Jakarta, 12 Desember — Dragon Quest III 2D-HD Remake hadir kembali dengan berbagai peningkatan dalam berbagai bidang, khususnya dari segi visual dan quality of life.
Penasaran apa saja hal baru dari gim ini? Baca selengkapnya di bawah!
Diulas oleh Teo Ariesda
Untuk platform PS 5
Disclaimer dulu sebelum masuk ke review, aku belum pernah main versi original dan beberapa versi remake-nya. Lalu sekadar info, Dragon Quest 3 sudah dirilis dalam beberapa versi, mulai dari yang original rilis di Famicom, Super Famicom, Gameboy Color, Mobile, Wii, Android/iOS, sampai PS 4 Nintendo 3DS dan Switch, serta yang terakhir ya versi 2D-HD Remake yang sekarang.
Nah, daripada panjang lebar, review kali ini cuma dibatasi di versi terbarunya dan murni pengalaman main versi remake-nya saja.
Dragon Quest III 2D-HD Remake Bawa Cerita yang Sama dengan Tambahan Detail yang Semakin Mengena
Dari segi cerita, kalian bakal merasa kalau hampir tidak ada alur pengembangan cerita yang jelas di awal. Sebagai Hero yang melanjutkan jejak Ayahnya, awalnya kalian cuma diminta buat mencapai satu titik ke titik tertentu buat membantu menyelesaikan masalah dari kota-kota yang kalian kunjungi. Perkembangan cerita baru terasa setelah kalian mencapai pertengahan, ketika kalian diminta untuk mengumpulkan item-item tertentu. Pada intinya kalian bakal diminta untuk membasmi Iblis Agung bernama Baramos. Tipikal gim-gim JRPG klasik zaman dulu yang ga banyak detail.
Secara cerita emang ga berubah signifikan, tapi ada tambahan detail tentang Ortega, ayah sang karakter utama yang bakal disampaikan melalui cutscene setelah melewati titik cerita tertentu.
Untuk alasan kenapa gim ketiga ini dikasih judul Dragon Quest, bakal kalian ketahui kalo kalian udah sampe di akhir-akhir gim. Terus buat kalian yang juga tanya kenapa malah gim ketiganya yang duluan dapet Remake, ini karena ketiga gim ini masih berhubungan dan iterasi ketiganya adalah prekuel dari dua gim itu. Makanya, Dragon Quest 2D-HD Remake untuk gim pertama dan kedua baru rilis tahun depan.
Overall, dari segi cerita Dragon Quest III 2D-HD Remake masih sangat sederhana karena keterbatasan teknologi pada masa itu. Gila bro, ini gim awalnya rilis tahun 1988 yang bahkan aku pun belum lahir. Jadi, aku ga bisa berkomentar banyak selain mampu menghadirkan nostalgia gim JRPG klasik yang dimainkan zaman dulu dan mungkin fungsi dari Dragon Quest III 2D-HD Remake memang mengarah ke situ, sekaligus menarik pemain baru lewat peningkatan grafis dan quality of life yang signifikan.
Buka Gim dengan Berbagai Pertanyaan untuk Tentukan Kepribadian Karakter
Sebelum memulai permainan, kalian bakal diminta buat menjawab beberapa pertanyaan ala-ala psikotes dan semacam tes, buat menentukan kepribadian dari karakter utama. Kepribadian ini menentukan stats growth dari karakter kalian. Hasilnya cukup variatif berdasarkan apa yang kalian pilih dan lakukan, lalu pastinya penting buat mendapatkan kepribadian yang cocok.
Meskipun ya, ini ga terlalu major karena nantinya bisa kalian ubah menggunakan item atau dengan equipment tertentu. Fitur ini sebenernya udah ada di versi originalnya dulu dan menurutku ini adalah fitur yang cukup kompleks untuk gim klasik.
Peningkatan Tajam dari Segi Visual, Ditambah Musik Khas JRPG Klasik yang Selalu Menarik
Salah satu hal yang mencolok dari Remake 2D-HD ini tentu aja dari sisi visualnya. Peningkatan yang sangat tajam dibandingkan versi original yang rilis tahun 1988 silam. Bahkan kalau dibandingkan versi Android/iOS yang rilis tahun 2014, perubahannya juga sangat signifikan.
Secara desain keseluruhan memang mirip sama Octopath Traveler yang sama-sama produknya Square Enix yang pakai 2D-HD terlebih dahulu. Tapi aku pribadi merasa kalau animasi cutscene-nya malah lebih mirip Eiyuden Chronicles Hundred Heroes saat menunjukkan arsitektur bangunan.
