The Last Of Us Part 2 bisa gue katakan sebagai penampilan terbaik di E3 2018, bukan hanya karena The Last Of Us memang adalah franchise besar yang masih menggantung dalam storyline, tapi memang pada penampilannya kemarin adalah sebuah penampilannya yang menunjukan sebuah sequel yang matang dalam sebuah bentuk perkembangan signifikansi setiap aspek yang sempurna pada sebuah sequel franchise besar, inilah salah satu faktor yang gue suka dari Naughty Dog, selalu pelit akan informasi gamenya tapi saat memberikan bocoran, mereka seakan-akan sudah luar biasa siap dengan bocoran yang mereka mau berikan, semua terasa dipersiapkan dengan matang dan bukan hanya sekedar mengejar keuntungan semata dari sebuah sequel.
Pada gameplay The Last Of Us Part 2 terbaru kemarin yang kalian semua juga bisa tonton, terlihat sekali ada banyak perubahan signifikan yang terjadi pada setiap elemen yang ada pada game ini, semua terasa lebih nyata dan realistik, tapi sebelum kearah Gameplay Mechanics dan detail dari gamenya, gue mau membahas scene awal dari Gameplay Trailer kemarin, yaitu scene dimana Ellie muncul dan melakukan ciuman dengan pacarnya yang juga wanita, ini menuai kontroversi khususnya di negara kita Indonesia, banyak yang beranggapan bahwa game ini mendukung gerakan LGBT yang dimana gerakan tersebut sangat tidak ramah bagi Negara kita, tapi satu yang gue tangkap dan sebenarnya coba disampaikan game ini karakter Ellie yang sudah secara gamblang menunjukan bahwa dia seorang gay dan sudah menunjukannya di depan semua orang dengan cara berciuman di muka umum adalah sebuah keterbukaan Ellie dan karakter Ellie yang berkembang dari yang malu-malu dan terkesan diam pada prequelnya, menjadi sebuah karakter yang lebih terbuka, frontal, dan percaya diri, dan ini semua rasanya bisa disampaikan dengan tepat lewat karakter Ellie yang Gay dan berciuman dengan pacarnya yang adalah sesama jenisnya.
Left Behind menjadi sebuah jembatan karakter Ellie dari masa kecilnya yang terkesan penuh dengan tragedi menuju ke masa remajanya yang jauh lebih frontal dan menjadikan tragedi pada hidupnya sebagai senjata bagi dirinya dalam menghadapi setiap tantangan pada hidupnya. Pada gameplay kemarin selain ciuman yang penuh dengan kontroversial, muncul sebuah sisi kontras lainnya yaitu bagaimana Ellie pada sequel kali ini sudah menjadi sebuah pemburu terlatih, terlihat bagaimana sekarang dia dengan yakin membunuh para musuhnya dengan cara yang sadis dan tidak lagi terlihat ragu-ragu dan penuh penyesalan serta ketakutan seperti prequelnya.
Lanjut kepada Gameplay Mechanics, inilah yang paling banyak berubah dari Sequel ini. Ada banyak catatan gue terhadap perubahan gameplay mechanics pada The Last Of Us Part 2 kali ini, yang pertama ada pada Physicsnya, physics dari game ini bisa dibilang sudah sangat advance dimana semua gerakan dan efek dipresentasikan dengan sangat realistik, semua efek tembakan pada badan musuh sangat luar biasa detail dan terasa kuat sekali kesan immersive yang ada pada game ini, belum lagi efek air dan rerumputan yang kita sedang lewati, semuanya terkesan sangat detail dan diperhitungkan. Selain physics, animasi pada game ini juga sangat luar biasa fluid mulai dari animasi jalan kedepan dan ke belakangpun terasa menyatu dengan gamenya, jadi seakan-akan seperti nonton film daripada seperti sebuah game, ditambah lagi setiap animasi penyerangann hand to hand Ellie terhadap musuhnya terasa bervariasi dan tidak monoton yang membuat gue luar biasa amazed , juga animasi saat Ellie menghindar dari serangan melee para musuhnya, semua terkesan fluid dengan barang-barang sekitar, ditambah lagi dengan berbagai execution animation yang sadis dengan penuh kesan amarah yang membara, membawa game ini kepada feel emosional tingkat tinggi. Sekilas pada scene-scene singkat, terlihat Ellie bisa menghindar dari yang namanya panah, gue belum bisa konfirmasi mekanisme seperti apa yang digunakan untuk menghindari panah, yang pasti pada gameplaynya kemarin Ellie bisa menghindar dari serangan panah lawan.
