Jum’at (6/9) — Kali ini Agate kembali dengan gim visual novel terbaru berjudul Celestia Chain of Fate. Penasaran gimana ulasan dari gim ini? Silakan baca selengkapnya di bawah, guys!
Diulas oleh Teo Ariesda
Untuk versi PC (Steam)
Simak trailer singkat dari gim ini di bawah!
Celestia Chain of Fate Hadirkan Tiga Ras yang Bikin Ceritanya Kompleks dan Dinamis
Hal yang perlu kalian ketahui sebelum bermain, gim ini diperuntukkan para kaum hawa karena kita berperan sebagai karakter perempuan bernama Aria Silverwings dan hubungannya dengan tiga orang lelaki. yakni Val, Ash, dan Luke. Bakal banyak adegan cheesy ala-ala manga shoujo yang membuat laki-laki seperti saya geli sendiri saat mengikuti cerita mereka. Jadi, saya sudah mengingatkan kalian di sini sebelum berkeinginan untuk mencoba gimnya.
Setelah memainkan gim ini selama kurang lebih 8 jam, menurut saya Celestia Chain of Fate menawarkan cerita yang cukup kompleks karena melibatkan tiga ras, yakni Angelus sebagai representasi malaikat, Daemon sebagai representasi Iblis, dan juga Manusia, lengkap dengan masalah perbedaan dan stereotip (seperti kebudayaan dan semacamnya) masing-masing. Belum lagi ditambah misteri karakter utama kita yang merupakan peranakan Angelus dan Daemon, menyimpan masalah besar jika tidak diurus dengan baik. Premis ini membuat saya tertarik untuk mengikuti perkembangan cerita karakter utama, di tengah rivalitas ketiga laki-laki yang memiliki kepribadian berbeda.
Hal yang cukup disayangkan adalah betapa cepatnya progres hubungan Aria dengan tiga karakter tersebut. Semuanya serba cepat dan tidak terlalu mempertimbangkan personal space Aria dengan orang yang baru dikenal. Terlebih di sini kita bisa meromantisasi setiap adegan bersama ketiga karakter tersebut. Membuat Aria terkesan hanya bermain-main dengan perasaan mereka saja. Mungkin ini memang lazim di cerita gim-gim visual novel atau manga shoujo pada umumnya, tetapi seharusnya hubungan mereka bisa tumbuh secara bertahap seiring berjalannya waktu. Terlebih ketika tau bahwa dalam gim ini tersedia 20 bab untuk tamat.
Keanehan selanjutnya adalah perubahan wujud para Angelus dan Daemon di lingkungan sekolah untuk siswa-siswa tahun pertama, untuk belajar saling menghormati dan menghargai masing-masing ras. Tapi nyatanya perbedaan ini tetap ditampilkan dari pin sekolah yang dibedakan menurut ras, ditambah pembentukan kelompok yang didasarkan pada ras juga (kecuali kelompok Aria), membuat alasan perubahan wujud itu terkesan konyol.
Visual Ala Anime dengan Musik Latar yang Mantap!
Sebagai orang yang hampir tidak pernah memainkan gim yang murni visual novel, saya pribadi menyukai desain masing-masing karakter. Aria terlihat sangat cantik dan anggun selayaknya putri bangsawan. Kemudian ketiga karakter laki-lakinya juga muncul dengan style masing-masing yang unik dan beda dari satu dengan yang lain. Sayangnya, gambar latar di beberapa area yang ramai seperti sekolah, tidak ditambahkan beberapa siluet orang-orang supaya latarnya terlihat lebih hidup.
Tidak hanya visual, hal yang menurut saya menarik adalah musik latar dari gim ini. Di setiap adegan atau lokasi bisa menghadirkan atmosfir yang sesuai dan tidak terasa membosankan meskipun diputar secara terus-menerus. Musik latar ini sedikit banyak mengingatkan saya dengan seri Mana Khemia dan berbagai gim JRPG klasik serupa yang dulu dirilis di PS 2. Sehingga, bagi saya yang memang suka memainkan gim JRPG klasik, suka dengan pemilihan musik untuk gim ini.
Visual Novel dengan Otonomi Pemain yang Sangat Minim
Awalnya saya mengira bahwa gim ini akan mengangkat genre visual novel dengan tambahan elemen dating sim bersama ketiga karakter laki-laki tersebut. Tapi ternyata gim ini benar-benar hanya membawa visual novel saja dengan memberikan otonomi pemain sebatas pilihan dialog saja. Agak disayangkan gim ini tidak memberikan kesempatan para pemain untuk mengeksplorasi sekolah dan area di sekitar kota, karena sepertinya bakal sangat menarik untuk mengikuti kehidupan Aria di berbagai lokasi. Minimnya otonomi pastinya akan berdampak sama ketahanan kalian dalam memainkan gim ini.
Untungnya, gim ini menghadirkan lumayan banyak ending, khususnya Bad Ending, apabila kalian memilih pilihan yang salah. Sehingga menambah replayability semisal kalian ingin membuka ending-ending lainnya.
Tidak adanya Auto-Save juga sempat membuat saya harus mengulang playthrough dari awal karena belum sempat melakukan Save. Entah ini murni kesalahan saya atau dari gimnya yang tidak memberitahu mekanisme, seharusnya gim zaman sekarang sudah menerapkan dua sistem penyimpanan, yaitu auto dan manual. Tapi setidaknya kalian bisa melakukan save di berbagai situasi dan memulai kembali di situasi tertentu dengan mudah.
Sayangnya Hanya Sebatas Visual Novel
Secara keseluruhan, Celestia Chain of Fate membawa cerita yang menarik dengan berbagai misteri yang harus dikuak dari Aria dan masing-masing ras yang ada. Cuma, minimnya otonomi pemain memang lumayan berpengaruh untuk memainkan gim ini lama-lama. Mungkin ini juga dipengaruhi oleh saya yang laki-laki juga sih. Bikin agak malas untuk melihat adegan-adegan cheesy dari Aria dan para laki-laki tampan secara berlebihan. Mungkin bagi kalian kaum hawa bakal lebih bersemangat untuk melihat Val, Ash, dan Luke lebih lama daripada saya.
Saya pribadi berharap semoga kedepannya, jika Agate tertarik untuk membuat gim seperti ini lagi, setidaknya menghadirkan otonomi pemain yang lebih banyak lagi, atau dibuat seperti dating sim sekalian dengan berbagai aktivitas yang bisa dilakukan.
Celestia Chain of Fate akan dirilis secara global pada tanggal 12 September 2024 untuk platform Nintendo Switch dan PC.
Silakan di-wishlist sembari menunggu jadwal perilisannya, guys!
Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube | Instagram | X | Tiktok