Visual dari spells dan abilities juga ga bisa diremehkan. Semuanya satisfying dan menarik banget buat ditunggu. Khususnya untuk spells level tinggi dengan visual daya hancurnya yang selalu menarik.
Pokoknya, menurut saya pendekatan Remake 2D-HD ini bakal selalu tepat untuk gim-gim klasik mereka daripada Pixel Remaster. Yah, semoga aja mereka tertarik buat me-remake FF 6 dengan model seperti ini, karena aku pribadi belum sempat memainkan gim itu sampai sekarang.
Sekarang juga ada voice over yang mengisi beberapa dialog karakter saat cutscene. Ini tambahan yang standar sih sebenernya buat gim zaman sekarang. Tapi mungkin bagi pemain gim originalnya akan lebih mengapresiasi penambahan ini dan membuat cutscene-cutscene tertentu bakal lebih dramatis.
Kalau urusan musik ga perlu ditanya lagi, gim-gim JRPG, terutama yang klasik, selalu memiliki kharisma tersendiri untuk musik latarnya tiap masuk ke kota, overworld, maupun battle. Meskipun musiknya dibuat ulang, rasanya ga mengurangi nilai nostalgia yang ditawarkan Dragon Quest III 2D-HD Remake sih.
Berbagai Peningkatan Quality of Life demi Tarik Pemain Lama dan Baru
Ga cuma grafis dan audio, versi remake ini juga mengalami peningkatan dari segi quality of life yang memudahkan kalian dalam eksplorasi atau memulihkan HP. Contohnya, sekarang kalian bakal ditawari untuk menambah pointer penunjuk main quest untuk memudahkan kalian berprogres. Sesuatu yang tidak ada di versi klasik gim-gim JRPG.
Ada pula tingkat kesulitan buat kalian yang pengen main santai atau lebih suka tantangan, ini akan aku bahas lebih lanjut nanti.
Sekarang kalian juga bisa lebih mudah buat berpindah ke satu tempat ke tempat yang lain menggunakan Chimera Wings di kota maupun di dalam dungeon. Sangat memudahkan kita saat eksplorasi. Oh ya, meskipun udah menambahkan fitur Auto-Save, pastikan kalian selalu melakukan save secara manual supaya tidak kehilangan progress seperti aku.
Secara keseluruhan peningkatan ini sangat memudahkan para pemain baru atau lama untuk berprogres dengan lebih cepat. Jadi, seharusnya bakal lebih mudah buat menarik pasar baru yang belum pernah memainkan seri ini sebelumnya.
Eksplorasi dengan Random Encounter Menyebalkan, Tapi Elemen Klasiknya Bisa Menyelamatkan
Fitur Overworld/World Map yang mulai ditinggalkan gim-gim JRPG terkini, masih dipertahankan dan membuat eksplorasinya semakin menyenangkan. Satu-satunya hal yang membuatnya jadi menyebalkan adalah random encounter yang terbilang cukup sering frekuensinya. Tanpa menggunakan Holy Water untuk mengurangi frekuensinya untuk monster-monster level rendah, kalian seringkali bakal memilih untuk kabur aja daripada terus berurusan sama random encounter-nya.
Ngomongin soal Overworld, pastinya bakal ada kendaraan khusus yang memudahkan kalian mencapai titik tertentu. Seperti kapal dan mekanik terbang yang baru bisa dibuka mendekati akhir cerita. Tentunya aku ga bisa perlihatkan di sini karena spoiler. Tapi sebenernya udah bisa kalian liat juga sih di trailer.
Dynamic Environment bisa berganti dari pagi-siang-sore-malam. Mekanik ini bukan cuma gimik doang karena beberapa quest dan menangkap monster, fitur baru yang akan aku jelaskan nanti, juga dipengaruhi sama waktu. Ini jadi menambah dinamika saat melanjutkan cerita karena kehidupan di kota juga ikut bergerak sesuai dengan waktu yang sedang berjalan.
Lalu, aku pribadi suka gimana Dragon Quest III 2D-HD Remake mempertahankan elemen gim-gim JRPG klasik yaitu menemukan item di pot, laci, atau lemari. Bikin kita menghabiskan waktu buat ngecekin objek-objek di kota atau dungeon dan ngarep bakal ada item menarik di dalamnya. Jadi ga terpaku sama treasure chest yang bentuknya obvious banget.
