti GOTY gue di tahun 2024 ini. Ini GOTY saya, apa GOTY Anda?


Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube Instagram X | Tiktok