Elemen realistik pada The Last Of Us Part 2 ini tidak hanya berhenti pada animasi dan physics, tapi juga elemen realistik ini ada pada berbagai unsur pada game ini, yang sangat terlihat yaitu pada sistem pengambilan Ammo seperti panah yang menempel pada badan orang akan membutuhkan waktu dan juga animasi yang memakan waktu, sehingga saat kita mau mengambil sebuah ammo kita perlu memperhitungkan waktu sebagai salah satu faktor saat mau mengambil ammo pada saat kita sedang berhadapan dengan musuh, dan menurut gue ini adalah unsur yang luar biasa disempurnakan dari prequelnya yang jarang bahkan belum pernah gue lihat di game-game lainnya. Selain itu juga terlihat berbagai celah pada game ini terkesan fungsional, Ellie bisa masuk ke bawah mobil untuk bersembunyi, lalu celah-celah kabinet bisa menjadi ruang geraknya juga yang membawa game ini menjadi jauh lebih nyata dan realistik, sehingga semua barang yang ada pada dunia game ini terasa interaktif dan immersive. Dari persenjataan gue melihat tetap ada yang namanya durability bar pada setiap senjata yang akan menentukan seberapa lama lagi kita dapat memakai senjata tersebut, yang tentunya digunakan game ini sebagai elemen penyeimbang gameplay dari game ini, sehingga sistem scavengingnya bisa tetap berjalan dengan baik. Terlihat ada mekanisme baru juga, dimana Ellie sempat tertembak panah dan panah tersebut tersangkut dibadannya yang berdampak pada penglihatan Ellie yang tentunya membuat penglihatan kamera menjadi tidak nyaman, untuk melepaskannya kita harus menekan R1 sekitar 3 detik, baru anak panah tersebut bisa tercabut dan mengembalikan pandangan kamera yang baik, ini adalah salah satu unsur baru yang bakal bikin kita lebih sulit dalam menaklukan dunia The Last Of Us: Part 2 ini.
Masuk kepada pembahasan musuh, rasanya pada gameplay The Last Of Us Part 2 kemarin gue belum melihat adanya clicker, yang gue lihat hanya segerombol musuh yang rasanya berasal dari sebuah golongan okultisme yang sedang menggantung dan mengeluarkan semua isi perut orang tersebut, yang dimana adegan ini mirip dengan adegan yang ada pada trailer The Last Of Us Part 2 yang pertama yang sampai sekarang masih menjadi bahan spekulasi jalan cerita dan time setting dari game ini. Yang pasti gue melihat para musuh ini jadi jauh lebih cerdas dalam mengkordinasi serangannya, mereka seakan lebih kompak dalam membangun strategi serangannya dibanding prequelnya yang tentunya membuat musuh pada game ini lebih tricky untuk dihadapi, dan para musuh ini juga sepertinya bakal memiliki class yang berbeda-beda, dimana pada gameplay kemarin di scene Ellie yang sedang berembunyi di sebuah toko, dihadapkan dengan 3 musuh dimana yang satu terlihat memiliki badan yang lebih besar dan juga memiliki durability yang lebih tinggi, senjatanya pun seakan berbeda-beda diantara ke 3 musuh tersebut, sehingga rasanya akan sangat logis kalau nantinya akan ada beberapa kelas musuh pada kelompok musuh manusia pada game ini yang tentunya menambah akan menambah variasi tantangan dan perhitungan kita dibalik keterbatasan persenjataan ala The Last Of Us, yang dimana peluru dan persenjataan tuh luar biasa berharga dan harus dipakai secara konservatif kalau mau tetap bertahan.
Pada sisi dunia, rasanya dunia pada The Last Of Us Part 2 kali ini pasti bakal lebih luas, terlihat pendekatan pada scene gameplay kali ini, area yang bisa di cover semakin lebih luas membuat kita lebih bebas dalam melakukan pendekatan dan penyerangan terhadap musuh yang tentunya menjadi jauh lebih dinamis dibanding game sebelumnya.
Kesimpulan gue terhadap The Last Of Us Part 2 yah satu aja, gue ga pernah sok berharap terhadap game Naughty Dog, karena sampai detik ini gue belum pernah dikecewakan oleh Naughty Dog, tentunya mengalahkan kesempurnaan God Of War sebagai salah satu masterpiece game eksklusif PS4 itu adalah salah satu pekerjaan yang sulit, tapi gue tidak ragu bahwa The Last Of Us: Part 2 ini bisa memberikan yang terbaik bahkan memberikan sesuatu yang jauh di luar ekspektasi gue, tentunya harapan gue yang paling besar adalah melihat kembali Joel, tapi sampai sekarang masih belum tahu apakah Joel nanti kembali menjadi playable character, atau mungkin berganti Joel yang akan menjadi side kick Ellie, no one knows. Time setting dan storyline pun masih sangat buram, belum ada keterangan jelas tentang hal itu, tapi satu yang pasti game ini bakal membuat game-game lain yang senada bakal kerja keras untuk melampaui kelas dari The Last Of Us franchise.