Rekrtumen Karakter dan Berbagai Jobs yang Bisa Dipilih
Salah satu fitur gim JRPG yang aku suka adalah keberadaan job dan Dragon Quest 3 2D-HD Remake masih membawa fitur ini dari versi originalnya. Awalnya kalian bakal dikasih party dengan komposisi 1 Warrior, 1 Mage, dan 1 Priest yang sebenarnya bisa langsung kalian kustomisasi sesuai preferensi.
Masih ada job lain seperti Thief, Merchant, Monster Wrangler, dan juga Gadabout yang terkesan ga berguna, tapi bisa ngebuka job advancement baru di level 20 nanti. Saat kalian mencapai kota Alltrades Abbey, kalian bisa mengubah job karakter kalian ke job lain saat udah mencapai level 20. Tapi karakter itu bakal mulai lagi ke level 1 dan harus grinding dari awal lagi.
Menariknya, semua spells dan abilities yg udah kalian dapetin bakal tetep stay. Jadi, kalian bisa bikin karakter hybrid dengan berbagai skill; cuma berpindah ke karakter dengan job line yg mirip (misal Priest ke Mage), atau stay sama job itu aja. Semuanya oke dan seharusnya ga jadi masalah asal balance.
Grinding Parah dan Battle yang Kurang Fair, Kombinasi yang Perlu Diperhatikan Baik-baik Saat Memainkan Gimnya
Secara combat masih mempertahankan turn-based JRPG klasik, termasuk perspektif yang hanya memperlihatkan musuh saja saat battle. Satu sisi masih membawa mekanik dari versi original, tapi di lain sisi agak disayangkan karena Square Enix ga mengembangkan mekaniknya dengan menambahkan animasi tiap karakter saat menyerang.
Untuk menunjang battle, tersedia template command input yang memudahkan kita bermain semi-idle karena kontrolnya bisa otomatis saat grinding. Template ini terbagi menjadi beberapa buah, misal menyerang secara brutal tanpa memperhatikan MP, bertarung dengan bijak yg mengombinasikan serangan dan heal, ga pakai MP sama sekali alias serangan fisik, dan fokus healing atau buff. Kalo kalian ga suka otomatis, kalian bisa set ke Follow Orders untuk input secara manual. Oh ya, pastikan selalu men-setting Battle Speed-nya ke Ultra Fast karena Normal terlampau pelan temponya.
Dragon Quest III 2D-HD Remake ini grinding parah. Awal-awal kalian bakal ngerasa di tingkat kesulitan Normal atau Dragon Quest itu gampang banget. Tapi, kalian bakal berubah pikiran seiring berkembangnya cerita, karena duit yang kalian hasilkan buat upgrade equipment ga akan cukup buat memenuhi kebutuhan tiap karakter.
Dari segi battle juga bisa dibilang kurang fair untuk kita. Sebagian besar musuh di random encounter, dan bos tentunya, bisa menyerang dua kali (bahkan tiga kali untuk bos-bos akhir). Hal ini seringkali membuat party kita lebih sibuk untuk melakukan heal sambil sesekali menyerang.
Spells area awal-awal juga cuma bisa menyerang 1 grup musuh aja, di saat musuh bisa menyerang semua karakter kalian sekaligus. Memasuki tahap saat musuh-musuh mulai bisa menggunakan status effect juga mulai bikin pusing kepala, ditambah item revive di sini sangat jarang dan spells buat revive juga tingkat keberhasilannya ga 100%. Jadi, makin banyak hal yang memaksa kalian untuk grinding terus sebelum lanjut ke area selanjutnya.
Kalo kalian ga grinding, kemungkinan besar karakter kalian (khususnya yang bertipe mage/priest) akan lebih sering mati. Dampak dari kematian karakter ini juga lumayan merepotkan di awal-awal karena kalian harus mampir ke pendeta di beberapa kota untuk revive karakter kalian. Meskipun nantinya karakter kalian juga bisa mempelajari spell untuk menghidupkan karakter yang meninggal. Ini adalah mekanik dari gim JRPG klasik buatan Square Enix yang entah kenapa masih dipertahankan.
Tersedia dalam 3 tingkat kesulitan, Dracky Quest, Dragon Quest, dan Draconian Quest, atau simpelnya Story, Normal, dan Hard. Buat kalian yang masih pengen tantangan, aku sarankan main di mode Normal, karena dalam mode Dracky Quest atau tingkat difficulty Story, party kalian itu ga bisa mati dan menyisakan 1 HP doang. Ini sangat ngebantu banget buat leveling kalo ga pengen ngabisin banyak waktu dan memudahkan kalian buat menyelesaikan challenge di Monster Arena. Kalo kalian cari tantangan silakan aja buat ga menggantinya, tapi buat pemain gim yg ga punya waktu sih ga perlu idealis-idealis amat dan pilihlah difficulty Dracky Quest buat mempercepat grinding.
Secara keseluruhan, untuk random encounter emang ga terlalu sulit, meskipun kemungkinannya cukup besar untuk game over semisal kalian cuma mengandalkan auto. Cuma buat boss fight, khususnya setelah mencapai pertengahan cerita, bakal terasa susah kalo ga memperhatikan equip yang kalian pasang. Karena biasanya, equip-equip terbaru bakal lebih cocok buat ngelawan boss selanjutnya yang butuh duit banyak untuk membelinya. Jadi, siklus grinding, beli equipment, dan lawan boss bakal terus berlanjut dan bakal makin susah kedepannya.
Monster Arena: Fitur Baru untuk Kumpulkan dan Gelut Monster Ala Pokemon!
Fitur baru yang dihadirkan di versi Remake ini. Di sini kalian bisa mengumpulkan berbagai monster di map buat dipertarungkan di Monster Arena. Rekrutmennya simpel, tapi lumayan tricky karena beberapa monster perlu item atau spell khusus supaya mereka ga lari. Seperti yang aku jelaskan sebelumnya, para monster ini punya waktu rekrut tertentu. Cara yang paling gampang buat merekrut mereka adalah punya satu karakter dengan job Monster Wrangler yang baru ada di versi Remake ini.
Monster Arena bisa dibilang adalah tempat paling cepat untuk mengumpulkan uang karena hadiah di tiap rank-nya lumayan besar buat upgrade perlengkapan kalian. Saran sih buat kalian yang ga idealis-idealis amat, sekali lagi, ganti difficulty-nya ke Dracky Quest supaya monster kalian ga bisa mati dan bisa menyelesaikan challenge-nya lebih mudah.
Sebuah fitur tambahan yang menarik sebenernya, tapi sayangnya kurang adannya kaitan sama cerita sama sekali, sehingga fungsi utamanya ya cuma buat mempercepat grinding aja dan menambah playtime. Walaupun aku pribadi suka sih waktu bisa ngedapetin monster-monster unik dan kuat. Rasanya kayak lagi main Pokemon aja gitu.
Dragon Quest III 2D-HD Remake: JRPG Klasik yang Bikin Capek Grinding!
Dragon Quest III 2D-HD Remake berhasil menghadirkan pengalaman klasik dengan sentuhan modern melalui peningkatan visual, musik, dan berbagai fitur quality of life. Ceritanya tetap sederhana dan tidak banyak berubah dari versi original, tetapi tambahan cutscene serta detail tentang karakter seperti Ortega memberikan nilai lebih bagi penggemar lama maupun baru.
Peningkatan grafis dengan gaya 2D-HD memberikan kesan visual yang memukau, sangat cocok untuk menggambarkan dunia Dragon Quest klasik. Musiknya yang diaransemen ulang tetap memancarkan pesona nostalgia, membuat pengalaman bermain semakin hidup.
Fitur-fitur seperti sistem kepribadian, random encounter, dan job system tetap mempertahankan elemen gim JRPG klasik, namun juga didukung dengan tambahan modern seperti pointer quest, auto-save, dan tingkat kesulitan yang fleksibel. Fitur baru seperti Monster Arena memberikan variasi gameplay meskipun tidak memiliki keterkaitan langsung dengan cerita utama.
Meskipun demikian, beberapa elemen klasik seperti grinding dan random encounter yang sering tetap menjadi tantangan yang mungkin terasa berat bagi pemain modern. Battle system yang kurang fair, terutama melawan musuh atau bos dengan serangan ganda, bisa membuat frustasi jika tidak disertai persiapan dan strategi yang matang.
Dragon Quest III 2D-HD Remake sangat cocok untuk penggemar JRPG klasik, pemain baru yang penasaran dengan akar seri ini, atau mereka yang menyukai gaya visual 2D-HD. Namun, bagi yang tidak punya banyak waktu atau kurang menyukai grinding, memilih tingkat kesulitan lebih mudah bisa menjadi opsi terbaik untuk menikmati perjalanan epik ini. Nilai utamanya ada pada nostalgia dan penghormatan terhadap salah satu JRPG legendaris sepanjang masa.
Dragon Quest III 2D-HD Remake telah dirilis ada tanggal 14 November 2024 untuk platform PS 5, Xbox Series X|S, Nintendo Switch, dan PC.
Gimana pendapat kalian tentang Dragon Quest III 2D-HD Remake, guys?
Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube | Instagram | X | Tiktok